Claim Missing Document
Check
Articles

Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi dengan Teknik Rumpang Melalui Media Gambar Baehaki, Ilham; Cahyani, Isah
EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru Vol 7, No 2: Juli 2015
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/eh.v7i2.2707

Abstract

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting. Keterampilan menulis bisa dikatakan merupakan puncak dari keterampilan berbahasa, karena di dalamnya termuat tiga keterampilan yang lain, yakni menyimak, berbicara, dan membaca. Penelitian ini bertujuan mengkaji keterampilan menulis karangan deskripsi peserta didik sebelum dan setelah belajar melalui teknik rumpang disertai gambar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan dua kali siklus serta dua tindakan dalam setiap siklus. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD Negeri Campaka I Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur. Instrumen yang digunakan terdiri dari lembar keterampilan menulis deskripsi peserta didik, lembar observasi, , pedoman penilaian keterampilan menulis deskripsi. Analisis kualitatif dan kuantitatif sederhana dilakukan untuk mengukur rata keterampilan menulis karangan deskripsi peserta didik sebelum dan setelah tindakan serta perbandingan peningkatan keterampilan antar tindakan dan antar siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan teknik rumpang melalui media gambar dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi peserta didik. Pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan teknik rumpang melalui media gambar dapat dijadikan metode alternatif di sekolah dasar.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI QUESTION ANSWER RELATIONSHIPS (QAR) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Khasanah, Aan; Cahyani, Isah
JURNAL PEDAGOGIK PENDIDIKAN DASAR Vol 1, No 2 (2013): Pedagogik Pendidikan Dasar, Vol. 1, No. 2, 2013
Publisher : Departemen Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Thebackground of this study was the low of student’s reading comprehensionskill when answering questions, as well as retelling and summarizing thecontent of a text. This study was to improve the student’s readingcomprehension skill through QAR strategy as well as the teacher’sperformance. The research methodology used in this study is ClassroomActions Research which conducted in three cycles. The result of this studyshows that the average score of reading comprehension has increased. Theaverage score was increased from 57 to 70,20 in the cycle I, going up to 75,17in cycle II, and become 84,83 in cycle III. The application of QAR strategywith direct instruction from the teacher gives a positive effect, specifically, thestudents are active to do the pre-reading, reading and post-reading as well asmotivated to think hard by responding to the questions used in the QARstrategy. Thereby, the elementary school teachers are suggested to use theQAR strategy as one of the solutions in improving reading comprehensionskill.
PENGARUH PEMBELAJARAN MUSIKALISASI PUISI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACAKAN PUISI DI SEKOLAH DASAR Prawiyogi, Anggy Giri; Cahyani, Isah
Metodik Didaktik : Jurnal Pendidikan Ke-SD-an Vol 11, No 1 (2016): Metodik Didaktik Juli 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/md.v11i1.3781

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena rendahnya kemampuan siswa kelas V SDN Ciwangi kabupaten Purwakarta dalam membacakan puisi.Kemampuan membaca awal puisi mayoritas siswa memiliki kualitas yang rendah, baik dari aspek penghayatan, gerak maupun intonasi.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan pembelajaran musikalisasi dalam peningkatan kemampuan membacakan puisi.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu dengan Nonrandomized pretest-posttes control group design. Penelitian dilakukan di SDN Ciwangi Kabupaten Purwakarta dengan mengambil partisipan penelitian yakni siswa kelas V yang ditentukan secara non-random menggunakan teknik purposive sampling. Data hasil penelitian dianalisis secara statistik melalui uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dan uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan uji Mann-Withney.Subjek dalam penelitian ini sebanyak dua kelas. Data penelitian dikumpulkan melalui tes yang terdiri dari pretest dan postest berupa tes membacakan puisi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran musikalisasi puisi berpengaruh terhadap kemampuan membacakan puisi siswa Hal ini dibuktikan dengan kenaikan prestasi kemampuan membacakan puisi dari rata-rata hasil perolehan nilai pada kelas eksperimen 36,27 pada saat pretest menjadi 76,93 pada saat posttest.
PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ENERGI GERAK DALAM PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR Yulindaria, Lia; Cahyani, Isah
Metodik Didaktik : Jurnal Pendidikan Ke-SD-an Vol 13, No 1 (2017): Metodik Didaktik Juli 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/md.v13i1.7691

