Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN KEDALAMAN LORDOSIS LUMBAL DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN LOW BACK PAIN YANG OBESITAS DI POLIKLINIK SARAF RSHS BANDUNG Anggraeni Apriani Suryana; Wendra Wendra; Daswara Djajasasmita
JURNAL ILMU FAAL OLAHRAGA INDONESIA Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : PAIFORI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51671/jifo.v5i1.128

Abstract

Obesitas merupakan faktor risiko terjadinya low back pain (LBP). LBP pada penderita obese terjadi akibat akumulasi lemak yang berlebih dalam jaringan menyebabkan perubahan kedalaman lengkung lumbal sehingga akan menyebabkan timbulnya rasa nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kedalaman lordosis lumbal intensitas nyeri. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional dengan subjek penelitian 22 pasien LBP yang obesitas di Poliklinik Saraf RSHS Bandung dengan metode quota sampling. Kedalaman lengkung lumbal diukur dengan menggunakan metode flexicurve, Sedangkan intensitas nyeri diukur dengan menggunakan metode VAS. Data karakteristik pasien disajikan secara deskriptif sedangkan untuk melihat hubungan kedua variable dilakukan uji regression logistic. Hasil data deskriptif penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata usia pasien LBP dengan obesitas adalah 43,9 tahun, pada perempuan 44,5 tahun sedangkan laki-laki 43 tahun. Sebanyak 18 orang (81,8%) subyek memiliki kedalaman lordosis lumbal tidak normal (Hiperlordosis) dan sebanyak 16 orang (72,7%) subjek memiliki intensitas nyeri berat. Hasil uji regression logistic menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara kedalaman lordosis lumbal dengan intensitas nyeri pada pasien LBP yang obesitas di Poliklinik Saraf RSHS (0,048<0,05) dan memiliki risiko 17 kali untuk terjadinya intensitas nyeri berat pada seseorang yang memiliki hiperlordosis (OR=17,0). Hal ini menunjukkan pada penderita Obese terjadi perubahan sumbu gravitasi ke ventral mengakibatkan beban aksial hanya terjadi pada columna vertebralis, menyebabkan kedalaman lengkung lumbal bertambah dan terjadi sprain pada otot-otot lumbal sehingga terjadi LBP.
Kajian Potensi Tumbuhan Sumber Pangan dan Pemanfaatannya di Gunung Tilu Kabupaten Kuningan Yayan Hendrayana; Ilham Adhya; Nina Herlina; Ai Nurlaila; Fahrul Shohbarudin Syahban; Ali Jabar Rangga Wijaya; Wendra Wendra
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 15, No 1 (2023): QUAGGA : Jurnal Pendidikan dan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v15i1.7006

Abstract

The Mount Tilu forest area has a high biodiversity of both flora and fauna. In line with the ever-increasing population growth, the need for food sources has also increased. Food needs can be fulfilled because of the potential utilization of existing natural resources. Many plant species that have nutrients and other elements that are important for human food needs need to be studied further. The purpose of this research is to find out the potential of food plants and their utilization by the people around Mount Tilu. The research method used to determine the condition of the vegetation is using the Line Transect and Sample Plot Methods. Meanwhile, information on plant utilization was carried out by interviewing the community around the area. In the Tilu Mountain area, there were 4 types of plant sources of food sources of carbohydrates, 10 types of fruit-producing sources, 2 types of fatty oil producers, 4 types of dye sources, and 21 types of medicinal plant sources. Utilization of food source plants around Mount Tilu is consumed directly for one's own needs. Information regarding the existence of these food-source plants is very important as material for study for area managers and surrounding communities in the future
HUBUNGAN ANTARA GANGGUAN PENGLIHATAN DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN PENDERITA LOW VISION DI WYATA GUNA BANDUNG PERIODE 2020-2021. Awan Buana Pratana Surya; Wendra Wendra; Hafsah Nursalsabil; Ike Hikmawati
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 5 No 4 (2022): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Low vision merupakan gangguan penglihatan dengan ketajaman penglihatan yang lebih buruk dari 6/18 hingga persepsi cahaya atau 1/~ pada mata terbaik dengan koreksi terbaik dan tidak dapat diperbaiki dengan kacamata atau lensa kontak. Pada tahun 2021 diperkirakan satu miliar orang memiliki tingkat gangguan penglihatan jarak jauh baik moderate, severe, atau blindness. Salah satu dampak sosial penderita low vision adalah kendala dalam kemandirian beraktivitas sehari-hari (activity of daily living), yang diukur dengan kuesioner Indeks Barthel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gangguan penglihatan dengan tingkat kemandirian penderita low vision di Wyata Guna Bandung periode 2020-2021. Penelitian ini merupakan penelitian analitik denganmenggunakan data primer dari pemeriksaan koreksi visus terbaik dan G-form yang berisi kuesioner Indeks Barthel. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 20 orang. Sampel dipilih secara simple random sampling. Data dianalisis dengan uji chi square test. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa persentase tingkat gangguan penglihatn pada subjek yaitu moderate (10%), severe (5%), dan blindness (85%). Berdasarkan tingkat kemandirian aktivitas dasar sehari-hari terdapat pasien dengan ketergantungan sedang (40%), sedikit ketergantungan (50%), dan mandiri (10%). Berdasarkan hasil chi square test diketahui bahwa nilai menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna (p < 0,05) antara gangguan penglihatan dengan tingkat kemandirian penderita low vision di Wyata Guna Bandung periode 2020-2021. Kata kunci : Activity of daily living, gangguan penglihatan, indeks barthel DOI : 10.35990/mk.v5n4.p354-363