nteraksi obat diartikan sebagai fenomena yang terjadi apabila pengaruh suatu obat diubah oleh pemberian obat sebelumnya atau untuk pemberian obat yang bersamaan. Interaksi obat terdiri dari 3 jenis, yaitu interaksi farmasetik (interaksi antar-obat karena obat yang tidak dapat bercampur/inkompatibel); interaksi farmakokinetik (interaksi antarÂobat yang menyebabkan peningkatan atau penurunan absorpsi, metabolisme, distribusi, dan ekskresi obat lain); serta interaksi farmakodinamik (interaksi obat yang berkompetisi pada tempat yang sama untuk bereaksi dalam tubuh). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terjadi atau tidaknya interaksi antara obat kemoterapi dengan obat penunjangnya pada protokol kemoterapi yang digunakan di RS Kanker âDharmaisâ. Metode penelitiannya adalah deskriptif dan evaluasi dilakukan secara teoritik berdasarkan literatur. Penelitian ini dilakukan di Bagian Onkologi Anak RS Kanker âDharmaisâ. Dari ketiga jenis protokol yang dianalisis (protokol neuroblastoma, osteosarkoma, dan retinoblastoma), terdapat 6 kasus interaksi. Pasangan obat yang berinteraksi yaitu Carboplatin dengan Etoposid. Interaksi ini terjadi pada 2 protokol, yaitu neuroblastoma dan retinoblastoma (interaksi farmakokinetik), Doksorubisin dengan Siklofosfamid (interaksi farmakodinamik), Siklofosfamid dengan Deksametason (interaksi farmakokinetik), Siklofosfamid dengan Ondansetron (interaksi farmakokinetik), serta Cisplatin dengan Ondansetron (interaksi farmakokinetik).Â