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh proses pembelajaran IPA yang monoton, yaitu mengunakan metode ceramah sehingga kurang melibatkan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran yang mengakibatkan siswa jenuh dan kesulitan dalam memahami materi pelajaran sehingga hasil belajar siswa rendah. Penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dijadikan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. CTL mengutamakan pengalaman nyata, berfikir tingkat tinggi, berpusat pada siswa aktif, kritis dan kreatif, pengetahuan bermakna, dan kegiatannya bukan mengajar tetapi belajar. Selain itu keunggulan lain yakni kegiatannya lebih kepada pendidikan bukan pembelajaran, sebagai pembentukan manusia, memecahkan masalah, siswa aktif guru mengarahkan, dan hasil belajar diukur dengan berbagai alat ukur tidak hanya tes saja. Adapun tujuan penelitian yaitu : untuk mengetahui aktifitas dan hasil belajar siswa kelas III SD Plus 2 Al-Muhajirin setelah menerapkan pendekatan CTL. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, yaitu penelitian yang digunakan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran. Penelitian ini terdiri dari deskripsi awal, siklus satu dan siklus dua. Masing-masing siklus meliputi beberapa tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Instrumen pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar siswa, angket dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada siklus I, siswa yang memdapatkan nilai sesuai KKM (75) sebanyak 21 siswa dari 33 siswa dengan nilai rata-rata 77.87 dan daya serap klasikal sebesar 63.63%. Sedangkan pada siklus II, siswa yang mendapat nilai sesuai KKM sebanyak 29 siswa dari 33 siswa dengan nilai rata-rata 90.61 dan daya serap klasikal sebesar 93.94%. Aktivitas  siswa meningkat dari 66.99% di siklus I, menjadi 87.77 di siklus II. Demikian pula dengan respon siswa terhadap pembelajaran mencapai 96.6% yang berarti dengan penerapan pendekatan CTL pun dapat meningkatkan motivasi dan ketertarikan  siswa dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi Energi Gerak.
Peningkatan Kemampuan Menulis Makalah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Penelitian pada Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia Cahyani, Isah
SOSIOHUMANIKA Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : ASPENSI in Bandung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.753 KB)

Abstract

ABSTRAK: Keterampilan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang sangat kompleks. Banyak orang menemui kesulitan dalam menguasai keterampilan menulis. Makalah ini berusaha menjelaskan model pembelajaran menulis makalah berbasis penelitian yang dapat diimplementasikan dalam MKU BI (Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan menulis makalah yang dirancang melalui rencana pembelajaran dengan melibatkan mahasiswa dalam suatu penelitian secara mandiri. Model penelitian ini terdiri dari lima langkah, yaitu mengidentifikasi masalah, menyusun strategi penelitian, mereproduksi, merevisi, dan mempublikasikan makalah. Data penelitian yang digunakan adalah para mahasiswa dalam menulis makalah, yang meliputi data rasional dan data empiris. Hasil penelitian ini terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis makalah berdasarkan hasil penelitian. Karenanya perlu terus dikembangkan dalam pembelajaran MKU BI serta diharapkan menjadi model alternatif bagi para dosen, khususnya dosen MKU BI, untuk mengembangkan kemampuan profesinya. Namun, perlu diperhatikan bahwa model ini menuntut sikap ilmiah, yaitu rasa igin tahu yang tinggi dari mahasiswa sehingga mampu menuangkan gagasan berdasarkan kegiatan penelitian.Kata-kata kunci: Keterampilan menulis, mata kuliah Bahasa Indonesia, menulis makalah, penelitian kualitatif, dan model pembelajaran alternatif.About the Author: Dr. Isah Cahyani adalah Dosen di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jalan Dr. Setiabudhi No.229 Bandung 40154, Jawa Barat, Indonesia. Untuk kepentingan akademis, beliau boleh dihubungi dengan alamat e-mail: isahcahyani@gmail.comHow to cite this article? Cahyani, Isah. (2010). “Peningkatan Kemampuan Menulis Makalah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Penelitian pada Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, Vol.3, No.2 [November], pp.75-192. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press, UNIPA Surabaya, and UMS Kota Kinabalu, Malaysia, ISSN 1979-0112. Chronicle of article: Accepted (September 21, 2010); Revised (October 24, 2010); and Published (November 20, 2010).    
Peningkatan Keterampilan Menulis dengan Model PAKEM Melalui Teknik Menjadi Wartawan Junior di Sekolah Dasar Cahyani, Isah
SOSIOHUMANIKA Vol 8, No 1 (2015)
Publisher : ASPENSI in Bandung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

