Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME PADA MATERI CIRI-CIRI MAHLUK HIDUP DI KELAS III A SD NEGERI KEPUTRAN Sujarwanto, Sujarwanto
Mimbar Sekolah Dasar Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53400/mimbar-sd.v3i1.2357

Abstract

Formulation of the problem this research is how the learning process, how much improving student learning outcomes on the material characteristics of living things, and change the behavior of learners with learning model constructivism in third-grade students of Keputran 06 Elementary School. A Classroom Action Research was conducted in two cycles, behavioral changes towards better aspects of attention, student response, responsibility, how students respond, and make a note of student activity during the learning process. The average results of the first cycle of learning 83,07 with minimum completeness criteria, students who achieve 77%, while on the second cycle, students get an average of 90.76 with students who achieve 100% minimum completeness criteria.Keywords: learning model constructivism, two dimensions media, three dimensions media.
REALITAS SASTERA DAN REALITAS FIKSI DALAM KELUARGA PERMANA KARYA RAMADHAM KH Sujarwanto, Sujarwanto
Jurnal Bestari No 10 (1992)
Publisher : Jurnal Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2526.595 KB)

Abstract

The art and literarture reflected men behaviour and activities. The ain stream in cultural thought usually show us the great mirror of realities. It can be manifested in social and political aspect. In Indonesia, Ramadhan KH, was popular as one of the noted romantists and novelist . We agree with Culler's statement that the novel serves as the model by which society conceives as itself, the discourse in and through which it articulates the world. You can study one of his novels below summerized and analyzed by Sujarwanto.
PENINGKATAN SISTIM MANAJEMEN KEPELABUHANAN DI INDONESIA Sujarwanto, Sujarwanto
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v18i1.1396

Abstract

Legislasi Undang Undang Nomor 17 Tahun 2008 menandai era baru penyelenggaraan pelabuhan di Indonesia.Penyelenggaraan pelabuhan yang diusahakan secara komersial mengalami perubahan dari service port menjadi landlord port. Perubahan ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja pelabuhan yang efektif dan efisien. Otoritas pelabuhan menjadi regulator yang menjalankan fungsi pemerintahan, sedangkan badan usaha pelabuhan menjalankan fungsi pengusahaan di pelabuhan.Enam tahun pasca legislasi ini, kinerja pelabuhan di Indonesia belum menunjukkan perbaikan yang signifikan. Secara inheren, tata kelola pelabuhan bersifat kompleks karena melibatkan isu yang lintas sektor dan berbagai pemangku kepentingan. Keberadaan dirijen menjadi syarat wajib untuk mengarahkan dan mengendalikan orkestra yang diungkit oleh visi kolektif untuk mewujudkan sistem pelabuhan yang berdaya saing, efisien dan responsif. Selain itu, perubahan lingkungan eksternal yang dinamis mensyaratkan perlunya struktur organisasi yang fleksibel dan adaptif untuk merespon perubahan, serta didukung oleh penerapan balanced scorecard sebagai strategi untuk menginterasikan berbagai interaksi dalam suatu kesatuan sistem manajemen.
PENGEMBANGAN PELABUHAN DI WILAYAH GUGUS KEPULAUAN: STUDI KASUS PELABUHAN RUM, TIDORE KEPULAUAN Sujarwanto, Sujarwanto
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 21, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v21i2.1280

