Farmakogenetik dalam terapi kanker adalah pemberian terapi kepada pasien berdasarkan status atau profil genetik dari sel kanker. Dengan demikian, pemberian kemoterapi diharapkan bisa lebih efektif dan meningkatkan kualitas hidup pasien dengan menghindari terapi yang diketahui secara genetik tidak memberikan keuntungan klinis. Pemeriksaan DNA gen p53 sebagai salah satu tumor suppresor gene yang termutasi pada hampir sebagian besar tumor diharapkan mampu menjadi faktor prediktif ketika dilakukan secara rutin terhadap jaringan tumor dari pasien sebelum menentukan strategi kemoterapi. Status mutasi gen p53 pada tingkat DNA di sel kanker payudara cenderung berasosiasi dengan respon klinis yang baik untuk kemoterapi golongan taxane, yang menganggu proses polimerasi mikrotubula. Sedangkan kemoterapi yang bersifat genotoksik (merusak DNA) seperti anthracycline dan alkylating agents, mutasi pada gen p53 memiliki pengaruh yang lebih kompleks terhadap respon pasien.Kata-kata kunci: p53, kanker payudara, kemoterapi