Nunung Nuring Hayati
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Jember

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : MATRAPOLIS : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota

Presepsi Wisatawan Terhadap Daya Tarik Desa Kemiren Sebagai Desa Wisata Menggunakan Metode Importance Performance Analysis (IPA) Khorina Dwi Disti Amalia; Nunung Nuring Hayati; Rindang Alfiah
MATRAPOLIS: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1615.928 KB) | DOI: 10.19184/matrapolis.v3i2.32096

Abstract

Desa wisata adalah desa dengan potensi dan daya tarik wisata yang unik, dipadukan dengan alam pedesaan dan kehidupan sosial budaya masyarakat, dikelola dan dikemas secara menarik serta didukung oleh pengembangan fasilitas penunjang pariwisata.RPJMD Kabupaten Banyuwangi tahun 2010-2015, pengembangan pariwisata menjadi salah satu prioritas unggulan untuk membangun perekonomian lokal contohnya desa wisata yang menjadi daya tarik pariwisata. Desa Kemiren merupakan desa wisata yang dimiliki Kabupaten Banyuwangi.Semenjak program Banyuwangi Festival berlangsung,Desa Kemiren masuk kedalam salah satu agenda yang bertujuan mengenalkan Desa Wisata Osing Kemiren.Setelah adanya festival tahunan,jumlah wisatawan mengalami kena ikan secara signifikan pada tahun 2019 total pengunjung 18.436 jiwa.Namun,menurut salah satu pengelola Desa Wisata Osing hal tersebut tidak berdampak besar bagi pihak pemerintahan desa maupun masyarakat setempat sebagai pihak yang berperan mengembangkan desa wisata.Sehingga dalam upaya meningkatkan daya tarik wisata di Desa Kemiren sebagai desa wisata,perlu adanya rencana pengembangan yang didasarkan dengan empat komponen daya tarik wisata yaitu atraksi,aksesibilitas,amenitas dan pelayanan tambahan.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui presepsi wisatawan terhadap Desa Kemiren sebagai desa wisata dan menyusun ide pengembangan untuk meningkatkan daya tarik wisata Desa Kemiren sebagai desa wisata.Metode yang digunakan deskriptif kualitatif dan analisis IPA(Importance Performance Analysis).Hasil pengolahan data pada penelitian menunjukkan tingkat kepuasan belum optimal,karena wisatawan belum merasa puas dengan komponen daya tarik wisata yang ada di kawasan Desa Wisata Osing.Pada diagram kartesisus menunjukkan bahwa kuadran I menjadi prioritas utama untuk penelitian ini menyusun ide pengembangan.Secara garis besar,rencana ide pengembangan pada kuadran I dengan peningkatan dan penyediaan variabel komponen daya tarik wisata yang kurang berdasarkan presepsi wisatawan.
Strategi Pengembangan Kawasan Inti Agropolitan Seroja Kabupaten Lumajang Dalam Mendukung Pembangunan Desa Ifna Nabila; Luh Putu Suciati; Nunung Nuring Hayati
MATRAPOLIS: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 3 No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.695 KB) | DOI: 10.19184/matrapolis.v4i1.34538

Abstract

Pertanian merupakan salah satu sektor yang berkontribusi dalam produk domestik bruto nasional dan menjadi roda penggerak ekonomi negara. Karakter wilayah pedesaan memiliki kegiatan utama pertanian. Kabupaten Lumajang merupakan salah satu daerah yang sektor pertaniannya dikembangkan sebagai kawasan agropolitan yaitu kawasan agropolitan Seroja, dengan dua desa inti yaitu Desa Senduro dan Desa Sarikemuning, Kecamatan Senduro. Perkembangan kawasan agropolitan memiliki permasalahan antara lain infrastruktur penunjang tidak digunakan secara maksimal, petani cenderung fokus terhadap kwalitas dan kawasan agropolitan Seroja kurang dikenal oleh masyarakat. Tujuan penelitian untuk mengetahui kinerja pelayanan infrastruktur pendukung kawasan inti agropolitan Seroja dan untuk mengetahui strategi pengembangan kawasan inti agropolitan Seroja. Metode penelitian yang digunakan yaitu importance performance analysis dan force field analysis. Hasil penelitian menunjukkan kinerja pelayanan infrastruktur memiliki aksesibilitas yang baik dengan nilai 84,57% dan kualitas yang sangat baik dengan nilai 86,15%. Hasil analisa dalam force field analysis menunjukkan faktor pendorong tertinggi adalah D4 yakni fasilitas pendukung kawasan agropolitan lengkap dan D2 Peternakan sapi perah, peternakan kambing, padi dan pisang mas kirana menjadi produk unggulan. Faktor penghambat tertinggi adalah H4 yakni sub terminal agribisnis dan tempat bongkar muat belum memiliki SOP dan H3 yaitu kurangnya promosi dan inovasi pemasaran produk lokal unggulan. Strategi yang dirumuskan yaitu pembuatan standart operasional prosedur sesuai dengan pedoman terkait Pengembangan Terminal dan Sub Terminal Agribisnis, peningkatan implementasi sub terminal agribisnis dan tempat bongkar muat sesuai dengan fungsinya, diadakan event produk unggulan kawasan agropolitan, pelatihan pengemasan produk sebagai inovasi pemasaran dan pembuatan landmark sebagai penanda yang menjadi ciri khas dibanding kawasan lainnya.
Pengembangan Infrastruktur Perdesaan Dalam Mendukung Produktivitas Pangan Di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember Firda Wahyu Puspita Sari; Luh Putu Suciati; Nunung Nuring Hayati
MATRAPOLIS: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.388 KB) | DOI: 10.19184/matrapolis.v3i2.36645

