I Putu Agni Rangga Githa
Dokter Magang di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya, Denpasar, Bali

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : ISM (Intisari Sains Medis) : Jurnal Kedokteran

Luaran kualitas hidup pasien lansia pasca tatalaksana operatif fraktur osteoporotik: Sebuah laporan kasus Anak Agung Davyn Anantha Rheja; I Putu Agni Rangga Githa; Anak Agung Ngurah Ronny Kesuma
Intisari Sains Medis Vol. 13 No. 3 (2022): (In Press 1 December 2022)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15562/ism.v13i3.1516

Abstract

Background: Fractures in the elderly population arise primarily from fall injuries and low bone density. Osteoporosis fracture is a condition with comorbid osteoporosis that can occur due to minor trauma. Osteoporosis fractures are associated with significant morbidity. Osteoporosis fracture recovery takes a long time and increases the risk of complications. Many patients lose independence and require full daily activity care from caregivers. Case: A 66-year-old female patient came to the hospital emergency room in July 2022 complaining of pain and swelling in her right leg after a fall in her home. Local examination of the patient's right leg showed edema, deformity, shortening without visible open wound, and palpable stiffness with normal arterial pulsation. The patient has limited movement due to pain. The patient was diagnosed with Closed Fracture Right Subtrochanter Femur Russel Taylor Type 1B with Severe Osteoporosis. The patient underwent open elective reduction and internal fixation percutaneous surgery (ORIF PS). After treatment, the patient's family assists the patient's daily activities. A month later, the patient fell back in her yard. The patient came to the emergency room complaining of pain in the left hip. Local examination found swelling in the proximal left thigh and decreased ROM in the hip joint. The patient received operative management of bipolar hemiarthroplasty. The patient's daily activities still depend on the patient's family due to the patient's limited mobility. Conclusion: Patients with comorbid osteoporosis are highly susceptible to fracture and have worse long-term morbidity and increased dependence on others for long-term rehabilitation.   Latar belakang: Fraktur pada populasi lanjut usia muncul terutama dari kombinasi cedera akibat jatuh dan kepadatan tulang yang rendah. Fraktur osteoporotik merupakan kondisi fraktur pada populasi dengan komorbid osteoporosis yang dapat terjadi akibat trauma ringan. Fraktur osteoporotik dikaitkan dengan morbiditas yang signifikan. Pemulihan fraktur osteoporotik memerlukan waktu yang lama dan meningkatkan risiko komplikasi. banyak pasien kehilangan kemandirian dan membutuhkan perawatan penuh dari orang lain. Laporan Kasus: Pasien perempuan dengan usia 66 tahun datang ke IGD Rumah Sakit pada Juli 2022 dengan keluhan nyeri dan bengkak pada kaki kanan setelah terjatuh di halaman rumah. Pemeriksaan lokalis pada kaki kanan pasien menunjukkan pada regio femur kanan ditemukan edema, deformitas, pemendekkan tanpa adanya luka terbuka yang terlihat, teraba kaku dengan pulsasi arteri yang masih baik. Pasien mengalami keterbatasan pergerakan karena nyeri. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang, pasien didiagnosis dengan Closed Fracture Right Subtrochanter Femur Russel Taylor Type 1B dengan Severe Osteoporosis. Pasien menjalani tatalaksan operatif open reduction and internal fixation percutaneous surgery (ORIF PS) elektif. Pasca tatalaksana, aktivitas harian pasien dibantu oleh keluarga pasien. Sebulan kemudian pasien kembali terjatuh dihalaman rumahnya. Pasien datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri pada pinggul kiri. Pada pemeriksaan lokalis ditemukan pembengkakan pada paha kiri proksimal dan penurunan ROM pada sendi panggul. Pasien mendapatkan tatalaksana operatif bipolar hemiarthoplasty. Aktivitas harian pasien masih tergantung pada keluarga pasien akibat keterbatasan mobilitas pasien. Simpulan: Pasien dengan komorbid osteoporosis memiliki kerentanan yang tinggi untuk terjadinya fraktur dan meningkatkan luaran morbiditas yang lebih buruk panjang dan meningkatkan ketergantungan terhadap orang lain untuk proses rehabilitasi dalam waktu yang panjang.