Kepemimpinan yang otoriter menjadikan hubungan antara upperior dan superior kurang sinergi sehingga terjadi masalah yang tidak diinginkan, menyalahkan karyawan tanpa mendengarkan penjelasan atau alasan yang disampaikan, kesalahpahaman karena informasi yang benar dijadikan informasi yang tidak benar, dengan upaya untuk menyalahkan satu dengan yang lain, informasi stuck hanya pada satu orang saja tidak mau berbagi kepada karyawan lain sehingga terjadi informasi yang salah, masih terdapat karyawan yang tidak berpengalaman dibidang moulding plastik bekerja diperusahaan ini, salah satu syarat menjadi karyawan perusahaan adalah sudah berpengalaman dibidangnya, pekerjaan yang menumpuk dan mesti selesai tepat waktu karena pekerjaan yang terlalu banyak membuat karyawan kurang fokus terhadap pekerjaannya. Populasi penelitian ini 170 orang dengan jumlah sampel 120 orang diperoleh berdasarkan rumus slovin, yang diambil secara teknik sampling purposive. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, data diperoleh dengan instrument angket, hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja karyawan, komunikasi pengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan, penempatan kerja berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kinerja karyawan, beban kerja pengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan, secara simultan terdapat pengaruh positif signifikan antara variabel kepemimpinan, komunikasi, penempatan kerja, beban kerja terhadap kinerja karyawan..