Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara

Pemanfaatan Limbah Sayuran dan Buah Pasar Sidomulyo Lamongan sebagai Biostarter Pakan Fermentasi di Technopark UNISLA Anik Fadlilah; Alfian Adi Atma; Wenny Ladhunka Nur Aliyya; Edy Susanto; Qabilah Cita Kurnia Nastiti Sumarsono; Arif Aria Hertanto; Dani Setiawan; Eman Supriadin
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfokomtek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i1.2731

Abstract

Pasar Sidomulyo Lamongan telah dimodernkan oleh pemerintah dan salah satu pasar yang dijadikan pasar menuju (SNI) sehingga syarat dan ketentuan harus dipenuhi salah satunya kebersihan pasar. Kebersihan pasar dan kenyamanan pembeli di pasar dapat dilakukan dengan mengolah limbah sayuran dan buah menjadi Biostarter pakan fermentasi. Technopark merupakan salah satu laboratorium lapang Universitas Islam Lamongan (UNISLA) yang memiliki ternak sapi dan kambing membutuhkan pakan fermentasi guna mencukupi kebutuhan pakan harian. Pengolahan limbah buah dan sayur mayur dari pasar Sidomulyo menjadi biostarter pakan fermentasi belum pernah dilakukan, sehingga perlu dilakukan guna mengatasi permasalahan yang ada.. Pengabdian masyarakat dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan dan pelatihan pembuatan biostarter dan pakan fermentasi. Peserta berasal dari masyarakat Lamongan (pedagang sayur dan buah, dan peternak) dan Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Peternakan UNISLA dan mendapatkan modul pelatihan. Pemateri adalah dosen program studi Peternakan Fakultas Perikanan dan Peternakan UNISLA. Penyuluhan dan pelatihan dilakukan di Technopark UNISLA. Berdasarkan hasil kegiatan pengadian masyarakat didapatkan hasil limbah sayuran dan buah pasar Sidomulyo Lamongan dapat dimanfaatkan sebagai biostarter pakan fermentasi di Technopark UNISLA. Peserta pelatihan mendapatkan tambahan pengetahuan dan biostarter dan pakan fermentasi, dapat memahami pentingnya mengelola limbah serta meningkatkan ketrampilan membuat biostarter dan pakan fermentasi sehingga dapat mengurangi limbah pasar sayuran dan buah dan bisa mendukung Pasar Sidomulyo menuju pasar berstandart SNI begitu pula di Technopark bisa mendapatkan bahan fermentor pakan fermentasi dari biostarter limbah sayuran dan buah.
Penguatan Kelompok Difabel Melalui Pelatihan Pemeliharaan Ternak Sapi di Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan Wenny Ladhunka Nur Aliyya; Anik Fadlilah; Ratna Kumala Dewi; Edy Susanto; Alfian Adi Atma; Qabila Cita Kurnianusa Nastiti Sumarsono; Arif Aria Hertanto
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfokomtek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i2.3398

Abstract

Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan merupakan salah satu kota yang ada di Jawa Timur dengan mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani peternak. Selain itu juga menjadi salah satu wilayah yang memiliki potensi pemberdayaan masyarakat difabel. Memiliki kesempatan yang sama merupakan hak dan kewajiban setiap masyarakat, termasuk masyarakat difabel agar dapat memiliki kehidupan yang lebih baik. Penguatan kelompok difabel di Kecamatan Kembangbahu merupakan salah satu bentuk kegiatan positif dengan harapan dapat memberikan manfaat serta nilai ekonomis dalam kehidupan salah satunya melalui pelatihan dalam pemeliharaan sapi potong dan pembuatan pakan silase. Tujuan dari Kegitan ini adalah untuk memberikan pelatihan pemeliharaan ternak sapi untuk meningkatkan performa ternak dan usaha yang dijalankan kelompok difabel. Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini yaitu kuesioner, penyuluhan dan pelatihan serta praktik uji coba. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini menunjukkan kebermanfaatan yang dapat dijadikan sebagai ketrampilan positif dan memiliki nilai ekonomi untuk kehidupan lebih baik yang di tunjukkan dengan rasa antusias oleh masyarkat kelompok difabel pada saat pelatihan dan pendampingan berlangsung.