Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Kriteria Yang Berpengaruh Dalam Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan Anaytical Hierarchy Process Hariyanto, Krisnadhi; Satoto, Eko Budi
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 15, No. 1, Juni 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Employee performance is the result of work that is achieved or the results that have been done or worked by an employee within the chores that are charged to the employee. The problem is a priority weighting of the factors and sub factors to get the solution in advance in accordance with the order of priority. In this study the data collected is done by direct observation, interviews, questionnaires and literature. The data are processed to determine the priority weight of the components that affect employee performance. From the calculation by AHP method can be obtained by order of priority as follows: The first is the human resources with priority weight 0.558. The second is working environmental conditions with priority weight 0.312. Last is managerial with priority weight 0.131. Thus the factors that require attention and consideration of the company to increase work performance is a factor of human resource with the greatest priority weight.
ANALISA TRIANGULAR FUZZY NUMBER DALAM PERANCANGAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Hariyanto, Krisnadhi
SISTEM Jurnal Ilmu Ilmu Teknik Vol 11 No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wisnuwardhana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.5 KB)

Abstract

The study aims to design decision support system using triangular fuzzy number approach in Analytical Hierarchy Process method. The Analytical Hierarchy Process (AHP) is one of the decision  support system  method which controls experiences and intuition but critical at coupled comparative scales because it uses crisp. A triangular fuzzy number is used to approach AHP scale so as to obtain more fexible value of coupled comparison. The triangular fuzzy number-AHP method uses analysis synthetic extent in the priority processing implemented on ranking cases  of  potential  acceptors of scholarship of PPA and BBM in Wijaya Putra University of  Surabaya. The  result is  the  average of  mismatch between the  result by  triangular fuzzy number-AHP method and the result of manual work which are 23.93% of the PPA scholarship and 27,35% of the BBM scholarship.
Kriteria Yang Berpengaruh Dalam Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan Anaytical Hierarchy Process Hariyanto, Krisnadhi; Satoto, Eko Budi
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 15, No. 1, Juni 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jiti.v15i1.1148

Abstract

Employee performance is the result of work that is achieved or the results that have been done or worked by an employee within the chores that are charged to the employee. The problem is a priority weighting of the factors and sub factors to get the solution in advance in accordance with the order of priority. In this study the data collected is done by direct observation, interviews, questionnaires and literature. The data are processed to determine the priority weight of the components that affect employee performance. From the calculation by AHP method can be obtained by order of priority as follows: The first is the human resources with priority weight 0.558. The second is working environmental conditions with priority weight 0.312. Last is managerial with priority weight 0.131. Thus the factors that require attention and consideration of the company to increase work performance is a factor of human resource with the greatest priority weight.
Implikasi Insentif Terhadap Penilaian Kinerja Karyawan Nugroho, Alfi; Nugroho, Wahyu; Hariyanto, Krisnadhi
Media Mahardhika Vol 16 No 1 (2017): September 2017
Publisher : STIE Mahardhika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29062/mahardika.v16i1.4

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implikasi insentif terhadap penilaian kinerja karyawan di departemen penjualan PT. Surya Mas Megah Steel Surabaya. Insentif dapat diberikan apabila karyawan dapat bekerja dengan baik dan mempunyai motivasi yang tinggi untuk menyelesaikan pekerjaannya. Dalam menganalisa data digunakan analisis deskriptif yang s distribusi item dari masing-masing variabel,  analisis regresi linier sederhana dan pengujian hipotesis. Dari hasil pengujian dengan regresi linier sederhana dan analisis regresi parsial menunjukkan bahwa secara simultan variabel insentif (X) terhadap kinerja karyawan (Y) mempunyai nilai R Square sebesar 0,266. Angka ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel insentif (X) yang digunakan dalam persamaan regresi ini memberikan kontribusi terhadap kinerja karyawan (Y) 26,6% sedangkan sisanya 73,4% dipengaruhi oleh variabel lain seperti kepemimpinan dan lainnya. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa insentif berpengaruh signifikan dan positif secara parsial terhadap kinerja karyawan di departemen penjualan PT. Surya Mas Megah Steel Surabaya.
TEKNOLOGI PENGOLAHAN JAHE TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN UKM DESA PILANG Hariyanto, Krisnadhi; Muharom, Muharom; Kusnadi, Starry Kireida
Media Mahardhika Vol 17 No 1 (2018): September 2018
Publisher : STIE Mahardhika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29062/mahardika.v17i1.59

