Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM PENERAPAN KESELAMATAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT Lidya Maryani
An Idea Health Journal Vol 2 No 01 (2022): FEBRUARY
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ihj.v3i01.71

Abstract

Effective leadership is required for decision-safe care. Nurses have a leadership role to play in enhancing patient safety. The head of the room must have good leadership qualities in order to encourage and ensure the execution of an integrated patient safety program. The task of the head of the room is to measure and assess the efficacy of his participation in assisting in the attainment of safety performance so that he may overcome hurdles and inspire others to do their jobs successfully. The goal of this study is to see if there is a link between the leadership of the head of the room and the performance of nurses when it comes to patient safety.A correlational design is used in this study, which employs quantitative research approaches. The participants in this study were nurses who had spent at least one year in the inpatient department of General Hospital in Bandung. Proportional cluster sampling was used to choose the sample, which consisted of 157 nurses. A questionnaire was used to gather data, and the Spearman rank test was used to analyse the results. The findings indicated a substantial association between the ward head's leadership and the nurse's effectiveness in implementing patient safety (r = 0.212, p = 0.008). The more effective the ward head's leadership, the more effective the nurse's performance in implementing patient safety. It is vital to enhance the head of the room's empowering leadership behaviour and to evaluate his or her capacity to implement patient safety goals on a regular basis.
GAMBARAN MUTU PELAYANAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT LIDYA MARYANI
Healthy Journal Vol. 1 No. 1 (2013): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.67 KB)

Abstract

Sebagai penyedia jasa kesehatan, rumah sakit harus dapat memenuhi kebutuhan pelayanan bagi pasien. Salah satu indikator mutu pelayanan rumah sakit adalah kepuasan pasien. Tempat penerimaan pasien rawat jalan menjadi ujung tombak dari pelayanan rumah sakit, karena di bagian inilah pasien pertama kali mendapatkan pelayanan dari rumah sakit. Dengan pelayanan terbaik, pasien akan merasa senang dan nyaman dilayani di rumah sakit tersebut, tetapi sebaliknya apabila pelayanan yang diberikan kepadanya tidak sesuai harapan dan tidak memuaskan, pasien tersebut mungkin tidak akan berobat lagi ke rumah sakit tersebut. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran mutu pelayanan penerimaan pasien rawat jalan di rumah sakit. Metode: Penelitian deskriptif kuantitatif ini dilakukan terhadap pasien rawat jalan di rumah sakit dengan jumlah sampel sebanyak 20 responden dan pengumpulan data dilakukan menggunakan angket. Hasil: Penelitian ini menunjukkan nilai variabel mutu pelayanan penerimaan pasien rawat jalan di rumah sakit menurut persepsi responden adalah sebesar 59,8%. Untuk nilai dimensi yaitu tangible, empaty, realibility, responsiveness, dan assurance, hasilnya secara berurutan adalah 65,31%, 61,25%, 62,9%, 51,25%, dan 46,25%. Kesimpulan: Mutu pelayanan penerimaan pasien rawat jalan di rumah sakit bernilai baik. Saran: Melakukan perubahan ke sistem komputerisasi dalam proses penerimaan pasien, menerapkan Sapa, Senyum, Salam, Sopan dan Santun dalam memberikan pelayanan kesehatan, perluasan ruangan TPPRJ, penyediaan alat-alat kebersihan yang lengkap dan pelatihan bagi petugas pelayanan penerimaan pasien agar pelaksanaannya lebih terarah. Kata Kunci: Pelayanan Rumah Sakit, Mutu, Kepuasan Pasien
PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER POSYANDU TERHADAP PENATALAKSANAAN ISPA PADA BALITA (1-4 TAHUN) Lidya Maryani
Healthy Journal Vol. 2 No. 1 (2014): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.668 KB)

