Aludin Al Ayubi
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Peternakan, Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT DI PERAIRAN KABUPATEN ALOR Odie Susanti Ena; Ismawan Tallo; Aludin Al Ayubi
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.018 KB)

Abstract

Abstrak - Pemanfaatan teknologi penginderaan jauh dalam perikanan sangat membantu nelayan untuk mempermudah dalam operasi penangkapan ikan guna meningkatkan hasil tangkapan ikan yang optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui zona potensi penangkapan ikan berdasarkan sebaran suhu permukaan laut di perairan Kabupaten Alor. Zona potensi penangkapan ikan diperolah berdasarkan kejadian thermal front dari suhu permukaan laut. Data citra yang digunakan adalah data citra Ocean Color level 3, data yang diambil selama 1 tahun yaitu dari bulan Agustus 2020 sampai Juli 2021. Hasil penelitian menunjukan rata-rata nilai suhu permukaan laut di perairan Kabupaten Alor berkisar nilai 25,59 ⁰C – 31 ⁰C dan informasi zona potensi penangkapan ikan yang dihasilkan sekitar 67 titik. Titik terbanyak terdapat pada bulan Maret 2021 sebanyak 21 titik dan titik paling sedikit terdapat pada bulan April 2020 sebanyak 2 titik. Kata Kunci: Titik Penangkapan Ikan, Suhu Permukaan Laut Abstract - Utilization of remote sensing technology in fisheries greatly helps fishermen to facilitate in fishing operations to improve optimal fish catches. The purpose of this study was to find out the potential fishing zone based on the spread of sea surface temperature in the waters of Alor Regency. The potential zone of fish captivity is processed based on the thermal front event of sea surface temperature. The image data used is Ocean Color level 3 image data, data taken for 1 year from August 2020 to July 2021. The results showed that the average value of sea surface temperature in the waters of Alor Regency ranged from 25,59 ⁰C – 31 ⁰C and information on the potential fishing zone generated around 67 points. The most points are in March 2021 as many as 21 points and the fewest points in April 2020 as many as 2 points. Keywords: Fishing Groud, Sea Surface Temperature
JENIS - JENIS IKAN HASIL TANGKAPAN PADA ALAT TANGKAP POLE AND LINE DI PERAIRAN FLORES TIMUR, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Fulgensius Willem Kein; Yahyah .; Aludin Al Ayubi
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.85 KB)

Abstract

Abstrak – Penelitian ini berguna agar memahami jenis-jenis ikan apa saja yang tertangkap pada alat tangkap pole and line, jumlah ikan per jenis yang tertangkap pada alat tangkap pole and line, dan produksi hasil tangkapan ikan yang tertangkap pada alat tangkap pole and line di perairan Flores Timur. Penelitian ini menggunakan metode mengumpulkan data observasi yaitu dengan mengikuti nelayan ke lokasi penangkapan ikan, dan data yang didapatkan dianalisis dengan menggunakan analisis komposisi jenis dan analisis CPUE. Pengambilan data lapangan dilakukan selama 12 kali trip pengoperasian kapal pada bulan Oktober, November, dan Desember tahun 2020. Hasil penelitian menunjukan komposisi jenis hasil tangkapan dari alat tangkap pole and line terdiri dari ikan cakalang dan ikan baby tuna. Dengan hasil tangkapan tertinggi terdapat pada spesies ikan cakalang, tangkapan paling rendah spesies ikan baby tuna. Jumlah komposisi jenis ikan hasil tangkap tertinggi menggunakan alat tangkap pole and line yang di operasikan di perairan Flores Timur adalah spesies ikan cakalang memiliki nilai komposisi sebesar 91,899%, dan spesies ikan baby tuna dengan nilai komposisi sebesar 8,1000%. Hasil analisis CPUE memperlihatkan bahwa nilai CPUE ikan cakalang sebesar 1966,9, ikan baby tuna sebesar 141,4 dan total 2108,5. Rata – rata jumlah produksi per trip didapat dari jumlah produksi selama tiga bulan penelitian dari dua spesies ikan dibagi banyaknya trip yaitu 12 trip selama 3 bulan penelitian. Kata kunci: Perairan Flores Timur, Pole and Line, Ikan