WG. Pramita Ratnasari
Prodi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Virtu: Jurnal Kajian Komunikasi, Budaya dan Islam

KOMUNIKASI DAKWAH USTADZ FADZLAN GARAMATAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ISLAM NUU WAAR Muhamad Afdoli Ramadoni; Edi Amin; WG Pramita Ratnasari
Virtu: Jurnal Kajian Komunikasi, Budaya dan Islam Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/virtu.v2i2.26246

Abstract

Peran seorang pendakwah sangat penting dalam mengembangkan ajaran Islam. Dalam aktivitasnya da’i berjuang meluruskan akidah serta menegakkan Amar Ma’rūf Nahi Munkar. Ustadz Fadzlan adalah sosok da’i penuh semangat dan tak pernah kenal lelah dalam menyiarkan agama Islam. Ia terkenal dengan kiprah dakwahnya di pedalaman Papua dengan mengajarkan bagaimana tata cara kebersihan (thâharah) yang baik dan benar serta menyampaikan nilai-nilai dakwah Islam. Sehingga penelitian ini bermaksud mengetahui bagaimana Komunikasi Dakwah Ustadz Fadzlan Garamatan dalam pemberdayaan masyarakat Nuu Waar. Penelitian ini berangkat dari paradigma kontrutivisme, dengan motode penelitian dekstriptif kualitatif. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Komunikasi Islam oleh Andi Faisal Bakti (2010). Teori ini mengatakan bahwa dalam melaksakan dakwah terdapat empat tahapan yang mencapai kebershasilan, yaitu tablîgh, taghyîr, takwîn al-ummah/amar ma’rūf nahi munkar, dan khairiyah al-ummah/ akhlâq.Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa dakwah yang dilakukan oleh Ustadz Fadzlan Garamatan sudah sesuai dengan teori Komunikasi Islam. Dakwah yang dilakukan dengan proses yang panjang dan penuh kesabaran, keikhlasan, dan memberikan hasil serta perkambangan buat masyarakat pedalaman Papua. Ustadz Fadzlan mengenalkan Islam kepada masyarakat pedalaman di Papua dengan mencontohkan konsep thâharah atau bersuci, setelah dakwah nya berhasil dan masyarakatnya telah masuk Islam, selajutnya yaitu perubahan dibimbing dan melakukan perbaikan yang ada di maksyarakat baik itu berupa akhlâq, mental, ekonomi, maupun pembangunan di masyarakat hingga terciptanya kebahagian fisik, intektual, mental, moral dan spritual. Sehingga pesan dakwah yang disampaikan dapat merubah madʻū untuk terus mengerjakan amar ma’rūf nahy munkar, dan puncak terciptanya akhlâq yang baik.