Pewarna pada kain batik umumnya menggunakan pewarna sintesis, akan tetapi seiring berkembangnya zaman pewarna alami mulai dilirik kembali karena kekhasannya. Pewarna alami dapat berasal dari tumbuhan dan hewan. Kulit buah dan buah adalah bagian pada tumbuhan yang dapat digunakan sebagai pewarna alami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas warna kain batik dari kulit buah dan buah dengan variasi lama perendaman. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial yaitu jenis kulit buah dan buah (B) serta variasi lama perendaman (L). Hasil penelitian menunjukkan kepekatan warna yang dihasilkan dari masing-masing kulit buah dan buah dengan variasi lama perendaman 25 menit dan 35 menit tidak menunjukkan perbedaan dan hasil ketahanan luntur warna terhadap pencucian 40OC pada variasi lama perendaman 25 menit hasil terbaik didapatkan dari kulit buah kopi dan kulit buah manggis dengan nilai tahan luntur 4-5 sedangkan lama perendaman 35 menit hasil terbaik didapatkan dari kulit buah manggis dan sabut kelapa dengan nilai tahan luntur 4-5.