Ekstrak daun binahong memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang menjadikan tanaman ini dapat berkhasiat sebagai obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun binahong sebagai analgetik pada tikus putih dengan menggunakan metode geliat. Penelitian ini menggunakan hewan uji tikus sebanyak 15 ekor. Tikus tersebut dibagi menjadi 5 kelompok uji, dimana masing-masing kelompok uji terdiri dari 3 ekor tikus. Kelompok uji terdiri dari kontrol negatif, kontrol positif, dosis ekstrak 250 mg/kg, 500 mg/kg dan 1000 mg/kg BB tikus. Pengumpulan data dilakukan dengan mengamati frekuensi geliat tikus, sehingga diperoleh rata-rata jumlah geliat dari setiap kelompok uji, % proteksi dan % efektivitas. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata jumlah geliat dengan nilai p=0.000 (p<0.05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstrak daun binahong pada dosis 500 mg/kg BB dan 1000 mg/kg BB sudah efektif mengurangi nyeri akibat rangsangan yang diinduksi asam asetat, dengan persentase efektivitas analgetik masing-masing dosis ekstra sebesar 37% dan 63.7%.