Abstract

Pelabuhan merupakan wilayah strategis bagi negara kepulauan, sebagai urat nadi yang menunjang konektivitas antar pulau dan meningkatkan mobilitas penduduk sekitarnya dalam melakukan kegiatan perekonomian. Wilayah Kepulauan Maluku Utara yang memiliki ratusan pulau, dengan istilah sebagai wilayah gugus kepulauan, salah satunya adalah pelabuhan Rum yang digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan antar pulau. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Tercatat mobilitas masyarakat yang menyeberang melalui pelabuhan Rum menuju Pulau Ternate dan Pulau Maitara antara 200 sampai 300 orang sepanjang harinya. Analisis proyeksi menggunakan metode regresi linear untuk mendapatkan proyeksi permintaan penumpang di tahun yang akan datang. Dari hasil analisis kinerja fasilitas dermaga (BOR) Speed boat tahun 2017 sudah mencapai angka 75% dan kapal motor mencapai 48% yang artinya kondisi dermaga Rum belum maksimal untuk melayani penumpang dan barang. Dalam perencanaan pembangunan jangka pendek Pelabuhan Lokal Rum disarankan segera melakukan pengembangan pelabuhan skala minimum, yang fokus pada perbaikan dermaga pelabuhan karena dilihat dari kondisi saat ini dermaga tersebut sudah tidak layak digunakan karena mengalami pelapukan.
DESAIN PELABUHAN MULTIGUNA DALAM MENDUKUNG PEREKONOMIAN WILAYAH GUGUS PULAU DI PROVINSI KEPULAUAN KAWASAN TIMUR INDONESIA (KTI) Sujarwanto, Sujarwanto
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 17, No 3 (2015): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v17i3.1410

Abstract

Pelabuhan multiguna merupakan pelabuhan yang terminalnya dapat melayani berbagai macam kapal dan muatan untuk mengantisipasi berbagai macam lalulintas komoditi yang dibongkar/muat di pelabuhan. penelitian ini bertujuan untuk menemukan suatu konsep layout terminal yang bersifat multiguna dalam mendukung perekonomian wilayah provinsi kepulauan di Kawasan Timur Indonesia, menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif terkait prediksi arus barang dan kapal serta kebutuhan dermaga dan lapangan penumpukan sesuai dinamika, karakteristik permintaan dan aktivitas bongkar muat barang dan operasional. Berdasarkan hasil analisis dapat dikemukakan bahwa karakteristik volume/kapasitas B/M masih terbatas, volume rendah dan jenis muatan beraneka ragam, sehingga memerlukan konsep terminal yang bersifat multiguna. Model layout dermaga yang direkomendasikan adalah model layout terminal multiguna dermaga tunggal dan dua dermaga. Strategi pengembangan terminal multiguna dalam mendukung perekonomian wilayah KTI dapat dilakukan secara bertahap sesuai urutan prioritas. Tahap pertama adalah mempersiapkan lapangan petikemas, tahap kedua melakukan perpanjangan dermaga secara bertahap sesuai pertumbuhan arus barang dan mempersiapkan peralatan bongkar muat sesuai dengan jumlah dan jenis kemasan barang yang dilayani.
PENGEMBANGAN PELAYARAN PERINTIS PADA PERINTIS PULAU-PULAU TERISOLIR DI KEPULAUAN RIAU Syafril KA, Syafril KA; Sujarwanto, Sujarwanto
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 17, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v17i2.1411

Abstract

Kepulauan Riau adalah sebuah provinsi di Indonesia, yang terdiri dari pulau-pulau, dengan jumlah 2.408 pulau besar, dan kecil, 30% pulau-pulau tersebut belum bernama, dan belum berpenghuni. Luas wilayahnya sebesar 252.601 km², sekitar 95% merupakan lautan, dan hanya sekitar 5% daratan. Secara keseluruhan wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 4 kabupaten, dan 2 kota, 47 kecamatan serta 274 kelurahan/desa. Hambatan geografis, demografis, dan transportasi laut menyebabkan pemanfaatan sumber daya alam yang tersebar pada pulau-pulau kecil tidak menguntungkan, mengakibatkan ketertinggalan, keterisolasian atau keterpencilan dibandingkan pulau-pulau lainya yang mempunyai kemudahan pengangkutan yang lebih lancar. Dengan menggunakan pendekatan analisis tingkat aksesibilitas untuk memecahkan permasalahan. Hasil yang diharapkan dari penelitian adalah perubahan tingkat konektivitas. Pelabuhan yang aktif di kepulauan Riau hanya 21 pelabuhan yang terakreditasi oleh angkutan laut penumpang, pelayaran perintis dan angkutan penyeberangan. Selanjutnya kapal-kapal komersial belum banyak melayani, karena secara ekonomis belum menguntungkan.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PERFORMANCE ASSESSMENT BERPENDEKATAN SCIENTIFIC PADA TEMA KALOR DAN PERPINDAHANNYA Sujarwanto, Sujarwanto; Rusilowati, Ani
Unnes Science Education Journal Vol 4 No 1 (2015): February 2015
Publisher : Department of Integrated Science, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Semarang in Collaboration with Perkumpulan Pendidikan IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/usej.v4i1.4998

