Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Transaksi Kantin Fakultas Teknik Universitas Telkom Berbasis Android Adya Budirahma; Tengku Rizal; Hurianti Vidyaningtyas
eProceedings of Engineering Vol 1, No 1 (2014): Desember, 2014
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transaksi adalah kegiatan yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan yang dapat diukur dengan satuan uang. Di dalam akuntansi, transaksi dikatakan valid atau sah, apabila dilengkapi dengan bukti transaksi. Namun yang menjadi masalah adalah terjadinya bukti transaksi fisik yang hilang atau kabur dari penglihatan pengelola. Selain itu, bukti transaksi harus lah tersimpan dan tertulis secara benar agar tidak terjadi kerugian. Tidak salah bila kesalahan transaksi tersebut akibat sistem bukti transaksi yang masih menggunakan bukti fisik yakni nota/struk. Dari permasalahan tersebut, dibutuhkan inovasi teknologi yang dapat membantu pengelolaan kantin dalam melakukan proses transaksi secara mudah dan dapat menyimpan data secara valid. Salah satu solusi permasalahan ini adalah dengan membuat sistem informasi mobile. Dalam proyek akhir ini, saya membuat sistem informasi transaksi yang dimplementasikan pada kantin Fakultas Teknik Universitas Telkom yang terdiri dari 4 sisi ; yaitu sisi pelayanan tenan yang menggunakan aplikasi berbasis Android, kasir, pemilik tenan, dan pengelola kantin. Dengan adanya sistem informasi ini, proses transaksi yang terjadi di kantin dapat mudah membantu penyimpanan laporan keuangan secara aman melalui rekaman transaksi pesanan antara pelayan tenan dan kasir, kemudian hasil transaksi tersimpan dalam database yang bisa di akses oleh pemilik tenan dan pengelola kantin melalui Web sehingga dapat meminimalisir terjadinya kerugian. Kata Kunci : Transaksi, Sistem Informasi, Anroid, Kantin.
Perencanaan Jaringan Mikrosel 4g Lte Di Skywalk Cihampelas Bandung Rivan Achmad Nugroho; Hurianti Vidyaningtyas; Uke Kurniawan Usman
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan adanya pembangunan skywalk Cihampelas Bandung, sangat menarik banyaknya wisatawan yang berkunjung ke skywalk Cihampelas. Hal ini bisa menyebabkan padatnya trafik pada lalu-lintas komunikasi seluler dan menurunnya kualitas sinyal sehingga kesulitan untuk mengakses internet. Maka dalam hal ini sangat diperlukan pengembangan jaringan microcell untuk meningkatkan kualitas jaringan lte di skywalk Cihampelas.Pada Tugas akhir  ini membahas perencanaan jaringan microcell di skywalk Cihampelas Bandung dengan mempertimbangkan capacity dan coverage area yang terjadi selama ini, dalam hasil drive test didapatkan nilai rata-rata RSRP sebesar -94,61 dBm, nilai rata-rata SINR sebesar -4,75 dB, sedangkan standart KPI operator yang akan dipakai yaitu RSSI sebesar > - 70 dBm, RSRP sebesar > -90 dBm, SINR sebesar > 10 dB, dan BLER sebesar < 10 %. Pada perencanaan ini akan menggunakan metode Non ACP( Automatic Cell Planning ) dan ACP ( Automatic Cell Planning ). Hasil yang dicapai pada tugas akhir ini adalah merancang site sesuai dengan hasil perhitungan site sebesar 2 site, yang memiliki kinerja yang maksimal dalam coverage maupun capacity, setelah dirancang dan disimulasikan mendapatkan nilai level signal rata-rata sebesar -79,79 dBm. Pada simulasi trafik ini yang gagal terkoneksi pada simulasi persentasenya tergolong rendah sebesar 9,5% (14 user). Sedangkan trafik yang berhasil tergolong tinggi yaitu sebesar 90,5% (133 user). Namun pada simulasi coverage hasil yang didapatkan tidak maksimal dan tidak memenuhi standar dari KPI operator karena memakai metode Non ACP ( Automatic Cell Planning ) yang mendapatkan hasil sebesar RSRP-105,42 dBm, RSSI - 70,06 dBm, SINR 10,25 dB, BLER 0%, kemudian dilakukan simulasi menggunakan ACP ( Automatic Cell Planning ) yaitu dengan mengoptimalisasi site yang sudah dirancang dan hasilnya lebih baik dari hasil sebelumnya sehingga mendapatkan hasil RSRP sebesar -86,1 dBm, RSSI sebesar -50,1 dBm, SINR sebesar 34,5 dB, BLER sebesar 0%.Kata Kunci : Microcell, Drive Test, Automatic Cell Planning, RSRP, RSSI, SINR, BLER
