Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pertanian Agros

PENGARUH DOSIS PGPR DAN LCPKS TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT DI PEMBIBITAN AWAL Elisabeth Nanik Kristalisasi; Umi Kusumastuti Rusmarini; Rifaldi Gravian Perwana
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1949

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis PGPR dan LCPKS terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pembibitan awal. Penelitian dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara III yang terletak di desa Sei Meranti, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Sumatera Utara, pada bulan Juni sampai September 2021. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah dosis PGPR terdiri dari 3 aras (30, 40, dan 50 ml/bibit). Faktor kedua adalah dosis LCPKS terdiri dari 4 aras (0/kontrol, 30, 40, dan 50 ml/bibit).  Hasil penelitian menunjukkan ada interaksi nyata antara aplikasi dosis PGPR dan LCPKS terhadap tinggi bibit, diameter batang, bobot kering akar, bobot segar tajuk, bobot kering tajuk, volume akar, bobot kering tanaman, dan bobot segar tanaman kelapa sawit di pembibitan awal. Kombinasi perlakuan terbaik adalah PGPR 50 ml/bibit dengan LCPKS 50 ml/bibit. Dosis PGPR maupun LCPKS memberikan pengaruh  sama terhadap parameter panjang akar serta bobot segar akar.
VEGETASI GULMA PADA LAHAN YANG DIDOMINASI ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) DI KEBUN KELAPA SAWIT BELUM MENGHASILKAN DAN KEBUN KELAPA SAWIT MENGHASILKAN Umi Kusumastuti Rusmarini; Yohana Th. Maria Astuti; Diroy Parulian
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 1 (2023): edisi JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i1.2411

Abstract

Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman penghasil CPO yang merupakan komoditas unggulan di Indonesia. Gulma merupakan salah satu tumbuhan yang menjadi masalah di perkebunan kelapa sawit.Adanya gulma di kebun kelapa sawit dapat menganggu pengelolaan perkebunan sawit antara lain dalam persaingan unsur hara,air dan panen.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman vegetasi gulma pada lahan yang didominasi alang-alang (Imperata cylindrica) di kebun TM (tanaman menghasilkan) dan TBM (tanaman belum menghasilkan) kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Mei 2022 di kebun kelapa sawit Kabupaten Lahat. Metode yang digunakan dalam analisis vegetasi adalah metode kuadrat  dengan pengambilan sampel secara acak langsung(restricted random sampling). Gulma  dianalisis untuk mengetahui nilai nisbi dari parameter pengamatan, kerapatan, frekuensi, dan dominansi. Nilai keseragaman komunitas vegetasi gulma juga dihitung dalam penelitian ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa gulma yang banyak tumbuh di lahan yang didominasi alang-alang di kebun  kelapa sawit TBM berdasarkan daur hidup adalah gulma tahunan yaitu Asystasia gangetica, Camonea umbellata, dan Ottochloa nodosa. Sedangkan di kebun TM kelapa sawit gulma yang mendominasi juga gulma tahunan yaitu Mikania micrantha. Berdasarkan morfologi, gulma daun lebar Asystasia gangetica dan Camonea umbellata banyak tumbuh di kebun TBM kelapa sawit, sedangkan gulma daun lebar Mikania micrantha banyak tumbuh di kebun TM kelapa sawit. Komunitas vegetasi gulma di kebun TM dan TBM kelapa sawit tidak seragam dengan nilai koefisien komunitas (C) 41,05%.