Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa dalam berbicara dan meningkatkan aktivitas guru dan anak melalui bermain peran. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas dengan dua siklus dan yang menjadi subjek penelitian yaitu anak kelompok B di TK Ruhul Fata yang berjumlah 15 anak. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa unjuk kerja yang dikaitkan dengan penjelasan rubrik penilaian dan obeservasi. Selanjutnya dianalisis dengan metode kualitatif, adapun hasil tes akhir siklus I terhadap unjuk kerja anak mencapai 8 orang anak dengan persentase 53,33% anak yang berkembang sesuai harapan, dan meningkat di di siklus yang kedua menjadi 13 anak dengan persentase 86,67%, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan yaitu keberhasilan anak jika ≥80% dari jumlah anak mendapatkan nilai Berkembang Sesuai Harapan (BSH), dengan demikian hasil unjuk kerja anak pada siklus II dinyatakan berhasil. Berdasarkan aktivitas guru dan anak dalam pembelajaran tes akhir siklus I maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru memperoleh hasil akhir dengan persentase 74,44% taraf keberhasilan proses pembelajaran dikatakan “Cukup” dan meningkat di siklus yang kedua menjadi 89,44% taraf keberhasilan proses pembelajaran dikatakan “Baik”. Dan aktivitas anak memperoleh hasil akhir pada siklus I dengan persentase 70,00% taraf keberhasilan proses pembelajaran dikatakan “Cukup” dan meningkat di siklus yang kedua menjadi 87,22% taraf keberhasilan proses pembelajaran dikatakan “Baik”. Dengan demikian proses pembelajaran kemampuan bahasa dalam berbicara melalui metode bermain peran pada kelompok B di TK Ruhul Fata dapat di tingkatkan.