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat UKM Jahe Bapak Budi dan UKM Jahe Bapak Fauzi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengelola UKM di desa Pilang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo dalam mengelola rempah jahe menjadi produk olahan bubuk jahe instan sehingga produk tersebut dapat dipasarkan dengan jangkauan pasar yang lebih luas. Untuk mengatasi masalah mitra dalam aspek produksi dan aspek manajemen diperlukan suatu solusi/pemecahan masalah berupa pendampingan, pelatihan manajemen dan pembuatan mesin tepat guna (mesin penyangrai bubuk jahe) sehingga nantinya mitra mampu mengelola usaha dengan baik. Metode yang akan dilakukan dalam pelaksanaannya adalah dengan wawancara, tatap muka, penyuluhan dan praktek secara langsung (pelatihan dan pendampingan). Target luaran dalam kegiatan ini yang ingin dicapai adalah mitra mampu membuat produk olahan jahe berupa bubuk jahe instan. Mitra dapat menerapkan kelayakan dasar pengolahan yaitu dengan melakukan cara produksi makanan yang baik dan hieginis dalam proses produksi, mampu berwirausaha dan produksi mengalami peningkatan, mampu mengelola manajemen keuangan dan pemasaran dengan peningkatan omzet dan keuntungan.
Identifikasi Sistem Kerja Dalam Mengurangi Muskuloskeletal Dan Resiko Cedera Pada Proses Manufaktur (Studi Kasus Pelatihan Mesin Bubut Mahasiswa Teknik Universitas Wijaya Putra Surabaya) Hariyanto, Krisnadhi; Hindratmo, Astria
Jurnal SENOPATI : Sustainability, Ergonomics, Optimization, and Application of Industrial Engineering Vol 2, No 1 (2020): Jurnal SENOPATI Vol.2 No.1
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Laboratorium sistem produksi Universitas Wijaya Putra merupakan salah satu pusat pengembangan keahlian baik teori dan praktek yang didapatkan dari kegiatan perkuliahan. Masalah ergonomi di laboratorium sistem produksi tersebut masih belum mendapatkan perhatian dalam beberapa program pelatihan. Dalam membangun desain sistem yang baik diperlukan pendekatan desain dengan analisis makro ergonomi dengan work muskuloskeletal disolders (WMSD). Hasil penelitian ini menghasilkan varians pada pembuatan tirus 15o secara simetris menggunakan mesin bubut yang sulit dan memakan waktu. Keseluruhan sistem kerja secara ergonomis pada pembuatan tirus memerlukan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan dalam meningkatkan keahlian kerja. Pembuatan tirus dengan sudut 15o harus disesuaikan dengan peralatan yang ada berupa kursi, meja kerja dengan sandaran kaki, pencahayaan yang lebih baik dan fasilitas air minum. Uji kenormalan data dilakukan pada pembuatan tirus 15o pada subyek dan obyek yang sama dan hasilnya menunjukkan pengurangan sekitar 64,40% pada gangguan muskuloskeletal dan pengurangan sekitar 24,20% pada resiko cedera
Kriteria Yang Berpengaruh Dalam Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan Anaytical Hierarchy Process Krisnadhi Hariyanto; Eko Budi Satoto
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 15, No. 1, Juni 2016
Publisher : Department of Industrial Engineering Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jiti.v15i1.1148

Abstract

Employee performance is the result of work that is achieved or the results that have been done or worked by an employee within the chores that are charged to the employee. The problem is a priority weighting of the factors and sub factors to get the solution in advance in accordance with the order of priority. In this study the data collected is done by direct observation, interviews, questionnaires and literature. The data are processed to determine the priority weight of the components that affect employee performance. From the calculation by AHP method can be obtained by order of priority as follows: The first is the human resources with priority weight 0.558. The second is working environmental conditions with priority weight 0.312. Last is managerial with priority weight 0.131. Thus the factors that require attention and consideration of the company to increase work performance is a factor of human resource with the greatest priority weight.
DESAIN PACKING BOX SPEAKER MATERIAL FOAM 40 mm dan DOUBLE FLUTE C MENGGUNAKAN CAD SOLIDWORK MUHAROM MUHAROM; MOCHAMMAD MUCHID; KRISNADHI HARIYANTO
Jurnal INSTEK (Informatika Sains dan Teknologi) Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Department of informatics engineering Faculty of Science and Technology Universitas Islam Negeri Alauddin, Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/instek.v6i2.24131

