Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di sektor perawatan kesehatan dan terutama di rumah sakit menawarkan potensi besar untuk meningkatkan kualitas layanan, efisiensi, efektivitas perorangan, serta dapat mengurangi biaya struktural. Sistem informasi dan komunikasi dapat dianggap sebagai intervensi kesehatan yang dirancang untuk meningkatkan perawatan yang diberikan kepada pasien, seperti halnya pengobatan baru. Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model perilaku yang bermanfaat untuk menjawab pertanyaan mengapa banyak sistem teknologi informasi gagal diterapkan karena pemakainya tidak mempunyai minat perilaku (Behavioral Intention) untuk menggunakannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelaksanaan SIMRS dari sisi penggunaan SIMRS yang sesungguhnya (actual usage ) pada pengguna di RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh yaitu dikenal istilah silakeh belum dioperasikan di semua unit, dan belum terhubung ke semua poli, sistem ini baru dioperasikan di pendaftaran rawat jalan, rawat inap, IGD dan apotik.