Penelitian ini berupaya untuk memberikan gambaran terhadap kebutuhan pembelajaran sastra di Sekolah Menengah Atas. Keberhasilan pencapaian target pembelajaran salah satunya dipengaruhi oleh faktor pemanfaatan media pembelajaran. Ketepatan guru dalam memanfaatkan media akan berpengaruh pada motivasi dan prestasi siswa. Adapun kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu 1) siswa belum memiliki fasilitas penunjang dalam pembelajaran; 2) ketersedian sumber bacaan masih terbatas. Berdasarkan hal tersebut peneliti termotivasi untuk membuat bahan ajar yang memuat naskah yang berisi pengetahuan tentang nilai-nilai kearifan lokal yang nantinya akan digunakan untuk menunjang proses pembelajaran serta lebih luasnya dapat diimplementasikan dalam kehidupan. Melalui pemanfaatan hasil analisis nilai kearifan lokal pada naskah cerita rakyat yang berasal dari Kabupaten Bandung diharapkan mampu dijadikan alternatif bahan ajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi deskriptif kualitatif. Data penelitian diambil dari beberapa sampel cerita rakyat yang ada di Kabupaten Bandung. Hasil pengolahan data penelitian dibagi menjadi dua jenis. Pertama hasil analisis nilai kearifan lokal dari sepuluh cerita rakyat ditemukan 17 nilai kearifan lokal. Kedua, hasil uji kelayakan bahan ajar terhadap pengguna diperoleh rata-rata 85,75% dan dinyatakan sangat layak digunakan.