RESUME: Hasil penelitian internasional menyatakan bahwa lebih dari 50% siswa Indonesia berkemampuan rendah dalam menulis. Berbagai penelitian juga dilakukan untuk menemukan penyebab rendahnya kemampuan menulis siswa Indonesia. Berdasarkan analisis tingkat kesulitan menulis, yang paling banyak dialami oleh peserta didik SD (Sekolah Dasar) adalah menulis ekspresif. Permasalahan yang muncul adalah bagaimana merancang PAKEM (Pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) melalui teknik “Menjadi Wartawan Junior” mampu meningkatkan keterampilan menulis? Penelitian ini akan menghasilkan produk berupa model pembelajaran keterampilan menulis di SD. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan desain penelitian eksperimen. Ada dua fokus dalam eksperimen ini, yaitu fokus penentuan desain dan fokus uji coba. Data penelitian ini berupa data kuantitatif, yakni nilai pra-tes dan pasca-tes serta hasil observasi para akademisi dan praktisi sebagai hasil uji coba pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan di SDN (Sekolah Dasar Negeri) Padasuka 1 dan 2, yang berada di Jalan Wangunsari, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Indonesia. Berdasarkan analisis proses belajar-mengajar dapat dilihat beberapa dampak positif bagi para siswa, di antaranya peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan menulis laporan antara siswa yang belajar dengan menggunakan teknik “Menjadi Wartawan Junior”. KATA KUNCI: Keterampilan menulis, model pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, menjadi wartawan junior, serta kemampuan menulis laporan. ABSTRACT: “Enhancing Writing Ability by Using PAKEM Model Through a Technique ‘Becoming a Junior Journalist’ in Primary School”. International research stated that more than 50% of Indonesian students were categorized to be low in writing ability. Much researchs have ever been conducted for finding out the causes of Indonesian students low in writing ability. One analysis on the level of difficulty in writing that was most experienced by primary school students was expressive writing. The problem raised from this issue was how to create the PAKEM (active, creative, effective, and fun learning) to improve writing skill through a technique “Becoming Junior Journalist”? This study was expected to be resulted in a product in the form of writing learning model in primary school. In order to attain that goal, this study used experimental design. There were two focuses in the experiment, including decision on the design and piloting. The data of the study were quantitative data, encompassing pre-tests and post-tests scores as well as observation results of the piloting. This research was conducted in SDN (Public Primary School) Padasuka 1 and 2 in Jalan Wangunsari, Lembang, West Bandung Regency, West Java, Indonesia. Based on the analysis of learning process, there were some positive impacts occurred in students among others were significant improvement on the ability of writing a report by using the technique of “Becoming Junior Journalist”. KEY WORD: Writing skills, learning models of active, creative, effective, and fun, becoming junior journalist, and ability of writing a report.About the Author: Dr. Hajah Isah Cahyani adalah Dosen Senior di Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastera Indonesia FPBS UPI (Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastera, Universitas Pendidikan Indonesia), Jalan Dr. Setiabudhi No.229 Bandung 40154, Jawa Barat, Indonesia. Alamat emel: isahcahyani@gmail.comHow to cite this article? Cahyani, Isah. (2015). “Peningkatan Keterampilan Menulis dengan Model PAKEM Melalui Teknik Menjadi Wartawan Junior di Sekolah Dasar” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, Vol.8(1) Mei, pp.39-54. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press, UNHAS Makassar, and UNIPA Surabaya, ISSN 1979-0112. Chronicle of the article: Accepted (September 12, 2014); Revised (December 19, 2014); and Published (May 30, 2015).
Using of Experiential Learning Model Based on Multimedia to Increase the Ability of Literation Writing Indonesian Poem in Elementary School Cahyani, Isah; Sastromiharjo, Andoyo; D., Daris Hadianto
International Journal of Active Learning Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : International Journal of Active Learning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.713 KB) | DOI: 10.15294/ijal.v2i1.10167

