Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia

PENENTUAN KADAR TEMBAGA (II) PADA SAMPEL MENGGUNAKAN SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM (SSA) PERKIN ERLMER ANALYST 100 METODE KURVA KALIBRASI Solikha, Dian Farkhatus
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.144 KB)

Abstract

Pengujian kadar Cu (II) dapat dilakukan dengan menggunakan alat uji Spektroskopi Serapan Atom (SSA) metode kurva kalibrasi, pada penelitian kali ini digunakan Spektroskopi Serapan Atom (SSA) Perkin Erlmer Analyst 100. Sampel yang digunakan terdiri atas dua sampel yaitu sampel 1 dan sampel 2, analisis dilakukan duplo. Sedangkan Larutan deret standar yang digunakan terdiri atas enam konsentrasi dimana masing-masing konsentrasinya adalah 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm, 20 ppm, dan 25 ppm. Berdasarkan pengujian SSA didapatkan absorbansi pada 5 ppm sebesar 0,160 ; 10 ppm sebesar 0,334 ; 15 ppm sebesar 0,532 ; 20 ppm sebesar 0,589 ; 25 ppm sebesar 0,712 ; sampel 1 sebesar 0,543 dan sampel 2 sebesar 0,549. Terdapat penyimpangan pada larutan standar 15 ppm dikarenakan penyimpangan dalam hal syarat konsentrasi dan penyimpangan dalam hal syarat kimia. Kadar Cu (II) dalam sampel diperoleh sebesar 18,3 ppm pada sampel 1dan pada sampel 2 sebesar 18,1 ppm, diperoleh menggunakan metode kurva kalibrasi. Kata kunci: Tembaga (II), SSA, Kurva Kalibrasi, Larutan Standar, Sampel 1, Sampel 2
ANALISIS KANDUNGAN p-XILENA PADA PERTAMAX DAN PERTAMAX PLUS DENGAN TEKNIK KROMATOGRAFI GAS (GC-PU 4600) MENGGUNAKAN STANDAR INTERNAL Solikha, Dian Farkhatus
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.753 KB)

Abstract

Xilena dapat dijadikan parameter terhadap tinggi atau rendahnya nilai oktan suatu bahan bakar. Senyawa xilena memiliki tiga isomer yaitu o-xilena, m-xilena dan p-xilena. Namun yang digunakan pada penelitian ini adalah p-xilena karena paling stabil. Semakin tinggi kandungan xilena pada bahan bakar maka akan semakin tinggi nilai oktan bahan bakar tersebut. Pada penelitian ini bahan bakar yang akan diteliti adalah pertamax dan pertamax plus. Pengujian xilena pada bahan bakar dapat dilakukan dengan metode analisis instrumen kromatografi gas. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil kromatogram pada sampel pertamax plus (terlampir) sama dengan hasil kromatogram larutan standar dengan peak sebanyak 4 buah, dengan kadar p-xilena dalam pertamax plus tersebut adalah 19,412 %. Hasil kromatogram pada pertamax menghasilkan 22 peak bila dilihat dari ketinggian peaknya, peak 5 ini mirip dengan peak p-xilena pada larutan standar xilena 5%. Hal tersebut terbukti dengan analisis kuantitatif bahwa kadar p-xilena dalam pertamax sebesar 1,667 %. Kandungan p-xilena pada pertamax plus lebih tinggi dibandingkan pertamax, maka nilai oktan pada pertamax plus lebih tinggi. Kata Kunci : kromatografi gas, nilai oktan, p-xilena , pertamax, pertamax plus.
ANALISIS KADAR Fe2+ DARI SUATU SAMPEL LIMBAH LABORATORIUM X DI KOTA BANDUNG MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis JENIS SPECTRONIK-20 Solikha, Dian Farkhatus
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.837 KB)

Abstract

Dalam suatu analisis di laboratorium segala bentuk zat akan menjadi danberakhir pada bentuk limbah laboratorium. Oleh karena itu, sebelum limbahlaboratorium tersebut dibuang dan dapat mencemari lingkungan maka harus diujiterlebih dahulu kandungan-kandungan yang ada pada logam berat tersebut. Salahsatunya logam berat yang dimaksud oleh peneliti adalah besi. Pada Permen No 82Tahun 2001 telah diatur bahwa pengendalian air dan pengelolaan air harusmemiliki ambang batas diperbolehkannya besi dalam air yaitu 0,3 mg/l. Dengandemikian Penelitian ini bermaksud untuk mengukur kadar besi besi dari limbahlaboratorium x di kota Bandung. Kadar besi yang diteliti adalah Fe2+, melaluianalisis spektrofotometri uv-vis jenis spectronik-20. Dimana data kuantitatif yangdidapatkan dari analisis awal tersebut dapat dijadikan pendoman dalammelakukan tindakan pengolahan limbah tahap selanjutnya. Adapun metode yangdipakai dalam penelitian ini adalah eksperimen. Dimana dalam penelitian ini adaempat tahap pengerjaan analisis. yaitu langkah pengerjaan diawali denganmelakukan pembuatan larutan baku Fe2+, kemudian dilanjutkan denganpreparasi deret standar (1 ppm ;1,5 ppm; 2 ppm; 2,5 ppm ; dan 3 ppm) , preparasisampel, dan matching kuvet. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data bahwakadar Fe2+adalah sebesar 1,2 ppm atau setara dengan 1,2 mg/L. Maka, jikamengacu kembali pada Permen No 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitasair dan pengendalian air dapat ditarik kesimpulan bahwa kandungan Fe2+ dalamlimbah melebihi ambang batas. Kata Kunci : Kadar Fe2+ , Limbah Laboratorium , Spectronik-20, Spektrofotometri Uv-Vis