Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Prosiding University Research Colloquium

Peningkatan Kemampuan Manajemen Usaha Bagi UKM Olahan Pangan, di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang Diana Puspitasari; Herwening Sindu Lestari; Zulaika Putri Rokhimah; Nurul Juwariyah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang Sosial Ekonomi dan Psikologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (940.585 KB)

Abstract

Kecamatan Bandungan merupakan salah satu daerah yang produktif dalammenumbuhkan ekonomi masyarakat di sekitarnya. Sektor riil yangdikembangkan adalah sektor pertanian, pariwisata, perdagangan dan jasa,serta yang utama adalah industri kecil (UKM). Usaha Kecil dan Menengahmempunyai peran strategis sebagai penyumbang pertumbuhan ekonomi jugaberperan dalam penyerapan tenaga kerja. Salah satu bentuk Usaha Kecil danMenengah yang berpotensi untuk berkembang di Kecamatan Bandunganadalah UKM olahan pangan yang berada di Desa Kenteng. Permasalahanyang dihadapi dalam pengembangan usahanya adalah dari aspek keuanganyang disebabkan rendahnya pemahaman mengenai tata kelola usaha yang baikmeliputi minimnya sistem pembukuan, pembuatan laporan keuangan danpengelolaan yang belum optimal, serta belum ada pemisahan antara keuanganrumah tangga dengan keuangan usaha. Hal tersebut berimbas kepadapengembangan usahanya, terutama dalam mengetahui tingkat keuntungan yangsebenarnya. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalahdengan penyuluhan dan pelatihan pembukuan sederhana, Evaluasi kegiatandengan sharing dan diskusi. Sasaran kegiatan pengabdian adalah pelaku UKMOlahan Pangan di Desa Kenteng, Dari kegiatan pengabdian, diperoleh hasilbahwa peserta memiliki tambahan wawasan dan pengetahuan terkait denganpembukuan. Peserta juga mampu meningkatkan pemahaman dan kemampuanuntuk membuat, serta melaksanakan manajemen usaha yang baik melalui tatakelola usaha pembukuan sederhana. Hal tersebut tampak pada proses pelatihanpembukuan sederhan dan aktifnya para peserta dalam sesi tanya jawab padasaat kegiatan berlangsung.
Pemahaman dan Kepedulian dalam Penerapan Green Accounting pada UKM Tempe di Kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat Diana Puspitasari; Zulaika Putri Rokhimah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang Sosial Ekonomi dan Psikologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.662 KB)