Abstract

The education system in a country must be able to equip its young generation with sophisticated literacy skills, if they do not want to see individuals and their communities in poverty or poverty (PIRLS, 2007). The ability of literacy has become the center of attention has even become a crucial issue because of the ability of literacy related to the development of human resources in the future (PIRLS, 2007). This is because literacy skills are the key to success in school and the key to success to participate actively in the world of work, society, and politics. In the 2013 Curriculum, the competence expected from an SD / MI graduate is to have a productive and creative thinking and acting abstract and concrete. Writing is a productive action. Therefore, writing skills in Elementary School must continue to be nurtured and developed so that the expected graduate competence is achieved. Nevertheless, Alwasilah (2007) states that writing skills are the most neglected language skills in language education. This happens due to improper practice in writing lessons from elementary to university level. According to International Study of Achievement in Writen Composition (in Rahman, 2011), Indonesia is a country whose culture of writing and reading is still below average. The purpose of this study, namely to find out how the influence of multimedia-based Experiential Learning model on the ability of elementary students in writing poetry. Research method that the authors use is a quasi-experimental research method with a quantitative approach. To obtain research data, researchers used test instruments, observation sheets, and questionnaires. Quantitative approach is used to get a picture of the ability of students writing multimedia based with Experential Learning model. The result of the research, that is there is significant difference at the level of significance 0,05% between result of student learning in learning writing writing based on multimedia with Experiment Learning model with result of student learning not writing multimedia based with Experential Learning model .. Thus, It can be concluded that the model of multimedia-based writing learning with Experential Learning model. Can improve the ability to write Indonesian in elementary school. The writing ability of the experimental class is higher than the writing ability of the control class students.
Rekonstruksionisme: Metode Komunikatif Dalam Pemerolehan Dan Pembelajaran Bahasa Untuk Mengembangkan Kemampuan Berbahasa Cahyani, Isah; Hadianto, Daris
Jurnal KATA Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Kata : Penelitian tentang Ilmu Bahasa dan Sastra
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.737 KB) | DOI: 10.22216/jk.v2i1.3065

