Astronomi merupakan cabang ilmu dari science yang telah diteliti oleh ilmuwan muslim dan ilmuwan barat. Dengan berkembangnya ilmu astronomi sekarang maka terjadilah perbedaan pendapat mengenai peredaran matahari oleh kubu heliosentris dan geosentris. Heliosentris adalah pendapat yang mengklaim bahwa matahari statis sedangkan bumi beredar mengelilinginya dan geosentris adalah klaim bahwa sifatbumi statis sedangkan matahari dan bulan beredar di atasnya. Berdasarkan perbedaan tersebut maka dibutuhkan untuk meneliti tentang perspektif astronomi dalam Al-Qur’an.Jenis penelitian ini adalah kualitatif dan metodologi tafsir yang digunakan adalah mauḍu’i, untuk metodologi penelitian yang digunakan adalah library research. Berdasarkan hasil penlitian dari Q,S Yāsin 38-40, menunjukan matahari dan bulan melakukan pergerakan, dimana para mufassir di antaranya Jalalain mengatakan bulan dan matahari bergerak layaknya orang yang sedang berenang di atas air. Ini menunjukkan bahwa matahari tidak statis seperti yang dikatakan Nicolaus Copernicus, justru sebaliknya dengan teori Ptolemy yang justru lebih mendekati dengan hasil analisis ini