Firdaus El Afghani
Institut Teknologi Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Bulletin of Geology

POTENSI PENGAYAAN TIMAH DAN UNSUR TANAH JARANG PADA ENDAPAN PLASER DI DAERAH AIR BELO, KABUPATEN BANGKA BARAT Firdaus El Afghani
Bulletin of Geology Vol 6 No 1 (2022): Bulletin of Geology
Publisher : Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB), Institut Teknologi Bandung (ITB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah penelitian terletak di Air Belo, Kabupaten Bangka Barat. Penelitian bertujuan untuk menentukan daerah potensi timah dan unsur tanah jarang serta menentukan arah eksplorasi lanjut di daerah penelitian. Studi ini berfokus pada endapan aluvial yang tergolong sebagai endapan plaser. Endapan plaser di daerah penelitian terdiri atas dua jenis yaitu endapan aluvial purba dan endapan sungai aktif. Metode penelitian yang dilakukan antara lain pemetaan geologi, analisis geokimia, dan Grain Counting Analysis (GCA). Analisis geokimia dengan metode X-ray Fluorescence (XRF) Portable dilakukan terhadap sampel endapan aluvial dan granit untuk mengetahui kandungan timah dan unsur tanah jarang. Mineral berat yang terkandung dalam endapan aluvial diidentifikasi menggunakan GCA. Berdasarkan analisis geokimia, daerah pengayaan timah terletak di area tenggara daerah penelitian sedangkan daerah pengayaan unsur tanah jarang terbagi menjadi tiga area yaitu area baratlaut, baratdaya, dan utara daerah penelitian. Oleh karena itu, arah eksplorasi lanjut untuk timah yaitu pada arah tenggara daerah penelitian sedangkan arah eksplorasi lanjut untuk unsur tanah jarang yaitu arah baratlaut, baratdaya, dan utara daerah penelitian. Disisi lain, GCA menunjukkan bahwa mineral berat yang diduga membawa timah dan unsur tanah jarang adalah kasiterit, zirkon, dan turmalin. Densitas mineral menjadi faktor pengontrol penyebaran timah dan unsur tanah jarang di daerah penelitian. Sebagai contoh, unsur tanah jarang lebih tersebar dibandingkan timah dikarenakan mineral pembawa unsur tanah jarang seperti turmalin (ρ=2,9-3,1 g/cm3) dan zirkon (ρ=4,6-5,8 g/cm3) memiliki densitas yang lebih rendah sehingga lebih mudah tertransport dibandingkan kasiterit (ρ=6,98-7,01 g/cm3).