Abstract

Pengembangan produktivitas padi dapat menjadi baik apabila didukung dengan infrastruktur perdesaan yang memadai sebagai salah satu penunjang produktivitas padi. Analisis yang di lakukan yaitu analisis skoring, analisis korelasi Spearman Rank dan Force Field Analysis (FFA). Analisis skoring di dapatkan hasil sebesar 56% yang dimakan kondisi infrastruktur dalam kondisi cukup baik. Keterkaitan infrastruktur perdesaan dengan produktivitas padi sebesar 0,651 yang termasuk kategori kuat, sehingga keterkaitan infrastruktur perdesaan kuat dengan produktivitas pangan di Kecamatan Ambulu dan untuk stategi yang di dapatkan berdasarkan pendorong dan penghambat yang telah di pilih dengan cara menyinerginakan antara beberapa pihak yang terkait dan dapat membantu perwujudan keberadaan pengembangan infrastruktur perdesaan dalam mendukung produktivitas pertanian Kecamatan Ambulu agar di manfaatkan secara kontinyu. Tidak hanya sampai disitu, diperlukan juga pendampingan kelompok – kelompok tani yang bisa membantu para petani dalam mendukung tercapainya panen padi sehingga bisa dilakukan evaluasi secara berkala. Melakukan Forum Group Discussion (FDG) yang mana setiap masukan dan kendala dari para petani bisa didiskusikan secara bersama untuk mencarikan solusi yang tepat.
Pengembangan Kawasan Wisata Alam Berbasis Partisipasi Masyarakat (Studi Kasus Air Terjun Jagir Desa Kampunganyar Kabupaten Banyuwangi) Piping Dwi Krismawati; Nunung Nuring Hayati; Rindang Alfiah
MATRAPOLIS: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.614 KB) | DOI: 10.19184/matrapolis.v3i2.36646

Abstract

Air Terjun Jagir adalah wisata alam yang berada di Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah. Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Kawasan wisata alam Air Terjun Jagir menjadi destinasi pilihan wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi. Namun pada kondisi eksistingnya, dengan jumlah pengunjung yang banyak wisata Air Terjun Jagir tidak diimbangi dengan fasilitas penunjang wisata yang sesuai. Dalam hal pengembangan wisata sebagian masyarakat sudah mengetahui mengenai pengembangan wisata dan menanggapi secara baik, namun masih banyak juga masyarakat yang belum mengetahui bahkan tidak berpartisipasi terhadap wisata alam Air Terjun Jagir. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui faktor penentu pengembangan kawasan wisata alam Air Terjun Jagir, mengetahui bentuk partisipasi masyarakat Desa Kampunganyar, dan merumuskan arahan pengembangan kawasan wisata alam Air Terjun Jagir berdasarkan partisipasi masyarakat. Penelitian ini menggunakan 2 metode analisis data untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pertama, menggunakan metode Analisis Delphi untuk menentukan faktor-faktor penentu pengembangan Air Terjun Jagir. Kedua, menggunakan Analisis Deskriptif untuk menentukan bentuk-bentuk partisipasi masyarakat Desa Kampunganyar dan untuk menentukan arahan pengembangan kawasan wisata alam Air Terjun Jagir. Hasil penelitian ini yaitu terdapat 6 faktor penentu yang mempengaruhi pengembangan Air Terjun Jagir. Sedangkan bentuk partisipasi yang diberikan masyarakat Desa Kampunganyar terbanyak yaitu partisipasi tenaga dan tingkat partisipasinya berada di tingkat consultation yang tergolong dalam Tokenis. Serta arahan pengembangannya ditentukan berdasarkan faktor attraction, accessibility, amenities, ancillary, sumberdaya manusia, dan lingkungan yang disesuiakan dengan kebijakan atau teori yang berkaitan.
Strategi Penanganan Banjir Perkotaan pada Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember Rindang Alfiah; Sonia Nuri Aprilia; Nunung Nuring Hayati
MATRAPOLIS: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.504 KB) | DOI: 10.19184/matrapolis.v3i2.32101