Abstract

Penyakit ISPA masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama, karena dapat mengakibatkan kematian pada golongan usia rawan, salah satunya pada balita. Partisipasi dan peran aktif dari kader sangat dibutuhkan untuk keberhasilan program P2 ISPA, namun di Posyandu masih terdapat kader yang tidak aktif dalam kegiatan posyandu, yaitu 17,8% dari keseluruhan kader. Pengetahuan dan sikap kader posyandu yang adekuat merupakan hal yang mendasari kader untuk membentuk suatu tindakan, yaitu berpartisipasi aktif dalam kegiatan posyandu yang diharapkan dapat meningkatkan cakupan dan rujukan penumonia. Metode: Penelitian ini merupkan penelitian deskriptif kuantitatif. Tujuan: untuk mendapatkan gambaran tentang pengetahuan dan sikap kader posyandu terhadap upaya penatalaksanaan ISPA. Responden dalam penelitian ini adalah kader yang telah mengikuti pelatihan dan penyuluhan tentang P2 ISPA dan tercatat aktif sebagai kader posyandu yang berjumlah 78 responden dengan menggunakan teknik total sampling. Analisa data aspek pengetahuan dengan menggunakan persentase dan aspek sikap menggunakan skala likert dengan menghitung terlebih dahulu skor-T. Hasil: aspek pengetahuan kader, baik (26,92%), cukup (25,64%) dan kurang (47,44%. Aspek sikap 48,72% memliki sikap favourable (mendukung) dan 51,28% memiliki sikap unfavourable (tidak mendukung). Kesimpulan: Pengetahuan kader posyandu tentang penatalaksanaan ISPA diperoleh hampir setengahnya dari responden yang memiliki pengetahuan baik, sebagian kecil dari responden yang memiliki pengetahuan cukup dan hampir setengahnya dari responden yang memiliki pengetahuan kurang. Sikap kader posyandu dalam penatalaksanaan ISPA diperoleh hampir setengahnya dari responden memiliki sikap favourable (mendukung) dan sebagian besar dari responden memiliki sikap unfavourable (tidak mendukung). Penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi puskesmas untuk dilakukannya penyegaran kader dengan ruitin setiap enam bulan sekali serta pemantauan kader melalui program P2 ISPA dengan menggunakan peran aktif perawat sebagai heatlh educator dan dapat dijadikan landasan penelitian selanjutnya.
PENGARUH TERAPI PSIKORELIGIUS TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN OPERASI SECTIO CAESAREA Ayu Octavia Ningrum; Lidya Maryani
Healthy Journal Vol. 3 No. 1 (2015): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.425 KB)

Abstract

Kelahiran sectio caesarea ialah kelahiran janin melalui insisi transabdomen uterus.Sectio caesarea dapat menimbulkan kecemasan pada pasien berupa emosi dan pengalaman subjektif yang berbeda-beda pada setiap pasien. Salah satu upaya menurunkan kecemasan tersebut yaitu dengan terapi psikoreligius. Diperlukan peran perawat dalam mengurangi kecemasan pasien ketika menghadapi operasi sectio caesarea dengan mengunakan terapi psikoreligius. Permasalahan yang biasa terjadi di Rumah Sakit adalah terdapatnya kecemasan ketika akan menghadapi operasi sectio caesarea dan belum dilaksanakannya terapi psikoreligius oleh perawat dengan maksimal karena belum ada SOP. Tujuan: Untuk mengetahui Pengaruh Terapi Psikoreligius Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Operasi Section Caesarea. Metode penelitian: Quasi eksperimen dengan desain Two-group Pre-Post test design. Sampel sebanyak 26 responden dengan teknik pengambilan sempel Purposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang sudah baku. Uji statistic yang digunakan menggunakan uji t-test. Hasil penelitian: Dari 26 responden yang diteliti diketahui bahwa responden kelompok kontrol yang mengalami kecemasan sebelum dioperasi adalah 72,77% dan setelah tindakan operasi menjadi 71,77%, sedangkan kelompok intervensi yang mengalami kecemasan sebelum operasi adalah 68,46% dan setelah dioperasi menjadi 48,54%. Terdapat pengaruh terapi psikoreligius terhadap tingkat kecemasan pada pasien operasi sectio caesarea dengan nilai p value = 0,000 < ? = 0,05 . Kesimpulan: Terdapat pengaruh terapi psikoreligius terhadap tingkat kecemasan pada pasien operasi sectio caesarea. Diperlukan perbaikan Standar Operasional prosedur (SOP) dalam penerapan terapi psikoreligius oleh perawat untuk mengurangi tingkat kecemasan pasien. Kata Kunci: Terapi Psikoreligius, Kecemasan, Operasi Sectio Caesarea
PENGARUH MOTIVASI DAN MUTU PELAYANAN PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT Lidya Maryani
Healthy Journal Vol. 3 No. 1 (2015): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.464 KB)

Abstract

Peranan rumah sakit dapat diukur keberhasilannya dalam memberikan pelayanan yang bermutu sehingga pasien merasa puas. Data dari Rumah Sakit menunjukkan tingkat hunian tempat tidur (Bed Occupancy Rate) masih berada dibawah angka standar Depkes. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi dan mutu pelayanan perawat terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit. Data yang diperlukan didapat melalui kuesioner. Populasi penelitian adalah semua pasien rawat inap. Sampel dipilih dari populasi dengan kriteria inklusi sebagai berikut: pasien telah dirawat inap selama lebih dari dua hari pada waktu penelitian, penyakit yang diderita pasien dengan kategori ringan atau sedang, pasien sadar dan dapat berkomunikasi dengan baik. Metode analisis data menggunakan tes validitas dan realibilitas kuesioner, tes normalitas, tes linieritas, tes multikolinieritas, tes autokorelasi, analisis korelasi multipel dan analisis regresi linier ganda. Hasil penelitian di atas menyimpulkan bahwa motivasi dan mutu pelayanan perawat memliki pengaruh positif baik secara parsial maupun simultan terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit (p < 0,05). Kata kunci: motivasi, mutu pelayanan perawat, kepuasan pasien rawat inap.
PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PERCEPATAN PROSES PEMULIHAN SECTIO CAESAREA PADA IBU POST PARTUM Wina Sri Utami; Lidya Maryani
Healthy Journal Vol. 3 No. 2 (2015): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (847.596 KB)

