Baja S50C merupakan jenis material yang banyak pada komponen automotif sebagai contoh untuk komponen roda gigi pada kendaraan bermotor. Baja ini akan terkena pengaruh gaya luar sehingga menimbulkan perubahan bentuk (deformasi). Untuk menjaga ketangguhan dan kekuatan baja ini perlu dilakukan perlakuan panas, perlakuan panas yang dilakukan pada penelitian ini yaitu hardening dan tempering. Baja S50C dipanaskan hingga 950°C kemudian didinginkan cepat (quenching) menggunakan media pendingin oli dan air. Sedangkan untuk tempering dilakukan pada variasi temperatur 200°C , 400°C, 600°C. Struktur mikro yang terbentuk pada material uji yaitu martensit dan bainit. Peningkatan temperatur tempering mempengaruhi sebaran martensite yang semakin sedikit dan didominasi bainite yang semakin halus. Berkurangnya martensite dan semakin halusnya bainite menunjukkan bahwa baja semakin ulet dan kekerasannya menurun. Nilai kekerasan pada baja dengan media pendinginan cepat menggunakan air adalah 59,1 HRC dan 49,1 HRC pada pendingin oli. Sedangkan pada baja dengan media pendingin cepat air, nilai kekerasan pada temperatur tempering 200°C: 57,5 HRC, 400°C: 52,8 HRC, dan 600°C: 43,5 HRC, pada baja dengan media pendingin cepat oli, nilai kekerasan pada temperatur tempering 200°C: 43,5 HRC, 400°C: 39,8 HRC, dan 600°C: 37,8 HRC. Peningkatan temperatur tempering akan meningkatkan keuletan dan menurunkan kekerasan baja S50C.