Thamrin Paelori
Dinas Pendidikan Kota Makassar, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia

Implikatur Percakapan Dalam Papaseng Toriolo Sebagai Bentuk Penanaman Nilai Karakter Bagi Masyarakat Suku Bugis A Rahman Rahim; Asis Nojeng; Arifuddin Arifuddin; Thamrin Paelori; Abd. Syukur
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.629 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i4.6814

Abstract

Sastra lisan merupakan wahana pemahaman gagasan pewarisan tata nilai yang timbuh di masyarakat. Bahkan, sastra lisan telah berabad-abad berperan sebagai dasar komunikasi antara pencipta dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan implikatur percakapan dari Pappaseng Toriolo sebagai salah satu sastra lisan masyarakat suku Bugis. Penelitian ini dikategorikan ke dalam jenis penelitian deksriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah data lisan yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik Participation observasion, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilaku kan dengan cara peneliti berbaur langsung dalam kehidupan masyarakat yang menjadi objek dari penelitian yang dilakukan. Hasil analisis data membuktikan bahwa paseng itu adalah wasiat orang tua kepada anak cucunya yang harus selalu diingat sebagai amanah yang perlu dipatuhi dan dilaksanakan atas dasar percaya pada diri sendiri disertai rasa tanggung jawab. Hal ini paseng adalah salah satu genre kesastraan Bugis yang hingga kini masih dihayati oleh masyarakat penduduknya. Jenis sastra ini merupakan warisan leluhur orang Bugis yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Isinya mengandung bermacam-macam petuah yang dapat dijadikan pegangan dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan. Dalam Paseng ditemukan, antara lain, petunjuk tentang tata pemerintahan yang baik, pendidikan budi pekerti, dan nilai-nilai moral keagamaan.