Abstract

Hasil observasi awal di SMP Negeri 2 Kendal menunjukkan bahwa penilaian kompetensi psikomotorik belum sepenuhnya dikembangkan guru dalam pembelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, kelayakan, kepraktisan, dan hasil kinerja siswa setelah menggunakan instrumen performance assessment berpendekatan scientific yang dikembangkan pada tema Kalor dan Perpindahannya. Penelitian ini menggunakan Metode Research and Development (R&D). Prosedur penelitian meliputi identifikasi potensi dan masalah, perencanaan, desain instrumen penilaian, validasi desain, revisi desain, uji coba skala terbatas, revisi instrumen penilaian 1, uji coba pemakaian, revisi instrumen penilaian 2, dan produk final. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen performance assessment yang dikembangkan bercirikan kegiatan ilmiah (scientific), yang terdiri atas kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. Instrumen performance assessment berpendekatan scientific dinyatakan sangat layak dengan rerata persentase skor oleh validator substansi sebesar 95,19% dan validator bahasa sebesar 91,23%. Kepraktisan penggunaan instrumen performance assessment berpendekatan scientific pada tema Kalor dan Perpindahannya diperoleh hasil persentase skor sebesar 96,88% dengan kriteria sangat baik. Hasil analisis data juga menunjukkan bahwa instrumen performance assessment yang dikembangkan sudah reliabel, dengan koefisien reliabilitas rata-rata rating dari tiga orang rater sebesar 0,837 dan koefisien reliabilitas rata-rata rating bagi setiap raternya sebesar 0,659. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa 81,25% siswa sangat terampil dalam kegiatan praktikum, sedangkan 18,75% sisanya dalam kriteria terampil. The  result of initial observation  on SMPN 2 Kendal shows that assessment on  psychomotor competence have not been fully developed by the teacher in the Natural Science learning process. This researches to find out the characteristics, feasibility, practicability and also students performance after using performance assessment instrument using scientific approach that is developed on the Heat and its Movements theme. This research used Research and Development (R&D) method. The procedures include problems and potential identification, planning, designing instrument for assessment, design validation, design revision, limited-scale trial, revisions of assessment instrument 1, application trial, revision of assessment instrument 2, and the final product. Result of the research shows that performance assessment instrument developed has characteristics as scientific activity that consists of observing activity, questioning, experimenting, associating, and communicating. Performance assessment instrument using scientific approach is stated very decent with the mean percentage substance validator score of 95.19% and language validator of 91.23%. Practicability of using this instrument, performance assessment instrument using scientific approach on the Heat and Its Movements theme, obtained the result percentage score of 96.88% with very well criteria. The data analysis results indicate that performance assessment instrument developed is already reliable, with coefficient of reliability in average rating of the three raters of 0.837 and coefficient of reliability in average rating for each rater of 0.659. The research results also indicate that 81.25% of students is highly skilled in lab work activity, while the rest, 18.75%, is included in skilled criteria. 
Program Intervensi Terpadu Anak Berkebutuhan Khusus: Proses Pengembangan Kurikulum Sudarto, Zaini; Rofiah, Khofidotur; Ardianingsih, Febrita; Sujarwanto, Sujarwanto
JPI (Jurnal Pendidikan Inklusi) Vol 3, No 1
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Biasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/inklusi.v3n1.p1-10