Cakalang Abstract -This study aims to determine what types of fish are caught in pole and line fishing gear, the number of fish per type caught in pole and line fishing gear, and the production of fish caught on pole and line fishing gear in East Flores waters. This study used the method of collecting observational data by following fishermen to fishing locations, and the data obtained were analyzed using type composition analysis and CPUE analysis. Field data collection was carried out during 12 ship operation trips in the months (October, November, and December) of 2020. The results showed the composition of the types of catch from the pole and line fishing gear consisted of skipjack and baby tuna. With the highest catch is found in skipjack fish species, and the lowest catch is in the baby tuna fish species. The highest number of fish species composition using Pole and Line fishing gear which is operated in the waters of East Flores is the skipjack tuna species which has a composition value of 91.899%, and the baby tuna species with a composition value of 8.100%. The CPUE analysis results show that the CPUE value of skipjack / Katsuwonus pelamis is 1966.9, baby tuna (Thunnus albacares) is 141.4 and the total is 2108.5. The average number of production per trip is obtained from the amount of production during the three months of the study of the two fish species divided by the number of trips, namely 12 trips during the 3 months of the study. Key words: East Flores Waters, Pole and Line, Skipjack Fish
JENIS IKAN HASIL TANGKAPAN PANCING ULUR DI PERAIRAN TELUK KUPANG BERDASARKAN PERBEDAAN MATA PANCING Antonius R. Kolo; Yahyah .; Aludin Al Ayubi
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.183 KB)

Abstract

Abstrak - Perairan Teluk Kupang memiliki sumberdaya kelautan yang dimanfaatkan sebagai lokasi penangkpan ikan. Penngkapan ikan dilakukan menggunakan berbagai alat tangkap salah satunya adalah pancing ulur. Pancing ulur merupakan alat tangkap yang umumnya digunakan oleh masyarakat pesisir Teluk Kupang untuk menangkap ikan demersal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis – jenis ikan hasil tangkapan menggunakan alat tangkap pancing ulur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Mei 2021 di perairan Teluk Kupang. Metode dalam penelitian ini adalah observasi dan menggunakan analisis deskriptif Kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 5 jenis ikan target yang tertangkap menggunakan alat tangkap pancing ulur yaitu ikan biji nangka (Upeneus mullocensin), ikan kerapu lumpur (Epinephelus coioides), ikan kakap merah (Lutjanidae campechanus), ikan Ekor Kuning (Caesionidae), dan ikan lencam (Lethrinidae). Jumlah komposisi hasil tangkapan ikan tertinggi berdasarkan mata pancing nomor 16 adalah ikan biji nangka dan kakap merah sebesar 20%, mata pancing nomor 17 adalah ikan lencam sebanyak 40% dan mata pancing nomor 18 adalah ikan lencam sebanyak 38% Kata Kunci: Jenis Ikan, Pancing Ulur, Teluk Kupang Abstract - Kupang Bay has marine resources that are used as a location for fishing activities. Fishing activities are carried out using various fishing gear, one of which is hand line. Hand line is a fishing gear that is generally used by the coastal community of Kupang Bay to catch demersal fish. This study aims to determine the types of fish caught using handline fishing gear. This research was conducted in April – May 2021 in the waters of Kupang Bay. The method in this research is observation and using qualitative descriptve analysis. The results of this study indicate that there are 5 types of target fish caught using handline fishing gear, namely Jackfruit Seed fish (Upeneus mullocensin), Mud grouper fish (Epinephelus coioides), Red Snapper (Lutjanidae campechanus), Yellowtail fish (Caesionidae), and Lencam fish (Lethrinidae). The highest number of fish catch compositions based on hook number 16 was Jackfruit Seed fish and Red Snapper by 20%, hook number 17 is Lencam fish as musch as 40% and hook number 18 is Lencam fish as much as 38%. Keywords: Fish Species, Handline, Kupang Bay
