Yenni Zulhamidah, Yenni
Department Anatomy, Faculty of Medicine, YARSI University, Jakarta

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Effect of Physical Activity agains the Telomere Length in the Leukocytes Cells of KONI Athletes Purwaningsih, Endang; Djannatun, Titiek; Widayanti, Etty; Suciati, Yulia; Zulhamidah, Yenni
Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Vol 9, No 2 (2017): August 2017
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Sciences, Semarang State University . Ro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/biosaintifika.v9i2.6207

Abstract

Telomeres are strands of non coding DNA at the ends of chromosomes that have the primary function to protect DNA from damage and maintain chromosomal stability. Physical exercise will increase the antioxidant activity can increase telomere proteins, lengthen telomeres and or protein networks associated with telomere so that the telomere remains long, or stopping telomere shortening. Telomere length was also associated with age. The purpose of the research was to determine telomere length of leukocyte cells in the KONI (Indonesian National Sports Committee) athletes in Jakarta. The research method is descriptive, by measuring telomere length using quantitative PCR on leukocyte cells. Samples are KONI athletes from several sports, including men and women athletes, with ages between 15-20 years. Used a control group (not athletes) is students of the Faculty of Medicine, University of YARSI. The results showed that there was no significant difference (p> 0.05) between telomere length group of athletes with the control group in both sexes. Similarly, telomere length between athlete male with female athletes also showed no significant difference (p> 0.05). It was concluded that physical exercise in athletes KONI at the age of 15- 20 years had no effect on telomere length in leukocytes. The results of this study provide information about the telomere length in Indonesian athletes at an early age.
Pengaruh Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica ) Terhadap Volume Hippocampus Tikus (Rattus norvegicus) Pasca Stres Kronik Zulhamidah, Yenni; Wiyono, Nanang; Ratna Sari, Dwi Cahyani; Partadiredja, Ginus
Majalah Kesehatan Pharmamedika Vol 5, No 1 (2013): JUNI 2013
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/mkp.v5i1.1103

Abstract

Background. Chronic stress caused by restraint stress induces an increase in corticosterone (glucocorticoid) that result decreased hippocampal vollume. Centella asiatica has long been used for various neurological disturbances in Southeast Asian countries. Aims. The research aims to investigate the effects of ethanol extracts of Centella Asiatica to prevent the decrease of hippocampal vollume after chronic stress. Methods. Thirty male adult rats (Sprague Dawley) with body weight of 250-350 gram was randomly subdivided into six groups of treatments: Nonstress control group was given 2% Pulvis Gummi Arabicum (PGA), Stress control groups( PGA 2 %), groups treated with fluoxetine 10mg/kgbw/day , and Ca150,  Ca300, Ca600 containing ethanol extracts of Centella asiatica with doses 150 mg/kgbw/day, 300 mg/kgbw/day, 600 mg/kgbw/day a, respectively followed by restraint stress.  After 21 days of stress, rats underwent Morris Water Maze test for 6 days, perfused, and hippocampus was collected for histological processing. Toluidine blue staining is used to asses the estimation of hippocampal volume. Results. The estimated hippocampal volume were 3.1512 ± 1.01 (nonstress), 2.4736 ± 0.10 (stress), 2.7018 ± 1.06 (Ca150), 2.7405 ± 1.19 (Ca300), 2.2678 ± 0.82  (Ca600) and 2.5818 ± 0.70 (Fluoxetine). Statistic test showed that there were no significant diferrence between stress control group and groups treated. Conclusion. There is no the significant effects of Ethanol extracts of Centella Asiatica to prevent the decrease of hippocampal vollume after chronic stress.
Hubungan Antara Sikap Duduk dengan Kejadian Low Back Pain pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Tahun Pertama dan Tahun Kedua Pratami, Alika Rizki; Zulhamidah, Yenni; Widayanti, Etty
Majalah Kesehatan Pharmamedika Vol 11, No 2 (2019): DESEMBER 2019
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/mkp.v11i2.1324

