Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Analisis Penggunaan Algoritma Resource Scheduling Berdasarkan User Grouping Untuk Sistem Lte-advanced Dengan Carrier Aggregation Vinsensius Sigit; Ali Muayyadi; Arfianto Fahmi
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Jurnal ini memfokuskan pada resources schedulingpada sistem LTE-Advance dengan Carrier Aggregation (CA). Dengan adanya sistem CA ini, setiap user dapat dijadwalkan pada beberapa carrier secara bervariasi. Karena perbedaan frekuensi untuk setiap carrier, maka berbeda pula fading dan cakupan untuk tiap carriernya. Fairness dalam alokasi resources block tidak bisa dicapai dengan algoritma penjadwalan proportional fair (PF) konvensional, karena algoritma PF mengasumsikan semua user dapat dijadwalkan pada seluruh carrier. Maka dibuatlah algoritma modifikasi PF dengan mengelompokkan user terlebih dahulu sesuai dengan jumlah carrier yang dapat diberikan kepada user tersebut yaitu algoritma weighted-PF (W-PF) yang menambahkan perbandingan jarak dalam proses alokasi dan algoritma user grouping-PF (UG_PF) yang membagi user dan RB pada beberapa grup spesifik. Kata kunci: Carrier aggregation, User grouping, Proportional fair, LTE-Advanced
Analisis Pengaruh Full Width Half Maximum Terhadap Jarak Maksimal Antara Source Ke Receiver Pada Sistem Visible Light Communication Devin Benz Rizki; Arfianto Fahmi; Vinsensius Sigit
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Teknologi informasi dan komunikasi sedang berkembang dengan cepat. Visible Light Communication (VLC) adalah perkembangan teknologi komunikasi yang multi fungsi untuk memenuhi dua kebutuhan manusia yaitu penerangan dan konektivitas internet. Namun pada kenyataan penerapan teknologi ini perlu memiliki standar parameter untuk tercapainya mobilitas pengguna yang maksimal dan juga konsumsi energi yang minim guna menciptakan teknologi multifungsi dan efesien. Full Width Half Maximum (FWHM) adalah salah satu parameter yang mempengaruhi kinerja sistem VLC khusus nya pada sisi transmitter. Ideal nya FWHM ditentukan berdasarkan kebutuhan, namun guna menjawab tantangan mobilitas user yang terbatas maka FWHM ideal perlu ditentukan. Hasil yang didapatkan dengan performansi keberhasilan sistem adalah BER 10-3 adalah 22,72 meter persegi dari luas keseluruhan ruangan 25 meter persegi pada rentang FWHM 70º - 85º. Kata Kunci : VLC, FWHM, Coverage, Transmitter, BER. Abstract Information and communication technology is developing rapidly. Visible Light Communication (VLC) is a development of multi-functional communication technology to meet two human needs, namely lighting and internet connectivity. But in reality the application of this technology needs to have a standard parameter to achieve maximum user mobility and also efficient energy consumption in order to answer existing problems. Full Width Half Maximum (FWHM) is one of the parameters that affects the performance of the VLC system specifically on the side of transmitter. The ideal of FWHM is determined based on needs, but in order to answer the challenges of limited user mobility, the ideal FWHM needs to be determined. The results obtained with the system's successful performance are BER 10-3 is 22,72 meters from the total area of the room 25 meters in the FWHM range 70º - 85º. Keywords : VLC, FWHM, Coverage, Transmitter, BER.