Abstract

Bencana Banjir di Kabupaten Jember termasuk dalam bencana yang memiliki intensitas paling tinggi dibandingkan dengan jenis bencana yang lain. Salah satu kecamatan yang terdampak yaitu kecamatan Sumbersari dimana berdasarkan data BPBD Kabupaten Jember, dampak yang ditimbulkan oleh banjir di kecamatan Sumbersari cukup signifikan yaitu kerusakan bangunan, tempat ibadah dan sarana prasarana umum lainnya. Tingginya intensitas dan dampak yang ditimbulkan akibat banjir di Kecamatan Sumbersari perlu segera di selesaikan. Strategi penanganan yang tepat perlu direalisasikan agar banjir tidak terjadi secara terus menerus. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menysuun strategi penanganan banjir melalui evaluasi kebijakan menggunakan SWOT untuk merumuskan strategi penanganan banjir yang tepat untuk di terapakn di Kecamatan Sumbersari. Berdasarkan hasil analisis SWOT diketahui strategi yang tepat dalam menangani banjir di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember adalah pengoptimalan Kekuatan dan Peluang dalam menangani banjir di kecamatan Sumbersari melalui pengembangan hutan kota, peningkatan kinerja infrastruktur, peningkatan pendanaan untuk penanganan pasca banjir, pengembangan pertanian Lahan kering, dan reboisasi.
Analisa Tingkat Kerentanan Banjir Berbasis SIG pada Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember Sonia Nuri Aprilia; Nunung Nuring Hayati; Rindang Alfiah
MATRAPOLIS: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1116.694 KB) | DOI: 10.19184/matrapolis.v3i2.32095

Abstract

Berdasarkan DIBI, bencana banjir di Kabupaten Jember memiliki persentase tertinggi dibandingkan dengan bencana alam lainnya, yaitu 59,34 %. Menurut BPBD Kabupaten Jember, salah satu kecamatan yang berpotensi tinggi terjadi banjir adalah Kecamatan Sumbersari. Berdasarkan data terbaru, banjir yang terjadi di Kecamatan Sumbersari setinggi 25 – 150 cm yang mengakibatkan rusaknya 13 bangunan rumah, 1 mushallah, dan sarana prasarana umum lainnya. Melihat riwayat terjadinya banjir di Kecamatan Sumbersari yang mengakibatkan kerugian terus meningkat disetiap tahunnya dan didukung dengan tidak adanya peraturan tata ruang yang membahas mengenai penanganan meminimalisir banjir di Kecamatan Sumbersari, bukan tidak mungkin lagi potensi banjir di kecamatan Sumbersari semakin meningngkat. Maka drai itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerawanan banjir menggunakan analisis overlay dan merumuskan prioritas penanganan banjir di Kecamatan Sumbersari dengan menggunakan teknik analisis analisis hierarki proses (AHP). Berdasarkan hasil analisis overlay diketahui kerawanan banjir di Kecamatan Sumbersari terklasifikasi menjadi tiga (3), yaitu tingkat kerentanan rawan (rendah), cukup rawan (sedang), dan sangat rawan (tinggi). Prioritas penanganan banjir di Kecamatan Sumbersari berdasarkan metode struktural dapat dilakukan dengan pengembangan dan normalisasi saluran drainase, pembangunan hutan kota, pembangunan sumur resapan, serta pembuatan waduk retensi. Sedangkan berdasarkan metode non struktural, prioritas penanganan meminimalisir banjir di Kecamatan Sumbersari dapat dilakukan dengan pengelolaan dan penyediaan tempat sampah dan perencanaan pertanian dengan konsep agroforestri.