Abstract

Latar Belakang: Low Back Pain adalah gangguan muskuloskeletal yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap low back pain adalah usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, dan sikap kerja. Sikap kerja merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap kejadian low back pain misalnya seperti sikap duduk yang buruk yang dilakukan dalam waktu yang lama dan tanpa disertai peregangan otot. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan hipotesis bahwa ada hubungan antara sikap duduk dengan kejadian low back pain pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI tahun pertama dan tahun kedua. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi yang digunakan adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI tahun pertama dan tahun kedua. Menentukan sikap duduk dan menilai kejadian low back pain dengan memberikan kuisioner lalu dibuat menjadi beberapa kategori. Data dianalisa dengan uji statistik Pearson Chi Square. Hasil: Hasil uji analisa bivariat ini mendapatkan P value 0,645 (P0.05) yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sikap duduk dengan kejadian low back pain pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI tahun pertama dan tahun kedua. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis peneliti. Simpulan: Antara sikap duduk dengan kejadian low back pain pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI tahun pertama dan tahun kedua tidak terdapat hubungan yang bermakna.
Hubungan Aktivitas Fisik terhadap Tinggi Badan pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas YARSI yang Berumur Kurang dari atau Sama dengan 20 Tahun Savitri, Adinda; Zulhamidah, Yenni; Widayanti, Etty
Majalah Kesehatan Pharmamedika Vol 12, No 1 (2020): JUNI 2020
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/mkp.v12i1.1603

Abstract

Latar Belakang: Penelitian sebelumnya telah menemukan hubungan antara ukuran tinggi badan pendek dengan tingkat pendidikan dan produktivitas manusia di masa depan. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa aktivitas fisik berkorelasi dengan optimalisasi pertumbuhan massa mineral tulang yang dicapai pada awal usia 20 tahun, selanjutnya akan mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan hipotesis tentang hubungan antara aktivitas fisik dengan tinggi pada remaja usia lanjut. Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi sampel yang digunakan adalah mahasiswa kedokteran tahun pertama dan kedua Universitas YARSI yang berusia ? 20 tahun. Penentuan intensitas aktivitas fisik harian menggunakan kuesioner dan Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ). Tinggi diperoleh dengan pengukuran tinggi badan responden secara langsung dan dikategorikan ke dalam tiga kelompok berdasarkan kurva CDC 2000. Data dianalisis dengan uji statistik Pearson Chi Square. Hasil: Analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara aktivitas fisik pada remaja dengan tinggi badan dengan nilai P (P = 0,992 5%), tetapi ditemukan hubungan antara aktivitas fisik selama periode prapubertas dengan tinggi badan dengan nilai P (P = 0,045 5%). Simpulan: Aktivitas fisik yang dilakukan selama masa remaja tidak memiliki hubungan dengan tinggi badan, tetapi aktivitas fisik yang dilakukan selama periode prapubertas memiliki hubungan terhadap tinggi badan.
Hubungan Konsumsi Fast Food Dengan Rasio Lingkar Pinggang Panggul pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Tahun Pertama dan Tahun Kedua Cantika, Istri Bela; Widayanti, Etty; Zulhamidah, Yenni
Majalah Kesehatan Pharmamedika Vol 12, No 2 (2020): DESEMBER 2020
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/mkp.v12i2.1749

Abstract

Latar Belakang: Gaya hidup modern saat ini cenderung merugikan karena berdampak buruk pada kesehatan seperti memilih makanan siap saji (instant) atau fast food yang dianggap lebih praktis namun mengandung gizi tidak seimbang sehingga memicu berbagai penyakit ditandai dengan gejala obesitas. Mahasiswa cenderung memiliki gaya hidup modern yang praktis dan kebiasaan mengonsumsi makanan fast food sebagai pilihan utama untuk makan sehari-hari. Obesitas pada remaja penting untuk diperhatikan karena 75% dari mereka cenderung mengalami obesitas pada saat dewasa. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif komparatif dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional analitik. Data primer yang didapatkan merupakan hasil sampling dengan metode simple random sampling. Metode korelasi Chi Square dan C Cramers digunakan untuk mengetahui hubungan konsumsi fast food dengan rasio lingkar pinggang panggul. Data penelitian dianalisis secara deskriptif dengan bantuan Microsoft Excel 2010 dan analisis korelasional dengan SPSS Statistics 17.0. Hasil: Berdasarkan uji korelasional dari konsumsi fast food dengan rasio lingkar pinggang panggul menghasilkan nilai signifikansi yang lebih besar dari alpha. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi fast food dengan rasio lingkar pinggang dan panggul pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI tahun pertama dan tahun kedua. Simpulan: Tidak terdapat adanya hubungan antara konsumsi fast food dengan rasio lingkar pinggang dan panggul pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI tahun pertama dan tahun kedua.