Perencanaan Jaringan Long Term Evolution (lte) Tdd Pada Frekuensi 2300 Mhz Di Stadion Si Jalak Harupat Putu Gandi Mitha Wijaya; Uke Kurniawan Usman; Hurianti Vidyaningtyas
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Stadion Si Jalak Harupat merupakan sebuah stadion berstandar internasional yang sering digunakan dalam event olahraga khususnya sepak bola dengan kapasitas penonton sebanyak 27.168 orang. Dengan karakteristik dari masyarakat indonesia khususnya yang lebih banyak download dibandingkan upload dalam menikmati layanan jaringan seluler, ditambah lagi dengan struktur bangunan yang dapat meredam sinyal dari site outdoor. Hasil walktest yang dilakukan didapatkan nilai RSRP pada rentang -90 dBm s/d -120 dBm dan nilai SIR pada rentang 0 s/d -10 dB. Karena nilai kedua parameter tersebut jauh dari ketetapan standar KPI, maka selanjutnya dilakukan perencanaan jaringan LTE dengan cara perhitungan coverage dan capacity serta perhitungan perambatan sinyal yang digunakan adalah model propagasi COST-231 Multiwall dan simulasi dilakukan pada software RPS.4.5. Lalu didapatkan jumlah site sebanyak 4 buah dan penempatan site tersebut dilakukan dengan membuat 2 skenario. Pada skenario 1 didapatkan nilai RSRP untuk keseluruhan area yaitu -72,83 dBm dan pada skenario 2 yaitu -72,18 dBm. Lalu nilai SIR yang didapat untuk keseluruhan area pada skenario 1 yaitu 9,08 dB dan skenario 2 yaitu 10,79 dB. Hasil dari simulasi nilai parameter RSRP & SIR pada skenario 1 dan skenario 2 sudah mencapai dari ketetapan KPI. Dan skenario yang dapat memberikan layanan dengan kualitas terbaik untuk diterapkan yaitu skenario 2 karena penempatan site pada skenario ini terletak diantara tribun dan itu memungkinkan 1 site dapat melayani user lebih dari satu tribun. Kata Kunci : LTE, Walktest, TDD,RSRP, SIR, Coverage, Capacity. Absract Si Jalak Harupat Stadium is an internasional standart stadium that is often used in sports event, especially football with a capacity of 27.168 spectators. With the characteristics of the Indonesian people that more downloads than uploads in using mobile network services, and also with a structure that can reduce the signal from outdoor sites. The result of walktest got the RSRP value in the range of -90 dBm s / d -120 dBm and SIR value in the range 0 s / d -10 dB. Because the value of these two parameters is far from KPI standard, then LTE network planning by calculation of coverage and capacity and calculation of signal propagation used is propagation model COST-231 Multiwall and simulation using software RPS.4.5. Then get the number of antennas is 4 and the placement of the antenna is done by making 2 scenarios. In scenario 1, the RSRP value for the whole area is - 72.83 dBm and in scenario 2 it is -72.18 dBm. Then the value of SIR obtained for the whole area in scenario 1 is 9.08 dB and scenario 2 is 10.79 dB. The result of simulation of RSRP & SIR parameter value in scenario 1 and scenario 2 reached target of KPI. And the scenario that can provide the best quality service to be implemented is scenario 2 because the placement of the antenna in this scenario between the tribune and it allows 1 antenna to serve the user more than one tribune. Keywords: LTE, Walktest, TDD,RSRP, SIR, Coverage, Capacity
Analisis Performansi Femtocell Pada Jaringan Heterogen Lte-advanced Menggunakan Metode Enhanced Inter-cell Interference Coordination Fahrudin Fajar Anggoro; Uke Kurniawan Usman; Hurianti Vidyaningtyas