Abstract

Post partum atau masa nifas merupakan masa yang dapat meningkatkan resiko Thromboembolisme vena dua puluh kali lipat dibandingkan dengan masa kehamilan dan tetap menjadi penyebab mortalitas pada ibu post partum, Operasi Sectio Caesarea merupakan upaya melahirkan bayi melalui insisi pada abdomen sampai uterus. Mobilisasi dini atau bergerak kembali adalah pergerakan segera yang dilakukan ibu setelah post operasi sectio sesarea yang memiliki manfaat untuk mencegah thromboembolisme vena, karena mampu meningkatkan vaskularisasi yang baik, dimana vaskularisasi yang baik mampu menyuplai darah membawa nutrisi dan oksigen yang di perlukan oleh tubuh sehingga mobilisasi dini mampu meningkatkan pemulihan post operasi Sectio Caesarea. Penelitian ini di lakukan untuk mengetahui pengaruh mobilisasi dini terhadap percepatan proses pemulihan Sectio Caesarea pada ibu post partum, dengan jumlah sampel 24 responden, dengan usia paling banyak 2035 Tahun. Metode jenis penelitian ini pre-eksperimental dengan desain One Shot Case Study menggunakan teknik pengambilan sampling purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi pemulihan Sectio Caesarea dan lembar observasi Standar Prosedur Operasional mobilisasi dini. Analisa data yang di gunakan menggunakan chi square dengan hasil Fisher's Exact . Hasil analisa penelitian, terdapat pengaruh mobilisasi dini terhadap percepatan pross pemulihan Sectio Caesarea dengan p-value = 0.000, dengan hasil pada sub variabel proses penyembuhan luka nilai p-value = 0.008, proses involusi uteri nilai p-value = 0.002 dan proses pengeluaran lochea nilai P-value sebesar 0.688. Kesimpulan dalam penelitian ini terdapat pengaruh mobilisasi dini terhadap percepatan proses pemulihan Sectio Caesarea. Khususnya pada proses penyembuhan luka dan involusi uteri. Saran bagi ibu post operasi Sectio Caesarea dianjurkan untuk melakukan mobilisasi dini secara bertahap. Kata kunci:Sectio Caesarea, Post Partum, Percepatan Pemulihan Sectio Caesarea, Mobilisasi Dini.
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan pada Mahasiswa Keperawatan Yang Mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh di STIK Immanuel Bandung Juli Yanti; Linda Hotmaida; Lidya Maryani
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jukmas.v6i1.2048

Abstract

AbstrakPenelitian ini hendak mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan mahasiswa dengan melibatkan 78 mahasiswa keperawatan angkatan 2017-2021. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan cross sectional dan pengambilan sampel dengan menggunakan stratified random sampling. Didapatkan hasil penelitian dukungan keluarga dengan kategori sedang sebanyak 42 orang (53.8%) dan sebagian besar mahasiswa berada pada tingkat kecemasan pada kategori sedang sebanyak               50 orang (64.1%). Hasil uji statistik Pearson Chisqure di dapatkan hasil signifikansi (p-value) sebesar                        0.856 > α (0.05) artinya dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan.Mahasiswa keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Immanuel Bandung mengalami kecemasan sedang saat pembelajaran jarak jauh di harapkan pihak pendidikan dapat melakukan persiapan sebelum melakukan pembelajaran jarak jauh dengan perencanaan dan persiapan yang matang berupa pedoman pembelajaran jarak jauh bagi dosen dan mahasiswa disertai adanya dukungan keluarga di harapkan dapat menekan tingkat kecemasan saat pembelajaran jarak jauh. Kata Kunci : Dukungan keluarga, tingkat kecemasan
Pelatihan Skrining Kasus TB Bagi Kader di Desa Babakan Ciparay Kabupaten Bandung Herwinda Sinaga; Widawati Widawati; Linda Hotmaida; Fahmi Fuadah; Lidya Maryani; Gurdani Yogisutanti
Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma
Publisher : LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.991 KB) | DOI: 10.26874/jakw.v1i1.9

