Oktavia Eka Puspita, Oktavia Eka
Magister of Management, Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta, Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Perbandingan Karakteristik Fisik dan Daya Adhesi Tablet Vaginal Metronidazol Menggunakan Glidan Talc-Colloidal Sillicon Dioxide dengan Colloidal Sillicon Dioxide Hadi, Moch Rijal; Puspita, Oktavia Eka; Danimayostu, Adeltrudis Adelsa
Majalah Kesehatan FKUB Vol 2, No 4 (2015)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.234 KB)

Abstract

Tablet vaginal adalah tablet yang dirancang untuk administrasi vagina dalam pengobatan infeksi lokal, penyerapan sistemik, dan penyerapan ke dalam jaringan vagina. Jumlah pengisi memiliki konsentrasi terbesar dibandingkan jumlah eksipien yang lain, sehinggga pengisi memiliki peran penting dalam membentuk karakteristik tablet yang bagus serta diharapkan mampu melepaskan zat aktif dengan baik. Sebagai bahan pengisi, starch 1500 memiliki sifat kompresibilitas yang sangat baik sehingga cocok digunakan sebagai metode kempa langsung, tetapi starch 1500 memiliki sifat alir yang tidak bagus yang  berpengaruh pada proses pencetakan tablet, sehingga untuk memperbaiki sifat alir dari starch 1500 dibutuhkan penambahan glidan. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan glidan talc-colloidal sillicon dioxide dengan colloidal sillicon dioxide dalam memperbaiki sifat alir sehingga menghasilkan karakteristik fisik dan daya adhesi yang baik serta optimum pada tablet vaginal metronidazole. Hasil uji menunjukkan bahwa formula 2 (F2) yaitu glidan colloidal sillicon dioxide memberikan karakteristik fisik yang lebih bagus meliputi kekerasan, kerapuhan, disintegrasi, keseragaman bobot, dan keseragaman kandungan daripada formula 1 (F1) yaitu glidan talk. Untuk uji disolusi dari kedua formula tidak memenuhi spesifikasi karena hasilnya dibawah 85 %. Daya adhesi F2 juga lebih kuat yaitu mampu menahan pemberat hingga 5,16 kg sedangkan F1 hanya mampu menahan pemberat hingga 4,33 kg. Penelitian ini menyimpulkan bahwa F2 memiliki karakteristik fisik dan daya adhesi tablet yang lebih baik dibandingkan dengan F1. Kata kunci: Colloidal sillicon dioxide, Daya adhesi tablet vaginal, Karakteristik fisik, Talc.
Optimasi Formula Sediaan Krim Ekstrak Stroberi (Fragaria x ananassa) sebagai Krim Anti Penuaan Safitri, Nabila Ayu; Puspita, Oktavia Eka; Yurina, Valentina
Majalah Kesehatan FKUB Vol 1, No 4 (2014)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.773 KB)