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pada jaringan seluler, kapasitas jaringan menjadi masalah dengan terjadinya peningkatan user secara signifikan. 3GPP menperkenalkan solusi Heterogeneous Network (HetNet) pada salah satu releasenya yang diharapkan bisa untuk mengatasi permasalahan kapasitas yang ada. Pada Tugas Akhir ini dilakukan simulasi dan analisis pada performansi jaringan heterogen LTE-Advanced dengan menggunakan femtocell sebagai small cell. Terdapat 3 skenario yang diujikan yaitu skenario dengan tidak menggunakan femtocell, menggunakan femtocell, dan menggunakan femtocell dengan metode eICIC. Semua skenario uji dilakukan menggunakan frekuensi 1800 MHz dengan parameter yang dianalisis yaitu signal level, CINR, user connected, dan throughput. Setelah dilakukan simulasi didapatkan hasil pada parameter signal level terjadi peningkatan mencapai nilai 1.26 dBm, dari sisi parameter CINR terdapat peningkatan mencapai nilai 1.38 dB, dari parameter uji user connected terjadi peningkata hingga mencapai 3.4 %, dan pada parameter throughput terjadi peningkatan mencapai 1.59 Mbps. Setelah diterapkan metode eICIC nilai parameter uji signal level dan CINR tidak terjadi peningkatan, sedangkan pada parameter uji throughput dan user connected terjadi trade-off. Nilai user connected meningkat sebesar 1.8% sedangkan nilai throughput turun sebesar 1.15 Mbps Kata kunci : LTE-A, HetNet, eICIC, Femtocell Abstract On mobile networks, network capacity becomes a problem with significant user upgrades. 3GPP introduces the Heterogeneous Network (HetNet) solution to one of its releases that is expected to address the existing capacity issues. In this final project, simulation and analysis on LTE-Advanced heterogeneous network performance using femtocell as small cell. There are 3 scenarios tested: a scenario with no femtocell, using femtocell, and using femtocell with eICIC method. All test scenarios were performed using 1800 MHz frequency with analyzed parameters are signal level, CINR, user connected, and throughput. After the simulation, the signal level parameter increased to the value of 1.26 dBm, in terms of CINR parameters there is an increase reaching the value of 1.38 dB, from user connections test parameters there is increase up to 3.4%, and the throughput parameters increased to reach 1.59 Mbps. After applied eICIC method, there are no changes on the value of signal level and CINR, while in throughput and user connected parameter trade-off happened. The user connected value increased by 1.8% while the throughput value decreased by 1.15 Mbps. Keywords: LTE-A, Hetnet, eICIC, Femtocell
Analisa Kinerja Long Term Evolution Menggunakan Metode Dynamic Soft Frequency Reuse Zulfikar Nurzain; Uke Kurniawan Usman; Hurianti Vidyaningtyas
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intersel Interference (ICI) selalu menjadi Masalah Dalam penurunan Kinerja di Teknologi LTE. Mengatasi permasalahan ICI di LTE, maka dipergunakanlah Teknik manajemen interferensi yaitu frekuensi reuse. Salah satu jenis dari freuensi reuse adalah SFR dimana membagi sel kedalam 2 bagian yaitu inner sel dan outer sel. Teknik SFR yang konvensional ini mempunyai kelemahan yaitu tidak adaptif terhadap kapasitas sel (sel load). Dengan adanya teknik Dynamic Soft Frequency Reuse (DSFR), maka sistem DSFR akan dinamis menyesuaikan beban sel. Pada penelitian di tugas akhir ini dilakukan analisis mengenai bagaimana proses mengoptimalkan subcarrier pada outer sel untuk jaringan LTE dengan metode Dynamic Soft Frequency Reuse(DSFR). Selain itu dalam penelitian ini ingin membuktikan bahwa teknik DSFR dapat memperbaiki unjuk kerja sistem dengan melakukan penyesuaian jumlah subcarrier. Teknik DSFR merupakan pengembangan dari teknik SFR karena teknik SFR dinilai kurang