KARAKTERISTIK KIMIA DAN ORGANOLEPTIK RUMPUT LAUT KERING (Eucheuma cottonii) Suprabadevi A. Saraswati; Lumban N. L. Toruan; Aludin Al Ayubi; Rut Kristiani Huky; Gusti Aplisia Malelak
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.745 KB)

Abstract

Abstrak - Rumput laut di Indonesia merupakan salah satu sumberdaya perikanan di Indonesia yang dapat dijadikan salah satu sumber andalan ekonomi perikanan nasional. Salah satu jenis rumput laut yang banyak diproduksi di Indonesia adalah jenis Eucheuma cottonii. Mutu atau karakteristik suatu produk sangat penting, hal ini karena dengan adanya mutu produk suatu makanan maka produk tersebut akan aman dan konsumen akan lebih banyak memilih produk tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakterisitik organoleptik rumput laut kering (Eucheuma cottonii). Lokasi penelitian dilaksanakan di laboratorium LPPMHP Kupang. Uji organoleptik yang dilakukan adalah uji deskripsi (uji scoring), dimana panelis diminta untuk menilai produk dengan menggunakan skor 1-9 untuk masing-masing atribut sensori. Hasil dari pengujian organoleptik adalah 7,02-7,24. Hasil akhir dari uji organoleptik dipengaruhi oleh penilaian panelis terhadap rumput laut yang dinilai. Panelis dalam uji organoleptik terdiri atas panelis terlatih dan panelis tidak terlatih. Rumput laut (Eucheuma cottonii) kering memiliki warna kemerahan dan tekstur yang kaku. Warna kemerahan terjadi karena saat penjemuran, klorofil yang terkandung dalam rumput laut tergredasi karena terkena cahaya matahari sehingga warna hijau atau cokelat pada rumput laut berubah menjadi kemerahan. Berdasarkan hasil uji organoleptik (uji scoring) rumput laut kering (Eucheuma cottonii) masih memenuhi standar. Kata kunci: Rumput laut, Eucheuma cottonii, Karakterisitik, Penjemuran Abtract - Seaweed in Indonesia is one of the fisheries resources in Indonesia which can be used as a mainstay source of the national fisheries economy. One type of seaweed that is widely produced in Indonesia is Eucheuma cottonii. The quality or characteristics of a product is very important, this is because with the quality of a food product, the product will be safe and consumers will choose the product more. The purpose of this study was to determine the organoleptic characteristics of dried seaweed (Eucheuma cottonii). The research location was carried out in the Kupang LPPMHP laboratory. The organoleptic test carried out was a description test (scoring test), where the panelists were asked to rate the product using a score of 1-9 for each sensory attribute. The results of organoleptic testing were 7.02-7.24. The final result of the organoleptic test is influenced by the panelist's assessment of the seaweed being assessed. The panelists in the organoleptic test consisted of trained panelists and untrained panelists. Dried seaweed (Eucheuma cottonii) has a reddish color and a stiff texture. The reddish color occurs because when drying, the chlorophyll contained in seaweed degrades due to exposure to sunlight so that the green or brown color of the seaweed turns reddish. Based on the results of the organoleptic test (scoring test), dried seaweed (Eucheuma cottonii) still meets the standard. Keywords: Seaweed, Eucheuma cottonii, Characteristics, Drying
KARAKTERISTIK PARAMETER FISIKA KIMIA PERAIRAN PADA KAWASAN EKOWISATA MANGROVE DI WILAYAH PESISIR KELURAHAN OESAPA BARAT, KOTA KUPANG Desiderata Ina Hering Akamaking; Chaterina A. Paulus; Aludin Al Ayubi
