Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembentukan nomina berdasarkan bentuk morfologis, perangai sintaksis dan perangai semantik. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan dan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan data lisan dari informan. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui, teknik sadap, teknik simak libat cakap, teknik rekam serta teknik instrospeksi. Data yang telah dikumpulkan dianalisis melalui metode kajian distribusional dengan teknik top down. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam bahasa Muna Dialek Gu-Mawasangka terjadi proses pembentukan nomina melalui prefiks, sufiks dan konfiks diturunkan melalui kelas kata adjektiva, verba atau nomia itu sendiri dengan mengamati tiga hal yakni bentuk morfologis, perangai sintaksis dan perangai semantik. Afiks-afiks BMDM yang berpotensi membentuk nomina adalah prefiks ko-, ka-, ni-, se, po- noko-, manso-, kafo-, nefo-, dan nefeka-. disamping itu afiks pembentuk nomina yang berupa konfiks, seperti ne-i, po-no, me-no, ko-no, um-no, ka-a. Ada juga afiks pembentuk nomina dengan sufiks, tetapi jumlahnya terbatas, seperti sufiks –i dengan memiliki makna yang beragam.