Abstract

Penuaan adalah suatu proses biologis kompleks sebagai hasil dari penuaan intrinsik (dari dalam tubuh seperti genetik) dan penuaan ekstrinsik (dari lingkungan). Faktor yang paling berpengaruh pada penuaan adalah radikal bebas karena dapat menyebabkan stres oksidatif yang berperan penting dalam proses penuaan. Penggunaan antioksidan dari buah-buahan salah satunya stroberi, menjadi suatu faktor penting untuk melawan penuaan akibat radikal bebas. Antosianin di dalam stroberi memiliki efek antioksidan paling tinggi untuk melawan radikal bebas. Antioksidan tersebut digunakan dalam produk kosmetik untuk memaksimalkan perawatan terhadap penuaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi formula sediaan krim ekstrak stroberi dengan membandingkan penggunaan jenis emulgator nonionik dan anionik. Ekstrak stroberi didapatkan dengan mengektraksi stroberi menggunakan pelarut metanol, aquades, dan asam format. Ekstrak diformulasikan ke dalam krim yang dibagi menjadi dua formula yaitu formula A yang menggunakan emulgator nonionik (tween 80 dan span 80) dan formula B yang menggunakan emulgator anionik (sodium oleate dan trietanolamin). Penentuan stabilitas dan formula yang optimum didapatkan dari evaluasi sediaan krim yang meliputi uji organoleptis, uji homogenitas fisik, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat, dan uji stabilitas suhu. Hasil penelitian menujukkan bahwa penggunaan emulgator baik nonionik dan anionik dapat menghasilkan sediaan krim yang baik, tetapi formula B lebih menunjukkan konsistensi sediaan krim yang lebih baik dibandingkan formula A. Kesimpulan dari penelitian ini adalah emulgator jenis anionik lebih sesuai untuk formula sediaan krim ekstrak stroberi (Fragaria x ananassa). Kata kunci: Ekstrak stroberi, Jenis emulgator, Stabilitas sediaan krim.
Optimasi Kadar Kombinasi Polimer Hidroksi Propil Metil Selulosa dan Superdisintegran Crosscarmellose Sodium terhadap Daya Adhesi dan Laju Pelepasan Obat dalam Tablet Vaginal Metronidazol Yudita, Anugrah Elfa; Puspita, Oktavia Eka; Danimayostu, Adeltrudis Adelsa
Majalah Kesehatan FKUB Vol 3, No 3 (2016): MAJALAH KESEHATAN
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.774 KB)

Abstract

Pengobatan yang efektif di daerah genitalia wanita harus memiliki sistem penghantaran obat yang sesuai dengan kondisi daerah vagina yang memiliki aktivitas self-cleansing. Penggunaan kombinasi polimer mukoadhesif dan superdisintegaran crosscarmellose sodium diharapkan dapat membantu penghantaran obat yang sesuai dengan kondisi vagina. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar kombinasi polimer HPMC dan superdisintegran crosscarmellose sodium untuk menghasilkan daya adhesi dan laju pelepasan obat dalam tablet vaginal metronidazole yang optimum. Metode pembuatan tablet yang digunakan yakni metode kempa langsung. Pada penelitian ini digunakan 3 formula yang mempunyai kadar kombinasi yang berbeda yakni dengan perbandingan kadar kombinasi untuk formula I sebesar 30:1, formula II sebesar 30:3 dan formula III sebesar 50:1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk uji IPC dan karakteristik fisik tablet seperti laju alir, homogenitas, keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan, kerapuhan, penetapan kadar dan waktu hancur memenuhi persyaratan penerimaan tablet. Pada uji laju pelepasan obat dengan formula I memberikan pelepasan obat sebesar 0,1257 mg/menit  setelah 4 jam jika dibandingkan dengan formula 2 dan formula 3. Daya adhesif yang paling tinggi terdapat pada formula 3 dengan konsentrasi HPMC sebesar 50%. Namun, ketiga formula masih memiliki daya adhesif yang masih diterima oleh persyaratan (minimal 3 jam di area vagina). Berdasarkan hasil tersebut kadar kombinasi formula yang optimum terdapat pada formula I yang mempunyai laju pelepasan yang cepat dan daya adhesif yang mampu menghambat pelepasan obat dalam waktu 4 jam. Kata kunci: Crosscarmellose sodium, Daya adhesif, HPMC,Laju pelepasan obat, Tablet vaginal
Optimization of Self-nanoemulsifying Drug Delivery System for Pterostilbene Puspita, Oktavia Eka; Suwaldi, Suwaldi; Nugroho, Akhmad Kharis
Journal of Food and Pharmaceutical Sciences Vol 4, No 2 (2016): J. Food Pharm. Sci (May-August)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.135 KB) | DOI: 10.14499/jfps

