Aldokowati -, Aldokowati
universitas Muria Kudus

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pelaksanaan Perkawinan Dan Pewarisan Masyarakat Adat Sedulur Sikep Desa Baturejo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati Prasetyo, Mohammad Agus; Afroni, Noor Rizka; -, Aldokowati; Santoso, Teguh; arum Arisandy, Lisa Dwi
Jurnal Sosial Budaya Vol 7, No 1 (2014): Jurnal Sosial dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.183 KB)

Abstract

Perkawinan  dan  Pewarisan  merupakan  suatu  rentetan  peristiwa  yang  saling  berkaitan  di  kehidupan  manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan perkawinan dan pewarisan masyarakat adat sedulur sikep  Desa  Baturejo  Kecamatan  Sukolilo  Kabupaten  Pati.  Metode  penelitian  yang  digunakan  adalah  yuridis sosiologis dengan spesifikasi deskriptif analistis bersifat kualitatif. Teknik pengumpulan data, menggunakan data primer  dan  sekunder.  Setelah  data  diperoleh,  dianalisis  secara  kualitatif,  lalu  disusun  secara  sistematis.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perkawinan yang dilakukan Masyarakat Adat Sedulur Sikep Desa Baturejo, Sukolilo,  Pati   pasca diberlakukannya  Undang-Undang  No.  1  tahun  1974  tentang  perkawinan  terjadi  2  (dua) praktik  perkawinan  yaitu  perkawinan  antara  sesama  Sedulur  Sikep  sesuai  dengan  nilai  ajaran  samin  (Serat Pikukuh  Kasejaten)  dan  perkawinan  antara  Sedulur  Sikep dengan  orang  Non Sedulur  Sikep menggunakan  2 tradisi  perkawinan  yaitu  tradisi  perkawinan  adat  dan  perkawinan  sesuai  dengan  Undang-Undang  No.  1  Tahun 1974 tentang Perkawinan. Untuk Pewarisan Adat masyarakat Adat Sedulr Sikep, Desa Baturejo, Sukolilo, Pati menggunakan  Sistem  Pembagian  Pewarisan  Parental,  (semua  anak  mendapatkan  bagian).  Hambatan  yang timbul  di  dalam  Perkawinan  Adat  Sedulur  Sikep  pasca diberlakukannya  Undang-Undang  No.  1  tahun  1974 tentang  Perkawinan  disebabkan  terjadinya  perbedaan  jarak  umur  yaitu  dominasi  dewasa  perempuan dibandingkan  laki-laki.  Dalam  tradisi  perkawinan   adat Sedulur  Sikep,  laki-laki  sebagai  pemimpin  harus  lebih dewasa dari perempuan sehingga timbullah perkawinan dengan  Non Sedulur Sikep. Selanjutnya, pewarisan adat timbul  hambatan  harta  warisan  tanah  masyarakat  Sedulur  Sikep semakin  habis  disebabkan  digunakan pemukiman.