Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Indonesian Journal of Cancer

Karakteristik dan Terapi Penderita Keganasan Penis di RS Cipto Mangunkusumo dan RS Kanker Dharmais Untung Tranggono; Rainy Umbas
Indonesian Journal of Cancer Vol 2, No 2 (2008): Apr - Jun 2008
Publisher : National Cancer Center - Dharmais Cancer Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2176.624 KB) | DOI: 10.33371/ijoc.v2i2.38

Abstract

Untuk mengetahui karakteristik dan terapi penderita keganasan penis. Data dikumpulkan dari rekam medik di Klinik Khusus Urologi RSCM dan RSKD, Jakarta, mulai Oktober 1994 sampai dengan September 2005. Faktor-faktor klinis yang diteliti adalah umur, suku, sirkumsisi, dan lesi primer. Faktor-faktor patologis yang diteliti adalah grade histologis, dan staging. Terapi meliputi tindakan terhadap lesi primer, diseksi kelenjar getah bening, radioterapi, dan kemoterapi. Hubungan antara umur dengan stadium penyakit, dan hubungan antara grade dengan stage T dan stage N dianalisis menggunakan Chi-Square Test.Dalam perioda Oktober 1994 sampai dengan September 2005, di RSCM dan RSKD dijumpai 69 orang penderita keganasan penis. Umur tersering pada perioda 40-50 tahun. Suku tersering pada Tionghoa, Betawi, dan Batak. Sedikit lebih banyak pada yang tidak sirkumsisi. Letak lesi primer tersering pada glans dan shaft, dan terjarang pada sulcus coronarius. Penektomi parsial dilakukan pada 33,3 %, penektomi total pada 49,3 %, dan 14,5 % nanya biopsi. Jenis histologis terbanyak aoalah squamous cell carcinoma, diikuti oleh verrucous carcinoma dan leiomyosarcoma. Grade histologis terbanyak adalah grade 1. Sebagian besar penderita dijumpai dalam stage T1 dan T2 (63,9 %), stage' N2-3 sebanyak 47,8 %, dan hanya 6,3 % dalam stage Ml. Tidak dijumpai perbedaan grade yang bermakna menurut stage T dan stage N (p>0,05). Tersering penderita dijumpai dalam stadium 4, dan tidak dijumpai perbedaan stadium yang bermakna menurut kelompok umur (p>0,05). Diseksi KGB yang dilakukan sebanyak 36,2 % bilateral dan 5,8 % unilateral.Kasus-kasus keganasan penis di RSCM dan RSKD mempunyai lesi primer terbanyak di glans dan shaft, dengan jenis histologis terbanyak squamous cell carcinoma dalam grade 1. Pada penelitian ini, grade tidak berhubungan dengan staging T dan N walaupun grade 2 dan 3 lebih sering ditemukan pada penderita T2-4 dan N+, dan usia tidak berhubungan dengan staaium penyakit.
Evaluasi Klinis dan Manajemen Kanker Penis di Rumah Sakit Sardjito, Yogyakarta DENNY ACHMAD PRAYOGA; UNTUNG TRANGGONO
Indonesian Journal of Cancer Vol 10, No 1 (2016): Jan - Mar 2016
Publisher : National Cancer Center - Dharmais Cancer Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.672 KB) | DOI: 10.33371/ijoc.v10i1.411

Abstract

ABSTRACTThe aim of this study to evaluate clinical and management of penile cancer patients at Sardjito Hospital. Data were collected from medical record of Sardjito Hospital from 2006 - 2013. The clinical factors and therapy were studied from each patient. Correlation between age and stadium of disease were analyzed using Chi-Square Test while the correlation among pathological grade and T, N and M stage were analyzed by using Fisher Test. There are 35 cases of penile cancer with mostly of 40-60 years old man (45.7%) , circumcised (42.9%), squamos cell type (91.4%) and perform partial penectomy (45.7%) followed by chemotherapy (6 patients) and radiotherapy (4patients). There are no correlation between age and stadium of cancer (P>0.05), also among pathological grade with T, N and M Stage (P>0.05). Penile cancers at Sardjito Hospital mostly found on 40-60 years old, and already developed into advanced disease. Thetherapy is consist of partial penectomy followed by chemo- radiotherapy.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi klinis dan manajemen kanker penis di Rumah Sakit Sardjito. Data dikumpulkan dari rekam medis RS Sardjito tahun 2006-2013. Faktor klinis dan terapi dipelajari dari tiap pasien. Hubungan antara usia dan stadium penyakit dianalisis menggunakan tes Chi-Square, sedangkan hubungan antara tingkatan histopatologi dengan stadium T, N, M dianalisis dengan tes Fisher. Ada 35 kasus kanker penis dengandominan pada usia 40-60 tahun (45,7%); telah disunat (42,9%); tipe karsinoma sel skuamosa (91,4%); dan dilakukan penektomi parsial (45,7%) diikuti dengan kemoterapi (6 pasien) serta radioterapi (4 pasien). Tidak ada hubungan antara usia dengan stadium penyakit (>0,05) dan juga antara tingkatan histopatologi dengan stadium T, N, M (p>0,05). Kanker penis di RS Sardjito kebanyakan ditemukan pada usia 40-60 tahun dan telah berkembang menjadi tingkat lanjut. Terapi terdiri dari penektomi parsial diikuti kemo-radioterapi.