baik dalam mengatasi penyebaran user yang tidak seragam dan kedinamisan traffic load pada setiap outer sel di satu cluster yang berakibat turunya peformasi didalam satu cluster. Teknik ini merupakan pengembangan dari teknik SFR karena SFR memperbaiki kapasitas troughput sel tetapi tidak pada kapasitas troughput Cluster . Teknik DSFR memiliki kualitas dan kapasitas trouhput yang lebih baik dibandingkan dengan teknik SFR. Ratarata nilai SINR pada setiap user yang berjumlah 60 user pada DSFR Bernilai 9.372 dB sedangkan teknik SFR hanya mendapatkan rata-rata sebesar 1.1973 dB. Untuk rata-rata laju data tiap user dari teknik DSFR mendapatkan 1.0118 Mbps sedangkan untuk SFR hanya mendapatkan nilai 0.6493 Mbps. Tetapi dalam konsumsi daya sel tertinggi, pada teknik SFR hanya mengkonsumsi 17.6 W sedangkan pada teknik DSFR mengkonsumsi sebesar 23.66 W. dengan teknik DSFR kapasitas troughput naik sebesar. Dan konsumsi daya naik sebesar.Kata kunci : LTE, D-SFR,SFR, ICI, ISI, Sel Edge,Subcarier
Optimasi Layanan Data Pada Jaringan Lte Dengan Genex Assistant Di Delanggu Klaten Nur Wahyu Ari Setiawan; Achmad Ali Muayyadi; Hurianti Vidyaningtyas
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan jumlah pengguna jaringan LTE operator Tri di Kabupaten Klaten semakin tinggi.. Akan tetapi pihak operator Tri di Klaten khususnya di wilayah Delanggu mendapat banyak customer complain tentang kualitas sinyal jaringan Long Term Evolution (LTE) yang buruk sehingga banyak konsumen kecewa yang dapat mengakibatkan peralihan pelanggan ke operator seluler lain. Pada tugas akhir ini dilakukan analisis jaringan berdasarkan data hasil pengukuran drive test dengan menggunakan software GENEX Probe 3.16 yang dilakukan oleh PT. Huawei Tech Investment sebagai vendor operator Tri. Setelah mendapatkan data drive test dan ditemukan masalah yang pada area pengukuran selanjutnya dengan menggunakan software GENEX Assistant 3.16 dilakukan analisis penyebab buruknya performansi Throughput pada LTE untuk kemudian menentukan langkah optimasi yang diperlukan. Berdasarkan hasil perhitungan pada penelitian ini diperoleh persebaran nilai rata-rata RSRP meningkat dari -92.29 dBm menjadi -83.02 dBm dengan KPI ≥ -90 dBm. Persebaran nilai rata-rata SINR meningkat dari 8.86 dB menjadi 11.11 dB dengan KPI ≥ -12 dB. Persebaran nilai rata-rata RSRQ menurun dari -7.35 dB menjadi -8.67 dB dengan KPI ≥ -12 dB. Persebaran nilai rata-rata throughput meningkat dari 2674.47 Kbps menjadi 6713.13 Kpbs dengan KPI ≥ 8 Mbps. Parameter tinjauan telah mengalami peningkatan yang besar dan mendekati KPI pada jaringan LTE operator Tri di Delanggu Klaten.Kata kunci: : LTE, RSRP, RSRQ, SINR, Throughput
Analisis Pengalokasian Daya Menggunakan Skema Waterfilling Berbasis Algoritma Greedy Pada Sistem Ofdma Rizal Haerul Akbar; Arfianto Fahmi; Hurianti Vidyaningtyas
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jurnal ini membahas tentang analisis pengalokasian daya kepada user pada sistem OFDMA menggunakan skema waterfilling berbasis algoritma greedy. dilakukan simulasi dengan menggunakan algoritma greedy dan mean greedy sebagai algoritma pembanding untuk mengalokasikan RB kepada user. Dengan dibutuhkannya daya yang optimal maka digunakan skema waterfilling power allocation. Dengan skema waterfilling, user yang memiliki noise tinggi maka akan dialokasikan daya yang tinggi juga,sedangkan user dengan noise rendah maka akan dialokasikan daya yang rendah juga. Algoritma pengalokasian RB dieksekusi terlebih dahulu. Skema waterfilling dilakukan setelahnya untuk memaksimalkan fairness sistem dibandingkan dengan skema equal power allocation. Kata kunci: Greedy, Mean Greedy, Waterfilling, Equal Power Allocation, LTE
Implementasi Dan Analisis Pengaruh Ukuran Fft Ofdm Pada Dvb-t2 Berbasis Software Gnuradio Sania Asri Monica; Achmad Ali Muayyadi; Hurianti Vidyaningtyas
