Masa remaja merupakan masa transisi dimana terdapat banyak perubahan, baik fisik maupun emosional. Bullying menjadi satu faktor penghambat pembentukan karakter yang terjadi di sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran umum pengalaman bullying pada remaja SMA Advent Cimindi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa siswi SMA Advent Cimindi dan sampel diambil dengan teknik total sampling yang berjumlah 118 orang. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Olweus Victim Bullying Questionnaire (OVBQ) yang di analisis menggunakan analisis univariat dan bivariat. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini telah di uji validitas dan reabilitasnya, dan telah di pakai di beberapa negara untuk mengukur korban dan pelaku bullying. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan perilaku bullying berdasarkan jenis kelamin, baik sebagai korban bullying (sig 0.814), maupun sebagai pelaku bullying (sig 0.375). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan perilaku bullying berdasarkan kelas, baik sebagai korban bullying (sig 0.527) maupun sebagai pelaku bullying (sig 0.720). Kesimpulan dari pengalaman bullying pada remaja SMA Advent Cimindi didapatkan bahwa pengalaman bullying terjadi di sekolah, baik sebagai pelaku maupun sebagai korban. Namun tidak terdapat perbedaan berdasarkan jenis kelamin maupun kelas.