Abstract

Pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dasar kehidupan rakyat Indonesia, khususnya melalui penyediaan lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan dan tingkat kemiskinan. Perkembangan peran usaha kecil dan menengah (UKM) yang besar ditunjukkan oleh jumlah unit usaha, pengusaha, serta kontribusinya terhadap pendapatan nasional, dan penyediaan lapangan kerja, (Tim Kementerian Koperasi dan UKM, 2012). UKM yang cukup banyak dijumpai di Semarang adalah UKM tempe Salah satu lokasi ukm home industry tempe di Kota Semarang yang memiliki potensi besar berkembang dengan baik terletak di Kelurahan Krobokan, Semarang Barat. UKM dianggap memiliki kewajiban untuk memahami dan menerapkan konsep green accounting dalam menjalankan kegiatan usahanya, karena kontribusi UKM selain sebagai penyumbang perekonomian negara, juga berperan dalam menghasilkan limbah yang kadang dapat mencemari dan merusak lingkungan. Di dalam green accounting tersembunyi green cost dan biasanya tidak tampak secara riil. Green cost atau biaya lingkungan merupakan dampak yang timbul dari sisi keuangan dan non keuangan yang wajib dipikul sebagai akibat dari suatu kegiatan (usaha) yang dilakukan yang berkaitan dengan lingkungan. Biaya lingkungan yang terjadi di dalam perusahaan merupakan salah satu biaya overhead pabrik yang sulit diidentifikasi secara langsung, karena biaya-biaya tersebut seringkali tersembunyi dalam pusat biaya, dan tidak ada bukti pencatatan ataupun pelaporan yang sangat jelas terkait dengan biaya lingkungan. Dengan menggunakan metode kualitatif melalui wawancara lisan dan tertulis kepada pemilik UKM Tempe, didapat hasil bahwa pemilik UKM Tempe di kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat paham dan peduli bagaimana menjaga lingkungan hidup dengan baik yang merupakan bagian tanggung jawab mereka sebagai pemilik usaha sekaligus makhluk sosial. Tetapi kebanyakan dari mereka tidak paham komponen biaya apa saya yang ada di dalam biaya usaha dan biaya lingkungan. Rendahnya tingkat pendidikan dan minimnya pengetahuan dan pengalaman dalam mengelola biaya usaha dan biaya lingkungan menjadi kendala utama bagi pemilik usaha dalam menerapkan tanggung jawab dan kepedulian mereka dalam menjaga lingkungan sekitar usaha dengan baik. Dari hasil wawancara lapangan, diketahui bahwa pelaku UKM peduli terhadap lingkungan akan tetapi tidak tahu apa saja komponen-komponen dan bagaimana memasukkan dalam biaya produksi. Semua pemilik UKM Tempe yang ada di wilayah RW I kelurahan Krobokan tidak mengetahui dan tidak paham dengan green accounting.
Peningkatan Kemampuan Manajemen Usaha Bagi UKM Olahan Pangan, di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang Diana Puspitasari; Herwening Sindu Lestari; Zulaika Putri Rokhimah; Nurul Juwariyah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang Sosial Ekonomi dan Psikologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Bandungan merupakan salah satu daerah yang produktif dalammenumbuhkan ekonomi masyarakat di sekitarnya. Sektor riil yangdikembangkan adalah sektor pertanian, pariwisata, perdagangan dan jasa,serta yang utama adalah industri kecil (UKM). Usaha Kecil dan Menengahmempunyai peran strategis sebagai penyumbang pertumbuhan ekonomi jugaberperan dalam penyerapan tenaga kerja. Salah satu bentuk Usaha Kecil danMenengah yang berpotensi untuk berkembang di Kecamatan Bandunganadalah UKM olahan pangan yang berada di Desa Kenteng. Permasalahanyang dihadapi dalam pengembangan usahanya adalah dari aspek keuanganyang disebabkan rendahnya pemahaman mengenai tata kelola usaha yang baikmeliputi minimnya sistem pembukuan, pembuatan laporan keuangan danpengelolaan yang belum optimal, serta belum ada pemisahan antara keuanganrumah tangga dengan keuangan usaha. Hal tersebut berimbas kepadapengembangan usahanya, terutama dalam mengetahui tingkat keuntungan yangsebenarnya. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalahdengan penyuluhan dan pelatihan pembukuan sederhana, Evaluasi kegiatandengan sharing dan diskusi. Sasaran kegiatan pengabdian adalah pelaku UKMOlahan Pangan di Desa Kenteng, Dari kegiatan pengabdian, diperoleh hasilbahwa peserta memiliki tambahan wawasan dan pengetahuan terkait denganpembukuan. Peserta juga mampu meningkatkan pemahaman dan kemampuanuntuk membuat, serta melaksanakan manajemen usaha yang baik melalui tatakelola usaha pembukuan sederhana. Hal tersebut tampak pada proses pelatihanpembukuan sederhan dan aktifnya para peserta dalam sesi tanya jawab padasaat kegiatan berlangsung.
Pemahaman dan Kepedulian dalam Penerapan Green Accounting pada UKM Tempe di Kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat Diana Puspitasari; Zulaika Putri Rokhimah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang Sosial Ekonomi dan Psikologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dasar kehidupan rakyat Indonesia, khususnya melalui penyediaan lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan dan tingkat kemiskinan. Perkembangan peran usaha kecil dan menengah (UKM) yang besar ditunjukkan oleh jumlah unit usaha, pengusaha, serta kontribusinya terhadap pendapatan nasional, dan penyediaan lapangan kerja, (Tim Kementerian Koperasi dan UKM, 2012). UKM yang cukup banyak dijumpai di Semarang adalah UKM tempe Salah satu lokasi ukm home industry tempe di Kota Semarang yang memiliki potensi besar berkembang dengan baik terletak di Kelurahan Krobokan, Semarang Barat. UKM dianggap memiliki kewajiban untuk memahami dan menerapkan konsep green accounting dalam menjalankan kegiatan usahanya, karena kontribusi UKM selain sebagai penyumbang perekonomian negara, juga berperan dalam menghasilkan limbah yang kadang dapat mencemari dan merusak lingkungan. Di dalam green accounting tersembunyi green cost dan biasanya tidak tampak secara riil. Green cost atau biaya lingkungan merupakan dampak yang timbul dari sisi keuangan dan non keuangan yang wajib dipikul sebagai akibat dari suatu kegiatan (usaha) yang dilakukan yang berkaitan dengan lingkungan. Biaya lingkungan yang terjadi di dalam perusahaan merupakan salah satu biaya overhead pabrik yang sulit diidentifikasi secara langsung, karena biaya-biaya tersebut seringkali tersembunyi dalam pusat biaya, dan tidak ada bukti pencatatan ataupun pelaporan yang sangat jelas terkait dengan biaya lingkungan. Dengan menggunakan metode kualitatif melalui wawancara lisan dan tertulis kepada pemilik UKM Tempe, didapat hasil bahwa pemilik UKM Tempe di kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat paham dan peduli bagaimana menjaga lingkungan hidup dengan baik yang merupakan bagian tanggung jawab mereka sebagai pemilik usaha sekaligus makhluk sosial. Tetapi kebanyakan dari mereka tidak paham komponen biaya apa saya yang ada di dalam biaya usaha dan biaya lingkungan. Rendahnya tingkat pendidikan dan minimnya pengetahuan dan pengalaman dalam mengelola biaya usaha dan biaya lingkungan menjadi kendala utama bagi pemilik usaha dalam menerapkan tanggung jawab dan kepedulian mereka dalam menjaga lingkungan sekitar usaha dengan baik. Dari hasil wawancara lapangan, diketahui bahwa pelaku UKM peduli terhadap lingkungan akan tetapi tidak tahu apa saja komponen-komponen dan bagaimana memasukkan dalam biaya produksi. Semua pemilik UKM Tempe yang ada di wilayah RW I kelurahan Krobokan tidak mengetahui dan tidak paham dengan green accounting.