Suranto Suranto
Sekolah Tinggi Teologi Anugrah Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Model Pelayanan Kontekstual Kiai Sadrach dalam Pekabaran Injil di Tanah Jawa Suranto Suranto; John Abraham Christiaan
Philoxenia: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 1, No 1 (2022): Teologi dan Pendidikan Kristiani - November 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kalvary - Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.374 KB) | DOI: 10.59376/philo.v1i1.5

Abstract

The basis of this research is the interest of researchers in the development of Christians in java which is so rapid until now, which is said to have originated from local indigenous gospel preachers who had not previously believed in Christ, but later became a very bitter person in the spread of Christianity in Java. One of the important figures in the development of Christian teaching in Java is inseparable from the role of a man named Radin, who later became Radin Abas and after being babtis became Kiai Sadrach. The development of Javanese Christianity is part of the unique and interesting way of ministry of Kiai Sadrach, because his risky way of arguing and his strong beliefs made him win in every debate so that many people have become believers in the gospel of Christ in Java until today. The method used in this paper is qualitative with a literature study approach. The contextual service model carried out by Radin Abas aka Kiai Sadrach is very memorable and acceptable to the local people of Java, especially Central Java. As a result, Christianity in Java has grown rapidly until now, even then Kiai Sadrach was named the Apostle of Java.  AbstrakDasar penelitian ini adalah ketertarikan peneliti terhadap berkembangnya umat Kristen di tanah Jawa yang begitu pesat sampai saat ini, yang konon berawal dari para pekabar injil pribumi lokal yang sebelumnya tidak percaya Kristus, namun kemudian menjadi orang yang sangat getol dalam penyebaran agama Kristen di Tanah Jawa. Salah satu tokoh penting dalam pengembangan ajara Kristen di tanah Jawa tidak terlepas dari peranan seorang yang bernama Radin, yang kemudian menjadi Radin Abas dan setelah di babtis menjadi Kiai Sadrach. Berkembangnya Kristen Jawa adalah bagian dari cara pelayanan Kiai Sadrach yang unik dan menarik, karena cara berdebat yang penuh resiko dan keyakinannya yang tegus membuatnya menang dalam setiap debat sehingga banyak orang menjadi percaya kepada Injil Kristus di tanah Jawa hingga saat ini. Metode yang digunakan dalam tulisan ini kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Tujuan Penelitian ini adalah, peneliti ingin mengungkap cara pelayanan kontektual Kiai Sadrach agar dapat menjadi wacana pekabaran Injil dengan cara kontekstualisasi. Model pelayanan kontekstual yang dilakukan oleh Radin Abas alias Kiai Sadrach sangat berkesan dan dapat diterima oleh masyarakat lokal tanah Jawa terkhusus Jawa Tengah. Dampaknya Kekristenan di Jawa berkembangan pesat sampai saat ini, bahkan kemudian Kiai Sadrach dinobatkan menjadi Rasul Jawa. Kata Kunci: Sadrakch, Kontekstual, Injil dan Budaya, Jawa
Peran Gereja Dalam Bingkai Kebenaran Alkitab Terhadap Perkawinan Beda Agama Tjutjun Setiawan; Suranto Suranto
CHARISTHEO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 2, No 2 (2023): Maret 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Anugrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54592/jct.v2i2.136

Abstract

Marriage was God's plan from the beginning since the creation of the first humans, Adam and Eve.  Genesis 2:18 said that it was not good for humans to be alone.  As a social being who got along in the society, there was a possibility for a man or woman to be acquainted and chose a marriage partner from a different religion so they performed an interfaith marriage.  How did the Bible highlight this issue?   This research used a  descriptive qualitative method with a literature approach in which   interfaith marriages were studied and explored from various references such as journals, literature,    online news and more specifically  from biblical sources.   This study aimed to enable Christians in general to know God's will about a marriage and to equip the church leaders to teach about marriage in accordance with the biblical truth. The conclusion was that the Bible forbade interfaith marriages, but if they were already in that situation, then remained in the marriage unless the non-believer spouse wanted to divorce, then the divorce could be carried out.  ABSTRAKPerkawinan adalah rencana Allah sedari semula sejak penciptaan manusia pertama, yaitu Adam dan Hawa. Dalam Kejadian 2:18 bahwa tidak baik manusia itu seorang diri saja. Sebagai makhluk sosial yang bergaul dalam kehidupan masyarakat tidak tertutup kemungkinan bagi seorang laki-laki atau perempuan untuk mengenal, memilih pasangan dari agama yang berbeda sehingga melakukan perkawinan beda agama. Bagaimana kebenaran Alkitab dalam menyoroti masalah ini? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif desktiptif dengan pendekatan kepustakaan di mana perkawinan beda agama digali dan didalami dari berbagai referensi seperti jurnal, literatur, berita online dan terlebih khusus dari sumber Alkitab. Penelitian ini bertujuan supaya umat Kristiani secara umum dapat mengetahui kehendak Allah dari suatu perkawinan, dan bagi para pemimpin gereja supaya dapat memberikan pengajaran tentang perkawinan yang sesuai dengan kebenaran Alkitab Kesimpulan yang didapat bahwa Alkitab melarang untuk melakukan perkawinan beda agama, tetapi jika sudah terlanjur berada dalam situasi itu, maka tetaplah bertahan kecuali pasangan yang tidak seiman itu hendak melakukan cerai, maka perceraian dapat dilaksanakan.Kata Kunci: Peran Gereja, kebenaran Alkitab, Perkawinan, Beda Agama