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak –Ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang ditumbuhi oleh berbagai vegetasi khas mangrove yang tidak dapat digantikan oleh vegetasi lainnya. Kualitas perairan ekosistem mangrove sangat mempengaruhi kondisi kesehatan tumbuhan mangrove dan juga biota yang hidup dan berasosiasi di dalamnya memiliki adaptasi yang tinggi terhadap perubahan salinitas, tumbuhan ini juga rentan terhadap perubahan kualitas airnya seperti suhu, pH, dan DO. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kisaran nilai parameter fisika kima di perairan pada kawasan ekowisata mangrove di wilayah pesisir kelurahan oesapa barat kota kupang. Metode penelitian yang digunakan yakni metode kualitatif. Berdasarkan hasil yang di peroleh kisaran nilai parameter fisik perairan untuk nilai suhu berkisar antara 28°c -30°c, kondisi substrat berupa lumpur berpasir sedangkan nilai parameter kimia antara lain salinitas berkisar antara 28‰ - 30‰, pH berkisar antara 7,8 - 8,3, oksigen terlarut berkisar antara 3,81mg/l - 5,31mg/l, TSS berkisar antara 0,0380mg/l - 0,0587mg/l, POM (bahan organik) air berkisar antara 0,0040-0,0087 mg/l dan bahan organik sedimen berkisar antara 48,60-61,00. Kata Kunci: karakteristik perairan, kawasan ekowisata mangrove, wilayah pesisir. Abstract – A mangrove ecosystem is an ecosystem that is overgrown by a variety of typical mangrove vegetation that cannot be replaced by other vegetation. The quality of the waters of the mangrove ecosystem greatly affects the health condition of mangrove plants and also the biota that live and associate with it have a high adaptation to changes in salinity, these plants are also vulnerable to changes in water quality such as temperature, pH, and DO. This study aims to determine the characteristics of the range of chemical and physical parameter values ​​in the waters of the mangrove ecotourism area in the coastal area of ​​west Oesapa Village, Kupang City. The research method used is qualitative. Based on the results obtained, the value of the physical parameters of the waters for the temperature value ranges from 28°c - 30°c, the substrate condition is sandy mud while the chemical parameter values ​​include salinity ranging from 28‰ - 30‰, pH ranging from 7.8 - 8.3, dissolved oxygen ranged from 3.81mg/l - 5.31mg/l, TSS ranged from 0.0380mg/l - 0.0587mg/l, POM (organic matter) water ranged from 0.0040-0.0087 mg/l and sediment organic matter ranged from 48.60 to 61.00. Keywords: water characteristics, mangrove ecotourism areas, coastal areas.
Studi Penangkapan Tuna Oleh Nelayan di Desa Balauring, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata Aludin Al Ayubi; Franchy Ch. Liufeto; Kumala Sari; Yahyah Yahyah; Priyo Santoso
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 3, No 2 (2022): April 2023
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v3i2.5375

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas penangkapan ikan tuna oleh nelayan di Desa Balauring, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata yang meliputi kapal dan alat penangkapan, daerah penangkapan, musim penangkapan, jumlah dan produksi hasil tangkapan dan nilai CPUE hasil tangkapan. Teknik pengambilan data dalam penelitian terdiri dari teknik observasi dan wawancara dan kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa alat penangkapan tuna  oleh nelayan setempat adalah hand line dengan kapal penangkapan berupa kapal motor mesin dalam berukuran 0,5-1, GT. Daerah penangkapan tuna oleh nelayan setempat terdapat pada beberapa lokasi dengan koordinat FG 1 (S =  8°11'23.03" dan E = 123°38'7.17"),  FG II ( S =  8°10'15.91" dan E = 123°39'14.39"), FG III (S =  8°10'16.05" dan E = 123°41'4.45"), FG IV (S =  8°10'17.05" dan E = 123°42'4.45"), FG V ( S =  8°10'53.99" dan E = 123°41'19.90"), FG IV  (S =  8°8'35.34"dan E = 123°39'51.91"), FG VII (S =  8°7'55.20" dan E = 123°40'52.64"), FG VIII (S =  8°8'45.35" dan E = 123°40'58.68"), FG IX (S =  8°8'15.19" dan E = 123°42'39.77") dan FG X  (S =  8°9'4.40" dan E = 123°42'19.54"). Selain itu, musim penangkapannya berada pada musim peralihan 1 (bulan Maret-April), musim timur (bulan Mei-Agustus) dan musim peralihan 2 (bulan September-Oktober). Jumlah hasil tangkapan per unit armada penangkapan berkisar antara 33-48 ekor dengan nilai produksi berkisar antara 1263,60-2337,00 kg/bulan. Sedangkan nilai CPUEnya berkisar antara 101,48-123,00 kg/trip.Kata Kunci : Penangkapan, Tuna, Balauring, Lembata