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kebutuhan penyiaran konten televisi digital di Indonesia semakin meningkat. Transisi teknologi analog ke digital memberikan kosekuensi untuk menyediakan program televisi yang lebih dalam kuantitasnya. Siaran berteknologi digital harus bisa mengatasi masalah keterbatasan frekuensi untuk menciptakan program televisi yang baru. Penyelenggaraan sistem penyiaran TV digital mengalami perubahan terhadap segi pemanfaatan kanal. Sehingga dibutuhkan efisiensi pengunaan kanal frekuensi seperti pemakaian satu kanal untuk lebih dari satu program TV. Namun efisiensi penggunaan spectrum frekuensi menjadikan jarak antar kanal cukup berdekatan sehingga memungkinkan tejadinya ICI. Solusinya yaitu teknologi DVB-T2 dengan menggunakan modulasi OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) teknologi DVB-T2. OFDM adalah suatu teknik transmisi yang menggunakan beberapa buah frekuensi pembawa (multicarrier) dalam satu saluran dimana setiap frekuensi pembawa saling tegak lurus (orthogonal). Namun OFDM memiliki tantangan yaitu tingginya PAPR yang menyebabkan efisiensi daya menjadi buruk. Pada tugas akhir ini, implementasian system OFDM menggunakan software GnuRadio yang mana sinyal carrier dengan variasi ukuran FFT (1K,2K,4K,8K,16K,32K), konstelasi 16 QAM dan coderate 1/2. Sinyal yang diimplementasikan dengan sistem OFDM dan Spectrum Analyzer mengukur kualitas sinyal ditransmisikan pada RF Front End yang menggunakan USRP N210. Daya sinyal carrier yang diterima dibandingkan terhadap noise. Sehingga, dapat diketahui kinerja sistem OFDM dengan pengaruh ukuran FFT terhadap hasil akhir sinyal dikirim. Berdasarkan hasil penelitian ukuran FFT yang terbaik adalah 16 K dengan hasil perhitungan sebesar 42.06766289 dB dan Eb/No sebesar 36.40179 dB.Untuk nilai PAPR terbesar terdapat pada ukuran FFT 32K yaitu sebesar 8.738547 dB. Kata kunci: DVB-T2, OFDM, Ukuran FFT, GnuRadio. Abstract The need for digital television content broadcasting in Indonesia is increasing. The transition of analogue to digital technology provides the consequence of providing more television programs in its quantity. Broadcast digital technology should be able to overcome the problem of frequency limitations to create a new television program. The organization of the digital TV broadcasting system has changed in terms of channel utilization. So it takes the efficiency of using frequency channels such as the use of one channel for more than one TV program. However, the frequency spectrum usage efficiency makes the inter-channel distance close enough to allow ICI to occur. The solution is DVB-T2 technology by using OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) modulation of DVB-T2 technology. OFDM is a transmission technique that uses multiple carrier frequencies (multicarriers) in one channel where each carrier frequency is perpendicular (orthogonal). However OFDM has a challenge namely the high PAPR that causes power efficiency to be bad. In this final project, the implementation of OFDM system using GnuRadio software which signal carrier with variation of FFT size (1K, 2K, 4K, 8K, 16K, 32K), constellation 16 QAM and coderate 1/2. Signals implemented with OFDM and Spectrum Analyzer systems measure signal quality transmitted on RF Front End using USRP N210. The received carrier signal power is compared to the noise. Thus, it can be seen the performance of OFDM system with the effect of FFT size on the result of signal sent. Based on the result of FFT size, the best is 16 K with 42.06766289 dB and Eb / No is 36.40179 dB. For the biggest PAPR value, it is found in FFT size 32K which is 8.738547 dB. Keyword: DVB-T2, OFDM, FFT size, GnuRadio.