Abstract

AbstractCurriculum development for children with special needs intervention programs is important to support the implementation of effective learning and intervention program services. The more so is related to the success of the mission of the service unit for children with special needs Unesa to provide educational solutions for children with special needs in all circles.For the implementation of adequate and professional services, support is needed for the development of curriculum tools that are appropriate to the characteristics, abilities, and needs of clients. So that with the intervention program curriculum being developed, clients and families of children with special needs get optimal and best service for their children.The curriculum development program for integrated interventions for children with special needs in this study uses the 4D-Model development plan. This model was developed by S. Thagarajan, Dorothy S. Semmel, and Melvyn I. Semmel. The 4D development model consists of 4 main stages: (1) Define, (2) Design, (3) Develop and Disseminate.This research was conducted for 8 months, so based on the design of the development model, the research activities in the first year focused on implementing 3 stages, namely (1) definition, (2) planning / design, and (3) development.AbstrakPengembangan kurikulum program intervensi anak berkebutuhan khusus menjadi penting untuk mendukung terselenggaranya pembelajaran dan layanan program intervensi yang efektif. Lebih-lebih berkait dengan keberhasilan misi unit layanan anak berkebutuhan khusus Unesa untuk memberikan solusi pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus pada semua kalangan.Untuk terselenggranya layanan yang memadai dan professional, dibutuhkan dukungan adanya pengembangan perangkat kurikulum yang sesuai dengan karakteristik, kemampuan, dan kebutuhan klien. Sehingga dengan dikembangnya kurikulum program intervensi, klien dan keluarga anak berkebutuhan khusus mendapatkan pelayanan yang optimal dan terbaik bagi anak mereka.Pengembangan kurikulum progrsm intervensi terpadu anak berkebutuhan khusus dalam peneilitian ini menggunakan rancangan pengembangan 4D-Model. Model ini dikembangkan oleh S. Thagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel. Model pengembangan 4D terdiri atas 4 tahap utama yaitu: (1) Define (Pembatasan), (2) Design (Perancangan), (3) Develop (Pengembangan) dan Disseminate (Penyebaran).Penelitian ini dilaksanakan selama 8 bulan, sehingga berdasarkan desain model pengembangan tersebut, kegiatan penilitian pada tahun pertama difokuskan pada pelaksanaaan 3 tahapan yaitu (1) pendefinisian, (2) perencanaan/desain, dan (3) pengembangan.
PETA PROBLEMATIKA DAN ALTERNATIF SOLUSI PENGUATAN KERJASAM PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA PADA MASA PANDEMI COVID 19 Adhe, Kartika Rinakit; Sujarwanto, Sujarwanto; Purwoko, Budi; Budiyanto, Budiyanto; Khofidatur, Rofiah
JDMP (Jurnal Dinamika Manajemen Pendidikan) Vol 5, No 2 (2021): Volume 5, Nomor 2, April 2021
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jdmp.v5n2.p%p