Pengelolaan Sumber Daya Radio Dan Mitigasi Interferensi Pada Komunikasi Device To Device Yang Underlaying Pada Jaringan 5g Priatama Yadita; Arfianto Fahmi; Vinsensius Sigit
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Salah satu fitur pada teknologi 5G yang sedang dikembangkan yaitu komunikasi device to device (D2D) merupakan solusi penting yang memungkinkan untuk meningkatkan laju data jaringan secara signifikan dan mengurangi beban lalu lintas di sebuah sistem seluler. Komunikasi D2D merupakan fitur yang mampu melayani komunikasi peer to peer sehingga pasangan D2D dapat berkomunikasi secara langsung tanpa harus melewati Base Transceiver Station (BTS) dengan cara menggunakan kembali sumber daya dari celuller user. Namun komunikasi D2D menyebabkan interferensi yang signifikan pada jaringan seluler ketika pembagian sumber daya radio diantara kedua device tersebut. Sehingga untuk mengurangi interferensi yang terjadi saat pengalokasian sumber daya diperlukan algoritma untuk melakukan alokasi sumber daya secara tepat. Pada penelitian ini akan dilakukan simulasi alokasi sumber daya menggunakan algoritma heuristic, algoritma minimum interference dan algoritma random allocation. Algoritma akan diujikan pada dua skenario yaitu variasi jumlah pasangan D2D dan variasi jarak radius sel. Nilai data rate, fairness dan efisiensi energi yang didapat dari hasil simulasi akan dibandingkan untuk menentukan algoritma yang paling optimal. Hasil perbandingan yang diperoleh adalah algoritma heuristic memiliki nilai data rate, fairness, dan efisiensi energi yang lebih baik ketika variasi jumlah pasangan D2D dibandingkan algoritma minimum interference dan algoritma random allocation sehingga cocok digunakan ketika tingkat complexity tinggi. Kata Kunci : seluler, device to device, random allocation, minimum interference, heuristic Abstract One of the features of 5G technology that is being developed is device to device (D2D) communication is an important solution that allows to significantly increase network data rates and reduce traffic loads on a cellular system. D2D communication is a feature that is able to serve peer to peer communication so that D2D partners can communicate directly without having to pass through the Base Transceiver Station (BTS) by reusing resources from the celuller user. However, D2D communication causes significant interference in cellular networks when sharing radio resources between the two devices. So as to reduce the interference that occurs when allocating resources, an algorithm is needed to make a proper allocation of resources. In this study resource simulation will be simulated using heuristic algorithms, minimum interference algorithms and random allocation algorithms. The algorithm will be tested on two scenarios that is variations in the number of D2D pairs and variations in cell radius distance. The value of data rate, fairness and energy efficiency obtained from the simulation results will be compared to determine the most optimal algorithm. The comparison results obtained are the heuristic algorithm has better data rate, fairness, and energy efficiency when variations in the number of D2D pairs compared to the minimum interference algorithm and random allocation algorithm so that it is suitable for use when the level of complexity is high. Keywords: celluler, device to device, random allocation, minimum interference, heuristic
Algoritma Alokasi Sumber Daya Berbasis Minimum Interferensi Menggunakan Metode Dua-hop Pada Komunikasi D2d Wildan Maulani; Arfianto Fahmi; Vinsensius Sigit
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Laju perkembangan teknologi sat ini sangat cepat, sehingga berdampak pada teknologi seluler yang berkembang mengikuti kebutuhan konsumen dari sisi kecepatan data, kapasitas data bahkan layanan jaringan. Saat ini perkembangan teknologi seluler sudah pada era generasi ke-4 (4G) dan sudah mulai berkembang ke jaringan seluler generasi ke-5 (5G). Salah satu contoh penerapan teknologi komunikasi pada jaringan 5G di masa yang akan datang adalah Device to Device (D2D). Dengan menerapkan teknologi D2D, arsitekturnya akan menggunakan jaringan multi-tier heterogen yang terdiri dari komunikasi sel kecil, relay dan D2D. Tugas akhir ini akan menggunakan algoritma alokasi sumber daya berbasis minimum interferensi dengan metode dua-hop di komunikasi D2D pada jaringan seluler 5G. Dalam skema ini, awalnya, BS menghitung interferensi