Muhammad Akhid Syibli
Departemen Hama Dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan)

PENGUJIAN KONSORSIUM MIKROBA ANTAGONIS UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT PUSTUL BAKTERI PADA TANAMAN KEDELAI Novia Dwirani; Muhammad Akhid Syibli; Luqman Qurata Aini
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 9 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2021.009.3.1

Abstract

Salah satu penyakit penting yang menyerang tanaman kedelai adalah penyakit pustul daun yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas axonopodis pv. glycines. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi konsorsium mikroba antagonis yang terdiri dari Bacillus subtillis, Pseudomonas fluorescens, serta Trichoderma sebagai agens hayati untuk mengendalikan penyakit pustul daun pada tanaman kedelai yang disebabkan oleh bakteri X. axonopodis pv. glycines. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan aplikasi antagonis baik yang berupa konsorsium mikroba antagonis maupun mikroba antagonis tunggal mampu menghambat pertumbuhan bakteri X. axonopodis pv. glycines pada media dalam cawan Petri. Semua perlakuan mikroba antagonis baik tunggal maupun dalam konsorsium juga menekan perkembangan penyakit pustul bakteri pada tanaman kedelai. Kemampuan konsorsium mikroba antagonis dengan konsentrasi 20ml/l, konsorsium mikroba antagonis dengan konsentrasi 30ml/l, mikroba antagonis tunggal B. subtilis, P. fluorescens, dan Trichoderma, setara dengan bakterisida Streptomisin sulfat dalam menekan perkembangan penyakit pustul bakteri pada tanaman kedelai. Perlakuan mikroba antagonis tunggal P. fluorescens dapat meningkatkan tinggi tanaman kedelai.
EFIKASI FUNGISIDA MAJEMUK (BAHAN AKTIF: BENALAXYL 8% DAN MANCOZEB 65%) TERHADAP PENYAKIT DOWNY MILDEW (Pseudoperonospora cubensis) PADA TANAMAN SEMANGKA SECARA IN VITRO Intan Sugiarti Permatasari; Liliek Sulistyowati; Muhammad Akhid Syibli
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 9 No. 4 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2021.009.4.5

Abstract

Penyakit Downy mildew yang disebabkan jamur Pseudoperonospora cubensis, masih menjadi kendala utama produksi semangka di Indonesia. Pengendalian menggunakan fungisida sintetik masih menjadi pilihan utama para petani hingga saat ini. Penelitian ini dilakukan untuk menguji efektivitas fungisida majemuk bahan aktif Mankozeb 65% dan Benalaksil 8% secara in vitro dalam menekan daya hidup jamur P. cubensis pada daun semangka. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan konsentrasi dan 3 fungisida yang berbeda yaitu mankozeb, benalaksil, dan campuran mankozeb+benalaksil dengan ulangan 4 kali. Variabel yang diamati adalah persentase sporangium jamur P. cubensis utuh dan rusak setelah aplikasi, Tingkat Hambatan Relatif (THR), dan sifat aktivitas fungisida majemuk yang ditentukan berdasarkan nilai Nisbah Ko-toksisitas (NK).  Hasil pengamatan diketahui bahwa sporangium P. cubensis berbentuk oval dan berwarna abu-abu keunguan. Sporangium nampak menggerombol disekitar jaringan stomata. Pada penelitian ini, semua perlakuan fungisida dapat merusak sporangium P. cubensis. Presentase sporangium utuh paling rendah ditemukan pada perlakuan fungisida majemuk (mankozeb dan benalaksil) dengan dosis 0,6 g/l yaitu sebesar 15,19%. Nilai THR paling tinggi sebesar 58% ditemukan pada aplikasi fungisida majemuk (mankozeb dan benalaksil). Berdasarkan hasil perhitungan nilai NK, diketahui bahwa fungisida majemuk (mankozeb dan benalaksil) mempunyai sifat sinergistik (NK ≥ 1) yang mampu merusak sporangium P. cubensis yang utuh.
UJI NILAI PROPAGUL JAMUR ARBUSKULA MIKORIZA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KETERSEDIAAN C-ORGANIK, P TOTAL, DAN P TERSEDIA YANG DIPEROLEH DARI HUTAN KOTA MALABAR MALANG: PROPAGULE VALUE TEST OF ARBUSCULA MYCHORRHIZAE FUNGI AND THE CORELATION WITH AVAILABILITY OF C-ORGANIC, TOTAL PHOSPORUS AND PLANT-AVAILABLE PHOSPORUS FROM MALABAR CITY FOREST MALANG Indah Mutmainah Kirana; Muhammad Akhid Syibli; Antok Wahyu Sektiono
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 11 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2023.011.2.3

Abstract

Mikoriza merupakan jamur tanah yang bersimbiosis dengan akar tanaman. Untuk mengetahui kuantitas mikoriza, satuan yang digunakan adalah spora. Namun, satuan tersebut kurang efektif sehingga merujuk pada satuan yang baru yaitu propagul. Jamur mikoriza berperan dalam penyerapan karbon dan pengubahan P total menjadi P tersedia yang dapat diserap tanaman. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai propagul jamur arbuskula mikoriza yang diperoleh dari Hutan Kota Malabar Malang serta sebagai dasar pengambilan sampel jamur mikoriza. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengendalian Hayati Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Rumah Kawat Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Laboratorium Pusat Penelitian Sukosari, dan Laboratorium UMM pada bulan Agustus-November 2022. Variabel yang diamati meliputi nilai most probable number (MPN), nilai C-organik, P total, dan P tersedia. Data MPN dan data kimia tanah dianalisis secara deskriptif. Nilai propagul pada Hutan Kota Malabar Malang sebesar 34,343 propagul/gram dengan ditemukan infeksi struktur jamur mikoriza berupa hifa. Jamur mikoriza pada Hutan Kota Malabar Malang hidup pada kondisi tanah dengan kandungan C-organik sedang, P total rendah, dan P tersedia sedang.