JENIS DAN UKURAN IKAN HASIL TANGKAPAN MINI PURSE SEINE YANG DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TENAU KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR Herkilianus Iku; Yahyah .; Aludin Al Ayubi
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak- Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil tangkapan dari alat tangkap Mini Purse Seine Yang Di Daratkan Di Pelabuhan Perikanan Pantai Tenau Kupang Nusa Tenggara Timur yang dilihat dari spesies yang tertangkap, komposisi jenis ikan, dan ukuran ikan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik observasi yaitu dilakukan dengan cara mengamati secara langsung proses pembongkaran ikan di Pelabuhan Perikanan guna memperoleh data dan mendapatkan keterangan yang jelas terhadap masalah dalam penelitian. Selanjutnya hasil dari penelitian ini menemukan bahwa spesies yang tertangkap dari hasil tangkapan mini purse seine yang di daratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tenau Kupang terdiri dari ikan Kembung (Rastrelliger brachysoma), ikan Tongkol (Euthynus affinis), ikan Tembang (Sardinella fimbriata), dan ikan Selar (Selar boops) yang mana untuk famili Scombridae terdiri dari 2 jenis ikan yaitu Kembung (Rastrelliger brachysoma) dan Tongkol (Euthynus affinis) dengan komposisi sebesar 42,94 % dan untuk famili Clupeidae dengan jenis ikan Tembang (Sardinella fimbriata) memiliki nilai komposisi yaitu 41,61%, untuk famili Carangidae dengan jenis ikan Selar (Selar boops) memiliki nilai komposisi yaitu 15,43%. Ukuran ikan baik dari segi ukuran panjang dan berat yaitu jenis ikan Kembung (Rastrelliger brachysoma) dengan panjang 23 - 25 cm dan berat 118,2 – 160,5gr, jenis ikan Tongkol (Euthynus affinis) dengan panjang 23 – 50cm dan berat 132,3 – 310gr, jenis ikan Tembang (Sardinella fimbriata) dengan panjang 6 – 18cm dan berat 30 - 65,9gr, dan jenis ikan Selar (Selar boops) dengan panjang 17 – 21cm dan berat 65,3 – 80,1gr. Kata Kunci : Spesies Hasil Tangkapan,Komposisi Ikan,Ukuran Ikan,Mini Purse Seine, Dan Pelabuhan Tenau Kupang Abstract - The purpose of this study was to determine the catch from the Mini Purse Seine fishing gear that was landed at the Fishery Port of Tenau Beach, Kupang, East Nusa Tenggara as seen from the species caught, the composition of the fish species, and the size of the fish. The data collection technique in this study was using the observation technique i, which was carried out by observing directly the process of unloading fish at the fishing port in order to obtain data and obtain clear information on the problems in the study. . Furthermore, the results of this study found that the species caught from mini purse seine catches that were landed at the Kupang Tenau Coastal Fishery Port consisted of pufferfish (Rastrelliger brachysoma), tuna (Euthynus affinis), tembang fish (Sardinella fimbriata), and Selar (Selar boops) which for the Scombridae family consists of 2 types of fish, namely Kebung (Rastrelliger brachysoma) and Tongkol (Euthynus affinis) with a composition of 42.94% and for the Clupeidae family with the Tembang fish species (Sardinella fimbriata) it has composition value of 41.61%, for the Carangidae family with the Selar boops fish species it has a compositional value of 15.43%. The size of the fish both in terms of length and weight, namely the type of puffer fish (Rastrelliger brachysoma) with a length of 23-25 ​​cm and a weight of 118.2-160.5gr, a type of tuna (Euthynus affinis) with a length of 23-50cm and a weight of 132.3 – 310gr, Tembang fish (Sardinella fimbriata) with a length of 6 – 18cm and a weight of 30 – 65.9gr, and a type of Selar fish (Selar boops) with a length of 17 – 21cm and a weight of 65.3 – 80.1gr. Keywords : Catched Species, Fish Composition, Fish Size, Mini Purse Seine, and Port of Tenau Kupang.