atas setiap sumber daya di sisi relay dan tujuan. Sekali, BS menghitung interferensi, kemudian mengalokasikan blok sumber daya itu yang menciptakan lebih sedikit gangguan dibandingkan dengan sumber daya lain. Dalam hal alokasi sumber daya, BS memberikan prioritas yang tinggi ke blok sumber daya yang mengalami lebih sedikit gangguan. Dengan menggunakan metode tersebut akan meningkatkan SINR dan memaksimalkan throughtput sehingga kapabilitas saluran downlink menjadi lebih baik. Kata kunci: Interferensi, Alokasi sumber daya, Relay, Komunikasi D2D, pengguna seluler Abstract Technology is to grow to follow consumer needs in terms of data speed, data capacity and even network services. At present the development of cellular technology is in the 4th generation (4G) era and has begun to develop into 5th generation cellular networks (5G). One example of the application of communication technology on 5G networks in the future is Device to Device (D2D). By implementing D2D technology, the architecture will use heterogeneous multi-tiered networks consisting of small cell, relay and D2D communications. To reduce interference, this final project will use a minimum interference-based resource allocation algorithm with the two-hop method in D2D communication on 5G cellular networks. In this scheme, initially, the BS calculates interference with each resource on the relay side and destination. Once, the BS calculates interference, then allocates that resource block which creates less interference compared to other resources. In terms of resource allocation, BS gives high priority to resource blocks that experience fewer disruptions. Using this method will increase SINR and maximize throughput so that the downlink channel capabilities get better Keywords: Interference, Resource allocation, Relay, D2D Communication, cellular users
Bandpass Filter Mikrostrip Untuk Radar Cuaca S-band Menggunakan Meander Loop Resonator Muhammad Zulfikri Hasan; Heroe Wijanto; Vinsensius Sigit
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Radar cuaca merupakan jenis radar yang berguna untuk mencari curah hujan, menghitung pergerakan awan, memperkirakan jenis objek cuaca(hujan, mendung, salju, dan lain-lain). Cara kerja radar cuaca yakni dengan memancarkan getaran dari gelombang elektromagnetik pada frekuensi microwave di atmosfer. Dalam hal ini, agar hasil deteksi dapat maksimal maka frekuensi lain yang tertumpang dan terinterferensi saat proses modulasi dalam perangkat dihilangkan. Perangkat yang digunakan untuk menghilangkan kendala interferensi tersebut bernama filter. Pada penelitian ini dirancang dan direalisasikan sebuah band-pass filter yang bekerja di frekuensi s-band, menggunakan model meander loop dual resonator dengan bahan Rogers Duroid 5880LZ dan permivitas dielektrik 2,0 frekuensi tengah dari filter berada pada 3,00 GHz dengan bandwidth 100 MHz. Perancangan band-pass filter dilakukan dengan menggunakan software numerik untuk elektromagnetik dan untuk pengukuran hasil realisasi dilakukan dengan menggunakan Vector Network Analyzer. Dari hasil perancangan filter yang direalisasikan didapatkan nilai insertion loss -3,0533 dB, return loss -12,981 dB, dan bandwidth 140 MHz pada frekuensi tengah 3,963977 GHz. Kata Kunci : Radar Cuaca, Band-pass Filter, Meander Loop Dual Resonator, Rogers Duroid 5880LZ. Abstract Weather radar is a type of radar that is used for rainfall forecasting, calculating the cloud movements, estimating the types of weather objects. Radar works by emiting vibrations from electromagnetic wave at microwave frequencies in the atmosphere. In this case, in order for the weather radar to get good sensing results, other frequencies that carried or unwanted in the device must be eliminated. To eliminate the constraints, a device called filter is needed. In this study, a band-pass filter is designed and realized that works on s-band frequency, uses the middle frequency of the filter at a frequency of 3,00 GHz with a bandwidth of 100 MHz. The design of band-pass filter is done by using numerical simulation software for electromagnetic, and the realization measurement is done by using Vector Network Analyzer. There are several value obtained from the realization measurement, they are -3,0533 dB of insertion loss, -12,981 dB of return loss, 140 MHz bandwidth in frequency of 3,963977 GHz. Keywords : Weather Radar, Band-pass Filter, Meander Loop Dual Resonator, Rogers Duroid 5880LZ.
