Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) merupakan tanaman pangan yang penting setelah padi dan jagung. Kandungan protein nabati, karbohidrat, dan lemak menjadikan kedelai banyak diminati oleh masyarakat baik berupa polong maupun hasil olahannya. Salah satu faktor yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman kedelai adalah ketersediaan air dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari respon 6 varietas kedelai terhadap interval penyiraman yang berbeda. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus hingga Desember 2021 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Jatimulyo, Malang. Sebanyak 6 varietas dievaluasi menggunakan rancangan petak terbagi dan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interkasi antara interval dan varietas terhadap parameter penelitian. Faktor utama perbedaan pertumbuhan dan hasil disebabkan oleh karakteristik sifak genetik yang berbeda pada masing-masing varietas.