SEBARAN PANJANG KERANG KEPAH DI DESA TANAH MERAH KECAMATAN KUPANG TENGAH KABUPATEN KUPANG Antonius Mau; Alexander L. Kangkan; Aludin Al Ayubi
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak- Kerang kepah (Polymesoda erosa) merupakan salah satu biota yang hidup di daerah pasang surut. Habitatnya sela-sela akar mangrove pada substrat lumpur, lumpur berpasir dan serasah mangrove (Wanimbo, 2016). Sebagai salah satu biota yang hidup di daerah pasang surut, kerang Kepah mempunyai karakteristik pertumbuhan dan pola pertumbuhan alami yang disesuaikan dengan pola adaptasi pada lingkungannya. Teknik pengumpulana data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan kegiatan pengamatan dan pencatatan langsung terhadap objek yang diamati, pengambilan sampel dilakukan secara acak sehingga dapat mewakili ukuran-ukuran kepah yang tertangkap. Sebaran morfometrik kerang kepah (Polymesoda erosa) yang tertangkap oleh nelayan Desa Tanah Merah, sebaran panjang cangkang tertinggi adalah 2,36-3,55 mm dengan jumlah kerang kepah sebanyak 110 individu dan presentase sebesar 37%, sebaran tinggi cangkang tertinggi adalah ukuran 1,05-1,84 cm dengan jumlah kerang kepah sebanyak 140 individu dan presentase sebesar 47%, sebaran lebar cangkang kerang kepah tertinggi ukuran 2,1 – 3,29 mm dengan jumlah kerang kepah sebanyak 121 individu dan presentase sebesar 40% dan berat kerang kepah (Polymesoda erosa) yang paling banyak tertangkap oleh nelayan di Desa Tanah Merah adalah ukuran 1,93 – 21,78 gr dengan jumlah sebanyak 189 individu dan presentase sebesar 63%. Ukuran kerang kepah yang ditangkap oleh nelayan di Desa Tanah Merah adalah berukuran kecil dan belum layak tangkap.Berdasarkan hasil dan pembahasan disimpulkan bahwa sebaran morfometrik kerang kepah (Polymesoda erosa) yang tertangkap oleh nelayan di Desa Tanah Merah yaitu ukuran panjang 2,36 – 8,35 mm, tinggi 1,05 – 4,24 mm, lebar 2,1 – 6,89 mm dan berat 1,93 – 101,31 gram. Kata Kunci : Morfometrik, Kerang Kepah, dan Nelayan di Desa Tanah Merah Abstract- Kepah Scallop (Polymesoda erosa) is one of the biotas that live in tidal areas. Its habitat is between mangrove roots on a substrate of mud, sandy mud, and mangrove litter (Wanimbo, 2016). As one of the biotas that live in tidal areas, Kepah clams have growth characteristics and natural growth patterns that are adapted to adaptation patterns to their environment. The method used in this study was the observation method, namely data collection was carried out by direct observation and recording of the observed object, and sampling was carried out randomly so that it could represent the sizes of the caught cockles. The morphometric distribution of shellfish (polymesoda erosa) caught by fishermen from Tanah Merah Village, the highest shell length distribution was 2.36-3.55 mm with a total of 110 individuals and a percentage of 37%, the highest shell height distribution was size 1, 05-1.84 cm with a total of 140 individuals and a percentage of 47%, the highest distribution of the width of the shells was 2.1 – 3.29 mm with a total of 121 individuals and a percentage of 40% and the weight of the shells (polymesoda erosa) which was mostly caught by fishermen in Tanah Merah Village was the size of 1.93 – 21.78 grams with a total of 189 individuals and a percentage of 63%. The results obtained show that the size of the mussels caught by fishermen in Tanah Merah Village is small and not yet suitable for catching. .36 – 8.35 mm, height 1.05 – 4.24 mm, width 2.1 – 6.89 mm and weighs 1.93 – 101.31 grams. Keywords : Morphometrics, Kepah Mussels, and Fishermen in Tanah Merah Village