Manajemen Interferensi Pada Komunikasi Device-to-device Menggunakan Algoritma Two-phase Auction-based Fair And Interference Allocation I Gede Aditya Pratama; Arfianto Fahmi; Vinsensius Sigit
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Komunikasi Device-to-Device (D2D) telah diusulkan di Long Term Evolution (LTE) sebagai solusi penting untuk meningkatkan throughput jaringan dan mengurangi beban lalu lintas di core network. Namun, transmisi sinyal pengguna seluler dapat menyebabkan interferensi pada komunikasi D2D ketika komunikasi D2D menggunakan resource yang sama dengan pengguna seluler. Tugas Akhir ini melakukan manajemen interferensi dengan cara meminimalkan interferensi yang disebabkan oleh sinyal seluler kepada D2D receiver menggunakan algoritma Two-Phase Auction-based Fair and Interference Resource Allocation (TAFIRA). Algoritma TAFIRA digunakan untuk meminimalkan interferensi, baik pada evolved Node B (eNB) dan pada penerima pasangan komunikasi D2D sambil tetap mempertahankan target sistem sum rate dan memastikan alokasi sumber daya yang adil di antara pasangan komunikasi D2D. Penggunaan teknologi manajemen interferensi saat ini menggunakan parameter yang berbeda, sehingga tidak diketahui teknologi apa yang lebih baik untuk memanajemen interferensi. Oleh karena itu, Tugas Akhir ini membandingkan algoritma TAFIRA dengan algoritma lain yaitu algoritma Minimum Interference dan algoritma Random Allocation untuk membahas masalah interferensi dengan parameter yang sama. Tugas Akhir ini mengkonfirmasi bahwa algoritma TAFIRA dapat memperoleh target system sum rate yang lebih baik dibandingkan dengan kedua algoritma lainnya. Algoritma TAFIRA menimbulkan sedikit peningkatan interferensi pada eNB dan D2D receiver. Tugas Akhir ini juga mengkonfirmasi bahwa, algoritma TAFIRA adalah solusi yang efisien untuk memanajemen interferensi. Kata Kunci : Device-to-Device (D2D), Data rate, Alokasi sumber daya , TAFIRA, Minimum Interference, Random Allocation Abstract Device-to-Device(D2D )communication has been proposed in Long Term Evolution (LTE) as an important solution to increase network throughput and reduce traffic load on the core network. D2D is a promising technique to provide wireless peer-to-peer services and increase spectrum utilization in LTE-Advanced networks. However, cellular signal transmission can cause interference on D2D communication when D2D communication uses the same resource as cellular user. This thesis wants to manage interference by minimizing interference on D2D receiver caused by cellular user signal using Two-Phase Auction-based Fair and Interference Resource Allocation (TAFIRA) algorithm. The TAFIRA algorithm can be used to minimize interference, both on evolved Node B (eNB) and on D2D communication pair receiver while still maintaining a system sum rate and ensuring fair resource allocation between D2D communication pairs. The use of interference management technology currently uses different parameters, so it is not known which technology is better for managing interference. Therefore, This thesis compare the TAFIRA algorithm with other algorithms, namely the Minimum Interference algorithm and the Random Allocation algorithm to discuss the same research problem. This thesis confirms that the TAFIRA algorithm can obtain a better system sum rate target than the other two algorithms. TAFIRA algorithm raises a slight increase in interference on eNB and D2D receiver. This thesis also confirms that, TAFIRA algorithm is an efficient solution for managing interference. Keywords: Device-to-Device (D2D), Data rate, Resource allocation, TAFIRA, Minimum Interference, Random Allocation