Irwan Dwi Arianto
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial

AKTIVISME TAGAR #SAVENOVIAWIDYASARI DI TWITTER Yulis Nila Sari; Irwan Dwi Arianto
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 8 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i8.2023.4084-4095

Abstract

Penggunaan internet di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya, APJII pada November 2016 penggunaan internet ditemukan sebanyak 129,2 juta atau 97,4% dari total keseluruhan pengguna internet lebih sering mengakses media sosial. Di masa pandemi COVID-19 penggunaan Twitter meningkat hingga 20% pengguna tiap harinya. Aktivisme dengan tagar #savenoviawidyasari menjadi salah satu gerakan sosial yang memanfaatkan Twitter sebagai saluran komunikasi saat pandemi COVID-19. Pada tanggal 4 Desember 2021 itu setidaknya ada lebih dari 21 ribu pengunggah tweet yang menyertakan #savenoviawidyasari untuk menuntut keadilan bagi korban bernama Novia Widyasari. Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana aktivisme digital dalam kasus #savenoviawidyasari di Twitter. Metode yang digunakan yakni Netnografi berbasis data site Kozinets. Dalam menggunakan metode netnografi pengumpulan dan penyususan semua bentuk digital membentuk unit, sub struktur, dan struktur makna budaya. Aktivisme digital menurut Sandor Vegh dibagi dalam tiga kategori diantaranya kesadaran, mobilisasi, aksi dan reaksi. Sedangkan teori yang digunakan dalam melakukan analisis temuan menggunakan Network Society Manuel Castells. Ditemukan hasil bahwa kesadaran aktivisme dilihat dari jumlah suka dan komentar, mobilisasi dilakukan secara online dengan hashtag, dan aksi tuntutan hukum. Isu lainnya terkait #savenoviawidyasari seperti #percumalaporpolisi dan sahkan RUU TPKS. Segala gerakan aktivisme digital yang menunjukkan ketidakbecusan polisi berujung dengan tagar #percumalaporpolisi.