UKURAN LAYAK TANGKAP KERANG DARAH (ANADARA GRANOSA) HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI DESA PARITI, KECAMATAN SULAMU, KABUPATEN KUPANG Elisa Kurniawati; Kiik G. Sine; Aludin Al Ayubi
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Penelitian tentang morfometrik pada kerang darah dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui ukuran layak tangkap dari kerang darah yang ditangkap oleh nelayan. Kerang darah diambil dari nelayan di Desa Pariti, Kabupaten Kupang dengan jumlah sebanyak 300 individu. Kerang darah akan diukur pada bagian tubuhnya yakni: panjang cangkang, lebar cangkang, tinggi cangkang dan berat kerang darah. Hasil penelitian menunjukan bahwa morfometrik kerang darah yang ditangkap oleh nelayan di Desa Pariti yaitu ukuran panjang 20,7-49,3 mm, lebar 16,0-39,8 mm, tinggi 13,8-35,2 mm dan berat 4,33-44,03 gram. Dilihat dari ukuran sebaran panjang, kerang darah yang ditangkap nelayan belum mencapai ukuran layak tangkap karena didominasi oleh ukuran dibawah 40 mm yaitu sebanyak 286 individu dimana ukuran layak tangkap sebaiknya memiliki ukuran cangkang minimal 40. Sementara ukuran lebar dan tinggi selalu mengikuti ukuran panjang dimana semakin bertambah ukuran panjang cangkang maka ukuran lebar dan tinggi juga ikut bertambah. Sedangkan ukuran sebaran berat sudah mencapai kategori ukuran layak tangkap dengan ukuran besar 8,60-44,03 gram sebanyak 215 individu. Kata Kunci: Morfometrik, Ukuran layak tangkap, Desa Pariti Abstract – Research on morphometrics on blood clams was carried out with the aim of knowing the size of the feasibility of catching blood clams caught by fishermen. Blood clams were taken from fishermen in Pariti Village, Kupang Regency with a total of 300 individuals. Blood clams will be measured by their body parts, namely: shell length, shell width, shell height and weight of blood clams. The results showed that the morphometrics of blood clams caught by fishermen in Pariti Village were 20.7-49.3 mm in length, 16.0-39.8 mm in width, 13.8-35.2 mm in height and 4.33 in weight. -44.03 grams. Judging from the size of the length distribution, the blood clams caught by fishermen have not yet reached a size worthy of catching because they are dominated by sizes below 40 mm, namely as many as 286 individuals where the proper size for catching should have a minimum shell size of 40. Meanwhile the size of width and height always follow the size of length which increases the length of the shell then the size of the width and height also increases. Meanwhile, the size of the weight distribution has reached the size category worthy of catching with a large size of 8.60-44.03 grams totaling 215 individuals. Keywords :, Morphometrics, catch size, Pariti Village
HASIL TANGKAPAN IKAN PADA HAND LINE YANG DIDARATKAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) OEBA, KOTA KUPANG Nor Aisyah Adnan; Yahyah .; Aludin Al Ayubi
