Di beberapa surah dalam al-Qur’an, Allah menyebutkan tentang beberapa karakter Mushlih agar dapat mengambil pelajaran dan dapat meneladani karakter terpuji tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penafsiran mufassir tentang karakter Mushlih dalam al-Qur’an dan memahami relevansi tentang karakter Mushlih pada zaman Rasulullah dengan zaman sekarang. Jenis penelitian ini merupakan studi kepustakaan dengan metode tematik. Metode tematik yang dimaksud yaitu penafsiran Al-Qur’an dengan menentukan tema tertentu kemudian mengumpulkan ayat yang berkaitan dengan tema, kemudian dibahas dan dianalisis. Data diperoleh melalui sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer pada penelitian ini yaitu Kitab Tafsir Fii Zhilalil Qur’an karya Sayyid Quthb, Kitab Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka, dan Kitab Tafsir Al-Munir karya Wahbah al-Zuhaili. Data dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif analitis. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat tiga karakter Mushlih yang disebutkan secara garis besar dalam beberapa ayat yang telah dipilih. Ketiga karakter tersebut yaitu: pertama, mengadakan perbaikan (Al-Baqarah ayat 220); kedua, berpegang teguh pada al-Quran dan mendirikan shalat (Al-A’raf ayat 170); dan ketiga, mengadakan perdamaian antar manusia (Al-Qasas ayat 19).