Abstract

Kasus Tuberculosis (TB) di Indonesia terdeteksi terjadi peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Keterlibatan masyarakat dalam menanggulangi penyakit TB sangat diperlukan. Kader kesehatan sebagai perwakilan dari masyarakat di tingkat yang paling rendah. Kader di Desa Babakan Ciparay Kabupaten Bandung merupakan salah satu wilayah yang terdapat kasus TB, akan tetapi kader kesehatan di wilayah tersebut belum pernah mendapatkan pelatihan berkaitan dengan penyakit TB. Kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader tentang TB dan peningkatan keterampilan kader dalam penemuan suspek TB. Pelatihan diikuti oleh kader posyandu di Desa Babakan yang terdiri dari 19 RW, masing-masing diwakili 2 orang (38 kader). Pelatihan dilaksanakan selama 2 hari terdiri dari pengetahuan tentang penyakit TB, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) serta praktik penemuan kasus TB, cara pengambilan dahak dan simulasi KIE. Peserta yang hadir pada hari pertama sebanyak 28 orang, dan hari kedua sebanyak 36 orang, beberapa kader berhalangan hadir. Pelatihan yang telah dilakukan terbukti dapat meningkatkan pengetahuan kader, berdasarkan data pretest dan posttest, terdapat peningkatan skor pengetahuan kader. Keterampilan dalam melakukan pengambilan dahak, penemuan kasus dan KIE menjadi meningkat pula. Saran yang dapat diberikan pada Puskesmas Pakuntadang agar memberikan pelatihan serupa pada kader kesehatan di wilayah kerjanya untuk meningkatkan cakupan penemuan kasus/suspek TB.
Pendidikan Kesehatan Tentang Pencegahan Penularan Covid-19 pada Masyarakat di Desa Margaasih Kabupaten Bandung Lidya Maryani; Linda Hotmaida; Indah Andini; Epi Ratna Putri Mendrofa; Tiara Laksana Putri; Wasty Bella Masneno
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 03 (2022): September
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ipm.v2i04.171

Abstract

Covid-19 is a disease with a fairly high level of transmission, so comprehensive efforts to break the chain of transmission of Covid-19 are needed. Health education activities through counseling and the use of various information media will increase public knowledge in preventing the transmission of Covid-19, so as to prevent the disruption of physical and mental health due to Covid-19. The purpose of the activity is to increase the knowledge of the people about preventing the transmission of Covid-19. The method used is counseling through lectures, discussions, questions and answers and demonstrations to the community of RT 01 RW 07 Desa Margaasih Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung. Counseling is carried out in Hybrid (online and offline). The activity stages include the preparation of the required resources, the implementation stage, which is delivering the counseling materials and the evaluation stage by distributing pre and post test questionnaires. The results of the outreach activities showed the achievement of indicators of success. There are 40 peoples from the community joining and actively participated in outreach activities. The results of the distribution of pre and post test questionnaires showed an increase in knowledge in the good category by 55%. From these results it was concluded that health education through counseling could increase public knowledge about preventing the transmission of Covid-19. There is a need for sustainability of community service activities in the form of counseling using more interesting and varied media by expanding the reach of the target participants.
Analisa Psikometrik Alat Ukur Nursing Student Satisfaction Scale (NSSS) Versi Bahasa Indonesia: Studi pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan Lidya Maryani
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 4 (2022): Jurnal Keperawatan: Supp Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.183 KB)

Abstract

Nursing Student Satisfaction Scale (NSSS) merupakan alat ukur untuk mengukur skala kepuasan mahasiswa keperawatan dengan tiga dimensi pengukuran, yaitu Professional Social Interaction, Curriculum and Teaching dan Environment. Tujuan dari studi ini adalah untuk menerjemahkan alat ukur NSSS versi bahasa inggris ke versi bahasa Indonesia serta mengevaluasi aspek psikometrik dari alat ukur NSSS dan data demografi partisipan. Pengujian dilakukan pada mahasiswa keperawatan pada tingkat Sarjana Keperawatan dengan rentang usia 17–23 tahun di Kota Bandung dengan total sampel sejumlah 62 mahasiswa. Hasil reliabilitas skor NSSS sangat tinggi yaitu sebesar 0.894. Pengujian validitas konstruk melalui analisis faktor diperoleh angka sebesar 0.409–0.845. Hasil pengujian psikometrik terhadap data demografis atau karakteristik personal antara lain: usia, semester, Indeks Prestasi, lama kuliah, jenis kelamin, asal daerah, status perkawinan, subsidi kuliah, Riwayat kuliah sebelumnya, pendapatan orang tua per bulan, kuliah sambil kerja dan riwayat cuti.