M. Saifullah Rohman
Pusat Riset Masyarakat dan Budaya, Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Jakarta, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Peradaban Journal of Religion and Society

Pengelolaan Keragaman dan Penanganan (In)Toleransi: Studi Kasus Pengelolaan Rumah Ibadah dan Kegiatan Keagamaan di Yogyakarta M. Saifullah Rohman
Peradaban Journal of Religion and Society Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Pustaka Peradaban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.339 KB) | DOI: 10.59001/pjrs.v2i1.54

Abstract

Yogyakarta is known as the "city of tolerance" slogan. However, there are still several incidents of intolerance, such as discrimination in the education sector, cases of houses of worship, and policies that are considered to be discriminatory towards minority groups. This research is qualitative research with a case study approach. Cases of disputes and attacks on places of worship in Yogyakarta are the object of research to see how diversity is managed and tolerance and intolerance are in Yogyakarta. Then, the management of religious space and community social cohesion in Kota Baru, Yogyakarta was seen as a positive model of tolerance. The results of this study show that 1) The quick response of the local government and the community to several incidents of intolerance was carried out so that conflicts would not escalate 2) Strengthening socio-religious relations is a major factor in managing diversity in Yogyakarta. Several religious building sites, such as churches and mosques in the Kota Baru area of Yogyakarta, are also important markers and reminders of the strength of tolerance in Yogyakarta.   Dikenal sebagai kota toleran, Yogyakarta merupakan kota yang ramah terhadap keberagaman dan terbuka bagi seluruh kelompok atau golongan. Meskipun demikian, masih ada beberapa kejadian intoleransi, seperti diskriminasi di ranah pendidikan, kasus rumah ibadah hingga kebijakan yang dianggap cenderung diskriminatif terhadap kelompok minoritas. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menjaga dan mengelola keragaman tersebut dengan mempromosikan toleransi dalam berbagai kegiatan formal maupun informal. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Kasus sengketa dan penyerangan rumah ibadah di Yogyakarta menjadi objek penelitian untuk melihat bagaimana pengelolaan keragaman dan penanganan ataupun pengelolaan toleransi dan intoleransi di Yogyakarta. Kemudian, pengelolaan ruang keagamaan dan kohesi sosial masyarakat di wilayah Kota Baru, Yogyakarta menjadi amatan dalam melihat model positif dari toleransi. Hasil dari studi ini memperlihatkan bahwa 1) Quick respons pemerintah daerah maupun masyarakat terhadap beberapa kejadian intoleransi dilakukan agar konflik tidak tereskalasi 2) Penguatanan relasi sosial-keagamaan menjadi faktor utama dalam pengelolaan keragaman di Yogyakarta. Beberapa situs bangunan keagamaan, seperti gereja dan masjid di wilayah Kota Baru Yogyakarta juga menjadi penanda dan pengingat penting akan kuatnya toleransi di Yogyakarta.