Analisis Perencanaan Jaringan Lte-a Dengan Menggunakan Coordinated Multipoint Di Kota Bandung Alit Dian Saepudin; Arfianto Fahmi; Hurianti Vidyaningtyas
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sistem LTE mampu memberikan maximum data rate 100 Mbps untuk downlink dan 50 Mbps untuk uplink. Namun LTE masih memiliki masalah, yaitu user yang berada di cell edge sulit untuk mendapatkan cakupan karena letaknya yang sudah jauh dari eNodeB. Kondisi ini menyebabkan penurunan SINR dan throughput pada user di cell edge. Pada tugas akhir ini dilakukan perencanaan LTE-Advanced di wilayah kota Bandung, khususnya Kelurahan Sumur Bandung, Bandung Wetan, Batununggal, Lengkong, dan Regol. Perencanaan dilakukan dengan frekuensi 1800 Mhz dan dengan metode Coordinated Multipoint (CoMP). Metode ini diharapkan mengatasi permasalahan user yang berada di cell edge dan menaikkan throughput di cell edge. Parameter yang dianalisis pada tugas akhir ini adalah SINR, User Connected dan throughput. Dari perhitungan site pada wilayah uji didapatkan site berjumlah 40. Pada scenario 1 didapatkan rata rata SINR sebesar 12,05 dB, User Connected sebanyak 90%, User Throughput 40,66 Mbps. Untuk Skenario 2 didapatkan SINR sebesar 25,02 dB, User Connected sebesar 99,9%, dan User Throughput 72,6 Mbps. Untuk scenario 3, SINR yang didapatkan sebesar 20,89 dB, User Connected sebesar 99,9 %, dan user throughput 129,072 Mbps. Kata Kunci: LTE-Advanced, Coverage Planning, Capacity Planning, CoMP Abstract LTE system is capable of providing maximum data rate of 100 Mbps for downlink and 50 Mbps for uplink. But LTE still has a problem, when the user is in cell edge. Users who are in the cell edge is difficult to get coverage because of its location that is far from eNodeB. This condition causes a decrease in SINR and throughput on the user in the cell edge. In this final project carried out LTE-Advanced planning in the area of Bandung, especially Kelurahan Sumur Bandung, Bandung Wetan, Batununggal, Lengkong, and Regol. Planning is done with frequency 1800 Mhz and with Coordinated Multipoint (CoMP) method. This method is expected to solve user issues in cell edge and increase throughput in cell edge. Parameters analyzed in this final project are SINR, User Connected and throughput. From the site calculation on the test teritory it is found site amounted to 40. In scenario 1 the average SINR is 12,02 dB, User Connected 90%, User Throughput 40,66 Mbps. For Scenario 2 obtained SINR of 25,02 dB, User Connected of 99,9%3, and User Throughput 72.6 Mbps. For scenario 3, SINR obtained for 20,89% dB, User Connected of 99,9%, and user throughput 129,072 Mbps. Keywords: LTE-Advanced, Coverage Planning, Capacity Planning, CoMP
Analisis Data Failure Pada Jaringan Coverage Area Lte Di Daerah Cisitu Bandung Ida Retnowati; Uke Kurniawan Usman; Hurianti Vidyaningtyas
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Data failure terjadi ketika user ingin melakukan pengiriman data, namun terjadi kegagalan untuk sampai pada transmitter. Hal ini terjadi disebabkan adanya obstacle yang menghalangi antara transmitter dengan receiver. Analisis penyebab terjadinya data failure pada jaringan LTE dengan metode drive test pada sample daerah dengan analisis area focus zone, yaitu daerah Cisitu, Kota Bandung. Parameter yang ditinjau yaitu RSRP, SINR, mean throughput dan rehect user. Dimana parameter tersebut akan dibandingkan dengan nilai Key Performance Indicator (KPI). Berdasarkan hasil analisis dan simulasi didapatkan peningkatan pada setiap parameter, sehingga mencapai target nilai KPI. Hasil permasalahan low RSRP setelah hasil perbaikan mengalami kenaikan dari 71,835% > 100 dBm menjadi 90,207% > -100dBm. Hasil permasalahan low SINR setelah hasil perbaikan mengalami kenaikan dari 84,287% > 5 dB menjadi 91,48% > 5 dB. Hasil permasalahan low mean throughput setelah hasil perbaikan mengalami kenaikan dari 17,6 Mbps menjadi 28,3 Mbps. Serta hasil permasalahan reject user setelah hasil perbaikan mengalami kenaikan dari 7% menjadi 0,1%. Kata Kunci : drive test, RSRP, SINR, mean throughput, Key Performance Indicator Abstract Data failure occurs when the user wants to send data, but there is a failure to arrive at the transmitter. This happens because of an obstacle blocking between the transmitter and the receiver. Analysis data failure in LTE network with drive test method in the sample area with focus zone area analysis, namely Cisitu, Bandung. The parameters reviewed are RSRP, SINR, mean throughput and rehect user. Where the parameters will be compared with the Key Performance Indicator (KPI). Based on the analysis and simulation results obtained an increase in each parameter, so as to achieve the target value of KPI. Low RSRP problem result after improvement result from increase of 71,835%> 100 dBm to 90,207% -100dBm. The result of low SINR problem after improvement result has increased from 84.287%> 5 dB to 91.48%> 5 dB. Low mean throughput after improvement results improved from 17.6 Mbps to 28.3 Mbps. And the results of reject user problems after the improvement results increased from 7% to 0.1%. Keyword : drive test, RSRP, SINR, mean throughput, Key Performance Indicator