Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique

PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP PEMAHAMAN HUKUM ISLAM ANGGOTA PENGAJIAN DI KELURAHAN GUNG LETO KECAMATAN KABANJAHE Junedi Singarimbun
Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Komunikasi Communique
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.916 KB)

Abstract

Pengajian merupakan salah satu bentuk dari kegiatan komunikasi kelompok khususnya kelompok kecil, yang bertujuan untuk menjalin silaturahmi juga untuk memberikan pemahaman tentang hukum islam kepada para anggota pengajian. Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap satu kali dalam seminggu dan setiap kali dilakukan rata-rata dihadiri 50 sampai 60 orang. Untuk memberikan ceramah agama yang berhubungan dengan hukum islam, selalu diundang ustad/ustadzah atau mubaligh yang berbeda setiap kali pertemuan, sehingga variasi materi yang diberikan pun bervariasi pula. Setelah ceramah selesai biasanya diakhiri dengan tanya jawab antara penceramah dengan anggota pengajian sehingga lebih memperjelas hal- hal yang masih kurang dipahami oleh jama’ah. Karena kajian ini tentang hukum agama (khusus tentang hukum ibadah dan hukum keluarga) membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian . tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komunikasi kelompok (khususnya kajian tentang hukum islam) terhadap pemahaman hukum islam khususnya anggota pengajian yang ada di Kelurahan Gung Leto Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo. Metode penelitian yang dilakukan korelasional, yakni untuk mengukur atau menganalisis bagaimana suatu variabel berpengaruh terhadap variabel yang lain dan seberapa besar pengaruhnya. Dari hasil analisis penelitian dapat diketahui bahwa komunikasi kelompok berpengaruh terhadap pemahaman hukum islam khususnya hukum ibadah dan hukum keluarga yang besarannya 34,11% terhadap hukum ibadah dan 45,33% terhadap hukum keluarga. Sedangkan pengaruhnya pada hukum islam yang lain perlu dilakukan penelitian lanjutan.
Pengaruh Komunikasi Persuasif Guru Terhadap Kesadaran Belajar Siswa di SMP Negeri 4 Desa Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Junedi Singarimbun
Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Komunikasi Communique
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.861 KB)

Abstract

Komunikasi persuasif merupakan komunikasi yang dilakukan dengan cara membujuk, mengajak, atau merayu. Persuasi dapat dilakukan dengan cara rasional, sehingga seseorang dapat dipengaruhi melalui ide maupun konsep, namun dapat juga dipengaruhi secara emosional yaitu melalui aspek simpati dan empati seseorang. Secara konsep komunikasi persuasif adalah komunikasi yang dilakukan melalui kemampuan dalam membujuk, merayu ataupun mengarahkan orang lain agar sesuai dengan pendapat dan keinginan komunikator. Guru sebagai salah satu profesi yang mulia, merupakan garda terdepan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui dunia pendidikan. Peranan guru begitu besar dalam menciptakan pemimpin-pemimpin bangsa di masa depan dan juga dalam membentuk manusia- manusia yang cerdas dan memiliki integritas. Selain sebagai pendidik, guru juga menjadi orang tua kedua bagi para siswa di sekolah. Kemampuan yang dituntut dari seorang guru bukan hanya hal-hal yang berhubungan dengan mata pelajaran yang diampunya, namun juga harus memiliki kemampuan psikologi agar dapat mengerti dengan karakter anak didiknya. Dan yang tak kalah pentingnya adalah kemampuan guru dalam berkomunikasi dengan anak-anak didiknya, agar tujuan akhir yang ingin yakni kesadaran belajar siswa dapat meningkat.Dari hasil analisis diperoleh hasil r = 0,557, yang berarti koefisien korelasi berada antara -1 sampai 1 yang berarti ada hubungan secara linear dan positif dan juga bermakna bahwa semakin besar nilai variabel X, maka semakin besar pula nilai variabel Y demikian juga sebaliknya. Ini bermakna bahwa semakin baik komunikasi persuasif yang dilakukan guru terhadap siswanya, maka semakin baik pula kesadaran siswanya untuk belajar. Dan dalam menentukan besaran hubungannya ditentukan dengan koefisien determinasi yaitu r² = 0,557 atau sebesar 55,70 %.. Dan dari uji prediksi diperoleh nilai t sebesar 4,445 dan probabilitas sebesar 0,000, yang berarti nilai t > nilai tabel 0,05. Hasil ini juga menunjukkan gejala yang sama, bahwa semakin baik komunikasi persuasif guru terhadap siswa, maka semakin baik pula kesadaran siswanya untuk belajar.