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena berbahasa Indonesia pada peserta didik, bagaimana pandangan rekonstruksionisme dan peran metode komunikatif dalam mengembangkan kemampuan berbahasa pada peserta didik. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dilakukan dengan teknik. Adapun hasil dari penelitian ini, yaitu peserta didik masih kesulitan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada situasi formal. Hal ini tidak terlepas dari pemerolehan dan pembelajaran bahasa yang diperoleh peserta didik sebelumnya. Dengan berpijak pada teori rekonstruksionisme dan metode komunikatif, peserta didik dapat memperoleh dan menggunakan suatu bahasa dengan baik jika bahasa itu sering digunakan atau bersifat komunikatif. Hal ini mengimplikasikasikan bahwa seseorang dapat membangun kemampuan berbahasa dari pengalaman-pengalaman yang diperolehnya, artinya peserta didik harus sering mengalami atau menggunakan bahasa tersebut. Adapun peran dari metode komunikatif itu sendiri, yaitu meningkatkan atau mengembangkan kemampuan berbahasa peserta didik. Peran sekolah dan guru adalah mendorong anak untuk menggunakan bahasa-bahasa tersebut dengan mencipatakan situasi-situasi tertentu (situasi komunikatif) agar kemampuan berbahasa peserta didik berkembang dengan baik, baik itu berbahasa Indonesia maupun berbahasa Asing.This study aims to find out the phenomenon of Indonesian language in learners, how the views of reconstructionism and the role of communicative methods in developing language skills in learners. The research method that I use is qualitative research method. Descriptive qualitative research method is done by technique. The results of this study, namely learners are still difficult to use the Indonesian language is good and true in the formal situation. This can not be separated from the acquisition and learning of language obtained by previous learners. Based on the theory of reconstructionism and communicative methods, learners can acquire and use a language well if the language is often used or communicative. This implies that a person can build the language skills of the experiences he / she obtains, meaning that learners should often experience or use the language. The role of the communicative method itself, which is to improve or develop the language skills of learners. The role of schools and teachers is to encourage children to use these languages by creating specific situations (communicative situations) so that the language skills of learners develop well, be it Indonesian-speaking or foreign languages. 
RESPONS MAHASISWA TERHADAP PENGEMBANGAN INOVASI PEMELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MELALUI PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI BAHASA DAN SENI MENUJU LITERASI MENULIS Cahyani, Isah
JURNAL PEDAGOGIK PENDIDIKAN DASAR Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Departemen Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keadaan rendahnya minat dan motivasi mahasiswa dalam menghasilkan tulisan khususnya tulisan yang mengangkat bahasa, budaya, dan seni Indonesia. Peneliti mencoba untuk menerapkan Rancangan Inovasi PBL Berbdasis Experiental Leraning untuk meningkatkan kemampuan liteari menulis mahasiswa sekaligus untuk melihat respons mahasiswa terhadal rancangan model pembelajaran tersebut. Untuk mendapatkan data penelitian, peneliti menggunakan instrument tes, lembar observasi, wawancara, dan angket. Penelitian ini dilaksanakan di perguruan tinggi UPI terhadap mahasiswa S1 prodi pendidikan bahasa Indonesia. Literasi menulis atau literasi terhadap teks tertulis atau tercetak digambarkan sebagai aktivitas dan keterampilan yang berhubungan secara langsung dengan teks yang tercetak, baik melalui bentuk pembacaan maupun penulisan. Di negara-negara maju, seseorang yang memiliki kemampuan membaca dan menulis pada tingkatan tertentu dianggap sebagai masyarakat modern. Hasil dari penelitian diperoleh respons mahasiswa yang positif terhadap Rancangan inovasi PBL Berbdasis Experiental Leraning tersebut. Sebagian besar dari mahasiswa memberikan respons yang menyatakan bahwa model rancangan pembelajaran tersebut menarik dan dapat membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan literasi menulis dalam mata kuliah Apresiasi Bahasa dan Seni di Universitasi Pendidikan Indonesia This research is motivated by the low level of interest and motivation of students in producing writing, especially writing that raises Indonesian language, culture, and art. The researcher tries to apply the PBL Based Innovation Based Experimental Design to improve students 'literary writing abilities as well as to see students' responses to the design of the learning model. To obtain research data, researchers used test instruments, observation sheets, interviews, and questionnaires. This research was conducted at UPI tertiary institutions towards S1 Indonesian study program students. Writing literacy or literacy of written or printed texts is described as activities and skills that relate directly to printed text, both through reading and writing forms. In developed countries, someone who has the ability to read and write at a certain level is considered a modern society. The results of the study obtained a positive student response to the Experimental Leraning Based PBL Innovation Design. Most of the students responded saying that the learning design model was interesting and could help them develop their literacy skills in the Language and Art Appreciation course at the Indonesian Educational University
KETERAMPILAN MENULIS DENGAN MODEL PAKEM MELALUI TEKNIK ‘MENJADI WARTAWAN JUNIOR’ DI SEKOLAH DASAR Cahyani, Isah; Hadianto D, Daris
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 19, No 2 (2019): OKTOBER 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/bs_jpbsp.v19i2.24781

Abstract

This research is motivated by the condition of students' writing abilities that are still low. One method that is considered appropriate is the PAKEM model by positioning students as junior journalists. The research method that I use is a quasi-experimental research method with a quantitative approach. The quantitative approach is used to obtain a picture of the ability of students to write reports on interviews through the technique of 'Becoming a Junior Reporter'. In addition, this study also uses a qualitative approach to describe the profile data of students' ability to write reports on the results of interviews through the technique of 'Becoming a Junior Journalist' before the learning approach to writing through the 'Becoming a Junior Journalist' technique is applied. The 'Become a Junior Journalist' technique is effective for improving students' ability to write reports based on an increase in the average pretest score of 57.47 to 78.50 on the average posttest score. Meanwhile, the final average value of the control class was 57.00 in the pretest and increased by 68.78 on the average posttest score. There was a difference in gain of 21.03 in the experimental group and 11.78 in the control group. This proves that writing ability can be improved with the PAKEM model through junior journalist techniques.