Abstract

Solubility is prerequisite for drug absorption across absorptive cell lining the small intestine. It is a problem for poor water soluble drug because limiting its bioavailability when administered by oral route. Lipid based delivery system such as self-nanoemulsifying delivery system (SNEDDS) can be utilized in improving its solubility so that better bioavailability is achieved. Pterostilbene has extremely low solubility in water then become its limiting factor for the bioavailability. This research developed SNEDDS for oral delivery of pterostilbene. Optimum composition of SNEDDS formulation was judged by its dispersion efficiency and clarity when dispersed in water. The efficiency of this formula in enhancing bioavailability was assessed by in vitro digestion model to predict its bioavailability by determining its bioaccessibility. The result showed that optimum composition of SNEDDS was achieved by soybean oil-Croduret® 50-Span 80-PEG 400 in ratio of 16.37 %, 32.07 %, 11.56 %, and 40 %, respectively. This formula has bioacessibility of 91.48 ± 2.18 %, and it is much higher compared to pterostilbene that was not formulated into SNEDDS, i.e 4.63 ± 1.11 %. Determined by dynamic light scattering, this optimum formula has droplet size of 31.8 nm when dispersed in water.
Effect of Soy Lecithin and Sodium Cholate Concentration on Characterization Pterostilbene Transfersomes Nurmahliati, Haifa; Widodo, Ferri; Puspita, Oktavia Eka
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pji.2020.005.02.7

Abstract

Inflammaging is a systemic inflammation caused by the aging process without any infection from the outside and it is a very high factor affecting the morbidity and mortality in the elderly. Pterostilbene contained in blueberries can prevent inflammation and oxidation. However, pterostilben has low water solubility and stability, so that to improve stability and acceptability is by making Pterostilbene Transfersome. Transfersome consisted of phospholipid in the form of phosphatidylcholine as a forming component of vesicles, surfactants as Edge activators, which increased transfersome’s flexibility. The composition of lecithin as phospholipid and surfactant was variable that effecting the optimization of Transferome. This study aimed to determine the effect of the ratio between soy lecithin as phospholipid and sodium cholate as surfactants to particle size. Comparison used was soybean lecithin 94%: 6% sodium cholate (F1); 95% soybeans: 5% sodium cholate (F2); and soybean 96%: 4% sodium cholate (F3). The prepared formulations were characterized for organleptic, pH, particle size analysis and potential zeta analysis. The characterized were statistically analyzed with SPSS One-way ANOVA followed by Post Hoc Turkey, and Paired T-Test. Transfersom had whitish-yellow color with clarity were cloudy and soya-flavored, the particle size were <400nm with pdi <0.5 and zeta potential values> -30 mV. Based on the results, optimum transfersome formulation was  95% soybeans: 5% cholic acid (F2).
Effect of Soy Lecithin and Sodium Cholate Concentration on Characterization Pterostilbene Transfersomes Nurmahliati, Haifa; Widodo, Ferri; Puspita, Oktavia Eka
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pji.2020.005.02.7

Abstract

Inflammaging is a systemic inflammation caused by the aging process without any infection from the outside and it is a very high factor affecting the morbidity and mortality in the elderly. Pterostilbene contained in blueberries can prevent inflammation and oxidation. However, pterostilben has low water solubility and stability, so that to improve stability and acceptability is by making Pterostilbene Transfersome. Transfersome consisted of phospholipid in the form of phosphatidylcholine as a forming component of vesicles, surfactants as Edge activators, which increased transfersome’s flexibility. The composition of lecithin as phospholipid and surfactant was variable that effecting the optimization of Transferome. This study aimed to determine the effect of the ratio between soy lecithin as phospholipid and sodium cholate as surfactants to particle size. Comparison used was soybean lecithin 94%: 6% sodium cholate (F1); 95% soybeans: 5% sodium cholate (F2); and soybean 96%: 4% sodium cholate (F3). The prepared formulations were characterized for organleptic, pH, particle size analysis and potential zeta analysis. The characterized were statistically analyzed with SPSS One-way ANOVA followed by Post Hoc Turkey, and Paired T-Test. Transfersom had whitish-yellow color with clarity were cloudy and soya-flavored, the particle size were <400nm with pdi <0.5 and zeta potential values> -30 mV. Based on the results, optimum transfersome formulation was  95% soybeans: 5% cholic acid (F2).