Dokumentasi keperawatan merupakan alat pembuktian atas tanggung jawab dan tanggung gugat dari tindakan perawat. Ketidaklengkapan sebuah dokumentasi berdampak terhadap kualitas mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien. Tujuan studi kasus ini untuk mengetahui gambaran pendokumentasian keperawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit. Sampel pada studi kasus ini berjumlah 10 rekam medik dan 17 perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit. Alat pengumpulan data pada studi kasus ini menggunakan lembar observasi dan lembar kuesioner serta analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil dari studi kasus menunjukkan bahwa distribusi frekuensi pendokumentasian keperawatan pada tahap pengkajian keperawatan hampir seluruhnya lengkap 80%, diagnosa keperawatan 0% lengkap, perencanaan keperawatan 80% lengkap, implementasi keperawatan 70% lengkap, dan evaluasi keperawatan 10% lengkap. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pendokumentasian keperawatan di ruang rawat inap rumah sakit masih dalam kategori belum lengkap. Sehingga diharapkan kepada pihak manajemen keperawatan rumah sakit untuk mengadakan pelatihan Blended Method Team untuk meningkatkan kinerja perawat dalam melakukan pendokumentasian keperawatan serta perlunya pemberian reward kepada perawat yang melakukan pendokumentasian secara lengkap.