Abstract

Packing mempunyai peranan yang sangat penting didalam perusahaan dimana produk yang dihasilkan harus bisa dikemas disuatu wadah, untuk menjamin keselamatan produk dari jatuh sewaktu pengiriman atau penyimpanan dari ketinggian maka produk box speaker harus diberikan tambahan menggunakan packing foam, penelitian ini desain keseluruhan menggunakan Solidwork dikarenakan sangat mudah didalam melakukan modifikasi, material foam untuk box speaker dengan ketebalan 40.0 mm tetapi pada bagian packing foam atas dan bawah ada groving 15.0 mm ketebalan berkurang menjadi 25.0 mm, dimensi yang terbentuk untuk membuat packing didapatkan dari assembly packing foam dengan box speaker, material packing menggunakan double flute jenis C mendapatkan hasil panjang 580.0 mm, lebar 530.0 mm dan tinggi 850.0 mm, dan pada dimensi luar packing mendapatkan hasil anjang 600.0 mm, lebar 550.0 mm dan tinggi 876.0 mm. Kata Kunci: Box speaker, Double flute, Foam, Packing dan SolidWork 
IDENTIFIKASI KETEBALAN CAT DIES FRAME SPEAKER METODE PENGUKURAN DIMENSI AFTER & BEFORE MOCHAMMAD MUCHID; NAVIK KHOLILI; KRISNADHI HARIYANTO
Jurnal INSTEK (Informatika Sains dan Teknologi) Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Department of informatics engineering Faculty of Science and Technology Universitas Islam Negeri Alauddin, Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/instek.v6i2.24133

Abstract

Seiring dengan kemajuan teknologi kegagalan produk diakibatkan tampilan sebuah produk yang elegan akan menimbulkan permasalahn baru berdasarkan standart painting perusahaan tidak ada dan perubahan harga akan mempengaruhi material dimensi dan komposisi didalam pembuatannya menggunakan proses dies, salah satunya adalah speaker dimana dalam komponen partnya menggunakan sistem dies dan pelaisan cat pada frame. Pada frame 4 inch diperoleh hasil pengukuran menggunakan digimatic caliper  sesudah dan sebelum dilakukan painting. Standart ketebalan cat pada perusahaan adalah 40 – 60 micron yang dikonversi menjadi 0.08 – 0.12 mm dan hasil pengukuran berdasarkan ≤ 40 – 60 micron adalah 0.08 dan 0.10 mm menunjukan hasil distribusi pelaspisan cat tercapai dengan baik dan untuk hasil pengukuran ≥ 40 – 60 micron adalah 0.15 mm menunjukan hasil distribusi pelapisan cat dan ≤ 10 – 30 adalah sebesar 0.07over jadi ada masalah dengan teknik pengukuran serta dimensi dies dan punch Kata Kunci: Dimensi, Material , Moulding, Pelapisan, Proses Produksi, Speaker  
Identifikasi Sistem Kerja Dalam Mengurangi Muskuloskeletal Dan Resiko Cedera Pada Proses Manufaktur (Studi Kasus Pelatihan Mesin Bubut Mahasiswa Teknik Universitas Wijaya Putra Surabaya) Krisnadhi Hariyanto; Astria Hindratmo
Jurnal SENOPATI : Sustainability, Ergonomics, Optimization, and Application of Industrial Engineering Vol 2, No 1 (2020): Jurnal SENOPATI Vol.2 No.1
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.senopati.2020.v2i1.1162

Abstract

Laboratorium sistem produksi Universitas Wijaya Putra merupakan salah satu pusat pengembangan keahlian baik teori dan praktek yang didapatkan dari kegiatan perkuliahan. Masalah ergonomi di laboratorium sistem produksi tersebut masih belum mendapatkan perhatian dalam beberapa program pelatihan. Dalam membangun desain sistem yang baik diperlukan pendekatan desain dengan analisis makro ergonomi dengan work muskuloskeletal disolders (WMSD). Hasil penelitian ini menghasilkan varians pada pembuatan tirus 15o secara simetris menggunakan mesin bubut yang sulit dan memakan waktu. Keseluruhan sistem kerja secara ergonomis pada pembuatan tirus memerlukan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan dalam meningkatkan keahlian kerja. Pembuatan tirus dengan sudut 15o harus disesuaikan dengan peralatan yang ada berupa kursi, meja kerja dengan sandaran kaki, pencahayaan yang lebih baik dan fasilitas air minum. Uji kenormalan data dilakukan pada pembuatan tirus 15o pada subyek dan obyek yang sama dan hasilnya menunjukkan pengurangan sekitar 64,40% pada gangguan muskuloskeletal dan pengurangan sekitar 24,20% pada resiko cedera