Modifikasi karet alam dilakukan dengan pencangkokan starch kulit pisang termodifikasi asam akrilat pada rantai utama karet alam. Penggunaan starch kulit pisang termodifikasi asam akrilat bertujuan untuk meningkatkan sifat alamiah karet alam seperti sifat daya tarik dan menjadikan karet alam mudah untuk terurai secara hayati. Optimalisasi proses dilakukan dengan memvariasikan rasio bahan baku starch:lateks dengan variasi rasio 1:1; 1:1,5; 1:2; 1:2,5; 1:3, jenis inisiator Kalium Persulfate (KPS) dan Ammonium Persulfate (APS), dan temperatur reaksi (60°C, 70°C, 80°C). Karakterisasi sampel dilakukan dengan analisa FTIR, SEM, dan persen pencangkokan. Hasil FTIR rasio bahan baku terbaik adalah rasio 1:1 pada penggunaan inisiator KPS dan 1:2 pada penggunaan inisiator APS. Pada rasio yang sama, inisiator yang bekerja lebih baik yaitu APS dan temperatur reaksi optimum berada pada temperatur 80°C. Hasil SEM menunjukkan sampel dengan inisiator APS menghasilkan morfologi lebih baik karena tidak memiliki gap dan retakan pada permukaannya. Perhitungan persen pencangkokan menunjukkan sampel dengan variasi rasio bahan baku 1:1 memiliki persen pencangkokan yang paling besar. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi dalam pengembangan produk berbahan dasar karet.