Farah Yasmine Ainun Nisa
Universitas Airlangga (UNAIR)

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan

Effect of workload and job design on performance of health equipment management Ririn Widyowati Supangat; Farah Yasmine Ainun nisa; Ernawaty Ernawaty; Wahyu Setyaningsih
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No 4: December 2022
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.701 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7i4.1288

Abstract

Human Resources in the Medical Devices and Household Health Supplies Section feel the workload is uneven, job specifications overlap, and the high employee turnover has an impact on monitoring and data validation activities that have not been implemented in the management of medical equipment management. Researchers propose is a positive and significant effect of workload and job design on management performance. medical tools. This study aims to determine the effect of workload and work design on the performance of management of health equipment management in the section on Medical Devices and Household Health Supplies at the District X Health Office. Quantitative descriptive research with job analysis method and FTE workload analysis. Then proceed with analysis using SPSS.In the study, it was found that the workload of employees in the Medical Devices and Household Health Supplies sections was overloaded, namely 4.06, where four employees experienced overload and two employees experienced underload. So, it is necessary to realign the job description at the X District Health Office and the needs of employees, both government employees and Freelance employees. Workload has no effect on performance and job design has a significant effect on performance. It is useful to improve the performance of employees in the Medical Devices and household health supplies section by optimizing human resources by changing the composition of the number of workers and rearranging the Job Description in the section whose workload has been measured so that the workload is evenly distributed.Abstrak: Sumber Daya Manusia di Seksi Alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga merasakan beban kerja tidak merata, spesifikasi pekerjaan tumpang tindih serta tingginya turnover pegawai sehingga berimbas pada kegiatan Monitoring dan validasi data masih belum terlaksana dalam manajemen pengelolaan peralatan kesehatan.Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh beban kerja dan desain pekerjaan terhadap kinerja manajemen pengelolaan peralatan kesehatan di seksi Alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga di Dinas Kesehatan Kabupaten X. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode analisa jabatan dan analisa beban kerja FTE. Kemudian dilanjutkan dengan analisis menggunakan SPSS dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Untuk analisis statistik, peneliti menggunakan uji tabulasi silang dan uji regresi logistik ganda.Dalam penelitian ditemukan bahwa beban kerja pegawai di seksi Alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga mengalami overload yaitu sebesar 4,06, dimana terdapat 4 orang pegawai yang mengalami overload dan 2 orang pegawai yang mengalami underload. Sehingga diperlukan penataan kembali job description di Dinas Kesehatan Kabupaten X dan kebutuhan pegawai baik itu pegawai negeri sipil maupun Tenaga Harian Lepas. Beban kerja tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja serta desain pekerjaan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja.Bermanfaat untuk meningkatkan kinerja pegawai pada Seksi Alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga dengan mengoptimalkan sumber daya manusia dengan mengubah komposisi jumlah pekerja dan menata kembali Deskripsi Pekerjaan pada bagian yang beban kerjanya sudah terukur sehingga beban kerja merata. 
Nurses’ Therapeutic Communication and Its Effect on Hospitalized Patients’ Satisfaction Farah Yasmine Ainun Nisa; Ratna Dwi Wulandari; Tatin Wahyanto
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No 3: September 2022
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.33 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7i3.1230

Abstract

Patient satisfaction is one of the hospital indicators used to measure hospital quality. However, the result of patient satisfaction measurement in the inpatients' rooms showed that the level of patient satisfaction was below target. Therefore, it's crucial to carry out a series of therapeutic communication processes as an effort to improve patient satisfaction. This study sought to determine the effect of nurses' therapeutic communication on patient satisfaction in the inpatients' rooms. This was an analytical study with a cross-sectional design conducted from May to June 2022 at Muji Rahayu Hospital, with 70 respondents obtained using systematic random sampling technique. Primary data was gathered from questionnaires that had been distributed to respondents earlier. SPSS was used to analyze data with the Spearman test used. This study revealed that as many as 48,6% of nurses carried out therapeutic communication well. This study also showed that the orientation phase (p=0.000) and work phase (p=0.000) affected patient satisfaction, while the termination phase had no effect (p=0.081). Collectively, there was a significant effect between therapeutic communication on patient satisfaction (p=0.000). Abstrak: Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator pengukuran mutu rumah sakit, tetapi hasil dari pengukuran kepuasan pasien di ruang rawat inap RS Muji Rahayu menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien masih dibawah target. Oleh karena itu perlu dilaksanakan serangkaian proses komunikasi terapeutik sebagai upaya untuk meningkatkan kepuasan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari komunikasi terapeutik perawat terhadap kepuasan pasien di ruang rawat inap RS Muji Rahayu Surabaya. Penelitian ini berjenis analitik dengan rancang bangun cross-sectional yang dilakukan pada bulan Mei–Juni 2022 di RS Muji Rahayu Surabaya dengan jumlah 70 responden dan diambil menggunakan teknik systematic random sampling. Data primer diperoleh dari kuesioner yang disebar ke responden. Analisis data menggunakan SPSS dengan uji Spearman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 48,6% perawat telah melakukan komunikasi terapeutik dengan baik. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa fase orientasi (p=0,000) dan fase kerja (p=0,000) berpengaruh terhadap kepuasan pasien, tetapi fase terminasi tidak berpengaruh (p=0,081). Secara bersama-sama, terdapat pengaruh yang signifikan antara komunikasi terapeutik terhadap kepuasan pasien (p=0,000).