Abstract

Kerjasama stake holder, merupakan kebutuhan perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu Tri Dharma. Kemitraan dalam negeri dan luar negeri, merupakan indikator kualitas perguruan tinggi secara nasional maupun internasional. Penelitian ini  bertujuan untuk mendeskripsikan problematika kerjasama Perguruan Tinggi, solusi yang ditempuh Perguruan Tinggi dalam menguatkan kerjasama dalam masa pandemi covid 19 dan penguatan kerjasama Perguruan Tinggi pasca Pandemi Covid 19. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan desain strategi inqury. Hasil dari penelitian ini dalam memetakan problematika kerjasama yaitu 1) terbatasnya tatap muka secara langsung 2) terbatasnya kegiatan kerjasama internasional 3) tervariasinya standar operasional prosedur kerjasama antar lembaga. Solusi yang ditempuh 1) menguatkan kerjasama dalam masa pandemic 2) menerapkan prosedur daring 3) melakukan perencanaan yang matang 4) keterampilan menguasai IT. Pola penguatan kerjasama 1) faktor motivasi kerjasama 2) Pergeseran nilai etika 3) Cara inovatif untuk kerjasama. Kesimpulannya bahwa tetap terjalin proses kerjasama perguruan tinggi namun dilakukan dengan daring dan perencanaan yang matang.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PERFORMANCE ASSESSMENT BERPENDEKATAN SCIENTIFIC PADA TEMA KALOR DAN PERPINDAHANNYA Sujarwanto, Sujarwanto; Rusilowati, Ani
Unnes Science Education Journal Vol 4 No 1 (2015): February 2015
Publisher : Department of Integrated Science, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Semarang in Collaboration with Perkumpulan Pendidikan IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/usej.v4i1.4998

Abstract

Hasil observasi awal di SMP Negeri 2 Kendal menunjukkan bahwa penilaian kompetensi psikomotorik belum sepenuhnya dikembangkan guru dalam pembelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, kelayakan, kepraktisan, dan hasil kinerja siswa setelah menggunakan instrumen performance assessment berpendekatan scientific yang dikembangkan pada tema Kalor dan Perpindahannya. Penelitian ini menggunakan Metode Research and Development (R&D). Prosedur penelitian meliputi identifikasi potensi dan masalah, perencanaan, desain instrumen penilaian, validasi desain, revisi desain, uji coba skala terbatas, revisi instrumen penilaian 1, uji coba pemakaian, revisi instrumen penilaian 2, dan produk final. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen performance assessment yang dikembangkan bercirikan kegiatan ilmiah (scientific), yang terdiri atas kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. Instrumen performance assessment berpendekatan scientific dinyatakan sangat layak dengan rerata persentase skor oleh validator substansi sebesar 95,19% dan validator bahasa sebesar 91,23%. Kepraktisan penggunaan instrumen performance assessment berpendekatan scientific pada tema Kalor dan Perpindahannya diperoleh hasil persentase skor sebesar 96,88% dengan kriteria sangat baik. Hasil analisis data juga menunjukkan bahwa instrumen performance assessment yang dikembangkan sudah reliabel, dengan koefisien reliabilitas rata-rata rating dari tiga orang rater sebesar 0,837 dan koefisien reliabilitas rata-rata rating bagi setiap raternya sebesar 0,659. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa 81,25% siswa sangat terampil dalam kegiatan praktikum, sedangkan 18,75% sisanya dalam kriteria terampil. The  result of initial observation  on SMPN 2 Kendal shows that assessment on  psychomotor competence have not been fully developed by the teacher in the Natural Science learning process. This researches to find out the characteristics, feasibility, practicability and also students performance after using performance assessment instrument using scientific approach that is developed on the Heat and its Movements theme. This research used Research and Development (R&D) method. The procedures include problems and potential identification, planning, designing instrument for assessment, design validation, design revision, limited-scale trial, revisions of assessment instrument 1, application trial, revision of assessment instrument 2, and the final product. Result of the research shows that performance assessment instrument developed has characteristics as scientific activity that consists of observing activity, questioning, experimenting, associating, and communicating. Performance assessment instrument using scientific approach is stated very decent with the mean percentage substance validator score of 95.19% and language validator of 91.23%. Practicability of using this instrument, performance assessment instrument using scientific approach on the Heat and Its Movements theme, obtained the result percentage score of 96.88% with very well criteria. The data analysis results indicate that performance assessment instrument developed is already reliable, with coefficient of reliability in average rating of the three raters of 0.837 and coefficient of reliability in average rating for each rater of 0.659. The research results also indicate that 81.25% of students is highly skilled in lab work activity, while the rest, 18.75%, is included in skilled criteria.Â