Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Indragiri Penelitian Multidisiplin

KEINDAHAN HUKUM ISLAM Fitri Komala; Muannif Ridwan
Jurnal Indragiri Penelitian Multidisiplin Vol. 2 No. 3 (2022): Edisi September: Penelitian Multidisiplin
Publisher : Indra Institute Research & Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58707/jipm.v2i3.221

Abstract

Islam adalah suatu agama yang memiliki banyak unsur seni di dalamnya, dalam agama Islam suatu keindahan merupakan suatu hal yang hakiki dan terdapat dalam beberapa aspek. Dalam agama Islam terdapat suatu hukum yang mengatur dan disebut juga dengan hukum Islam. Islam memandang seni yang bisa diukur secara halal, haram, makruh, dan lainnya. Dalam aspek ilmu hukum suatu keindahan itu merupakan suatu seni, seni adalah keindahan yang ada di dalam hukum Islam dan dalam keindahan seni ini haruslah terkandung unsur ibadah kepada Allah bukan untuk berbuat dosa dan melakukan maksiat. Keindahan dan seni merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lainnya, keindahan yang halal yang bisa dinikmati oleh masyarakat ramai seperti kaligrafi dan ada pula keindahan seni yang tidak bisa dipertontonkan kepada masyarakat ramai dan begitu lah indahnya suatu hukum Islam yang mengatur segala hal dan termasuk lah seni dan keindahan tersebut. Pada zaman sekarang ini, yang mana zaman serba canggih dan teknologi yang mendominasi banyak manusia yang berlaku lalai dengan suatu keindahan, terkadang keindahan itu menjadikan dosa bagi mereka yang merasa semua itu bukanlah dosa tapi pada kenyataannya hal tersebut dilarang di dalam al-Qur'an. Dalam tulisan ilmiah ini penulis akan melakukan penelitian bagaimana suatu keindahan yang ada di dalam hukum Islam dengan melakukan penelitian menggunakan studi kepustakaan dengan tujuan untuk mengetahui kepada pembaca dan penulis sendiri bagaimana suatu keindahan yang ada dalam hukum Islam.
Pluralisme dalam Perspektif Pemikiran Gus Dur ‎ Beny Suhairi; Agus Salim; Muannif Ridwan
Jurnal Indragiri Penelitian Multidisiplin Vol. 2 No. 3 (2022): Edisi September: Penelitian Multidisiplin
Publisher : Indra Institute Research & Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58707/jipm.v2i3.242

Abstract

This study examines the pluralism of the thoughts of Abdurrahman Wahid or better known as Gus Dur. He is a liberal thinker, leader of the largest tradition-based Islamic organization, and an innovative scholar who has produced many intellectual works, including thoughts on the relationship between religion and the state, pluralism, democratization and indigenization, which makes this study very interesting to discuss. The research method used in writing this research is descriptive qualitative. The type of research is library research, which is collecting data or writings related to the Compilation of Islamic Law which is library in nature. Qualitative descriptive research is a combination of descriptive and qualitative research. Qualitative descriptive research displays data results according to the original without any manipulation process or other treatment. The purpose of this study is that readers can find out pluralism in Gus Dur's view of thought comprehensively from various sides, in this case from the social and political side, so that it is hoped that readers in their daily activities can be motivated to practice Islam according to its rules and find Islam as a religion that is dynamic, humanist, elastic, and egalitarian or called shalihun likulliz the early days of eating. This study concludes that pluralism from the perspective of Islamic law has a normative and historical basis, Islam explicitly calls on its people to live in peace and mutual respect between human beings. The concept of Gus Dur's thinking about pluralism has similarities with the concept of monotheism.