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Alat tangkap hand line merupakan salah satu alat tangkap yang digunakan oleh nelayan di PPI Oeba dengan hasil tangkapan ikan yang cukup signifikan. Produksi hasil tangkapan ikan dengan alat tangkap hand line perlu dilakukan kajian tentang analisis komposisi hasil tangkapan, analisis jumlah hasil tangkapan dan analisis CPUE. Metode penelitian yang digunakan adalah metode purposive sampling dan kuisioner. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis komposisi hasil tangkapan, jumlah hasil tangkapan dan hasil CPUE dari hasil tangkapan. Hasil penelitian menunjukan Jenis-jenis ikan yang tertangkap adalah ikan baby tuna (Thunnus sp) sebesar 12.670 kg.ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) 8.600 kg, ikan tuna (Thunnus sp) 7.120 kg, ikan anggoli (Pristipoimedes multidiens) 8.800 kg, kakap merah (Lutjanus malabaricus) 1.300 kg, ikan kakap sawo (Ocyurus chrysurus) 1.750 kg, ikan gergahing (Charanx ignobilis) 200 kg, ikan baronang (Siganus sp) 300 kg. Total produksi berdasarkan total hasil tangkapan dari keseluruhan spesies ikan sebesar 40.740 kg, nilai CPUE hasil tangkapan dengan 43 trip pada jenis ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) sebesar 200 kg/trip, ikan baby tuna (Thunnus sp) sebesar 294,65 kg/trip, ikan tuna (Thunnus sp) sebesar 165,58 kg/trip, ikan anggoli (Pristipoimedes multidiens) sebesar 204,65 kg/trip, ikan kakap merah (Lutjanus malabaricus) sebesar 30,23 kg/trip, ikan kakap sawo (Ocyurus chrysurus) sebesar 40.69 kg/trip, ikan gergahing (Charanx ignobilis) 4,65 kg/trip, ikan baronang (Siganus sp) 6,97 kg/trip. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu ikan baby tuna (Thunnus sp) merupakan jenis ikan yang yang paling dominan komposisi jenisnya dengan jumlah sebesar 31,09%. Kata Kunci : Oeba, Kota Kupang, Hand Line, Jenis Hasil Tangkapan. Abstract - Hand line fishing gear is one of the fishing gear used by fishermen at PPI Oeba with a significant catch. The production of fish catches with hand line fishing gear needs to be studied on the analysis of catch composition, analysis of the number of catches and CPUE analysis. The research method used is purposive sampling and questionnaires. The purpose of this to determine the type of catch composition, the number of catches and the CPUE yield of the catch. The results showed that the types of fish caught were baby tuna (Thunnus sp) of 12,670 kg. skipjack (Katsuwonus pelamis) 8,600 kg, tuna (Thunnus sp) 7,120 kg, anggoli fish (Pristipoimedes multidiens) 8,800 kg, red snapper (Lutjanus malabaricus) 1,300 kg, brown snapper (Ocyurus chrysurus) 1,750 kg, gergahing fish (Charanx ignobilis) 200 kg, baronang fish (Siganus sp) 300 kg. Total production based on the total catch of all fish species was 40,740 kg, the CPUE value of the catch with 43 trips for skipjack, tuna (Katsuwonus pelamis) was 200 kg/trip, baby tuna (Thunnus sp) was 294.65 kg/trip, tuna (Thunus sp) of 165.58 kg/trip, angoli (Pristipoimedes multidiens) of 204.65 kg/trip, red snapper (Lutjanus malabaricus) of 30.23 kg/trip, sapodilla snapper (Ocyurus chrysurus) of 40.69 kg/trip, gergahing fish (Charanx ignobilis) 4.65 kg/trip, baronang fish (Siganus sp) 6.97 kg/trip. The conclusion that can be drawn is that baby tuna (Thunnus sp) is the most dominant type of fish species composition with a total of 31.09%. Keywords : Oeba Kupang City, Hand Line, Type of Catch.