Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Semiotika: Jurnal Komunikasi

Analisis Konten Pesan-Pesan Kesehatan Mental di Dalam Musik Populer Kimi Mikael
SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi Vol 16, No 2 (2022): SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/s:jk.v16i2.3484

Abstract

Masalah kesehatan mental merupakan sebuah permasalahan yang sangat rawan di antara kaum muda, dengan jumlah penderita pada kaum muda mengalami kenaikan selama dekade 2000-an dan 2010-an, namun upaya untuk mencari bantuan mengalami stagnasi. Dengan begitu, musik dapat dijadikan sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi dan juga menangani masalah kesehatan mental. Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif untuk menganalisis keberadaan pesan-pesan dan referensi terhadap masalah kesehatan mental di dalam musik populer, dengan tujuan untuk mencari tahu betapa banyaknya lagu yang mereferensikan kesehatan mental dan apakah terdapat perkembangan atau pengurangan dari referensi ini seiring tahun. Analisis ini dilakukan terhadap 25 lagu paling populer pada tahunnya menurut daftar yang dikeluarkan oleh majalah Billboard yang berjudul Billboard Year-End Hot 100 Singles dari tahun 2001, 2006, 2016, dan 2021. Sebuah coding book kemudian dibuat sebagai kerangka untuk menganalisis keberadaan pesan atau referensi masalah kesehatan mental di dalam tiap lagu. Data kemudian dianalisis menggunakan analisis frekuensi dan uji One-Way Anova untuk menguji linearitas menggunakan perangkat lunak SPSS. Dari hasil analisis ini ditemukan bahwa 53 dari 125 lagu mengandung pesan atau referensi masalah kesehatan mental. Hasil uji juga menunjukan bahwa tidak ada tren linear dari tahun 2001 hingga 2021, dimana terjadi penurunan jumlah referensi dari tahun 2001 ke 2006, kenaikan dari tahun 2006 hingga 2016, lalu penurunan kembali pada tahun 2021. Salah satu penjelasan terhadap perkembangan yang tidak menentu ini bisa dilihat dari kejadian-kejadian dunia seperti resesi ekonomi dan pandemi yang mempengaruhi keadaan mental masyarakat. Akan tetapi, kenaikan jumlah referensi dari tahun 2008 hingga 2016 bisa dilihat dari meningkatnya pula risiko masalah kesehatan mental di masyarakat.