Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Tingkat Pengetahuan dan Respon Peternak Kambing Perah terhadap Penyakit Hewan Studi Kasus: Kelompok Tani “Simpay Tampomas” Cimalaka, Sumedang Widyastuti, Rini; Wira, Dwi Wahyudha; Ghozali, Mohammad; Winangun, Kikin; Syamsunarno, Mas Rizky Anggun Adipurna
Dharmakarya Vol 6, No 2 (2017): Juni
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.952 KB)

Abstract

Peternakan kambing perah merupakan mata pencaharian utama masyarakat Kecapatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang. Pengelolaan peternakan masih dilakukan dengan cara tradisiona, sehingga perlu dilakukan upaya peningkatkan pengetahuan kelompok peternak kambing perah mengenai pengelolaan manajemen kesehatan kambing perah serta mencegah terjadinya kerugian akibat dampak penyakit.  Salah satunya adalah melalui kegiatan penyuluhan mengenai penyakit-penyakit pada ternak terutama dari aspek klinis. Kegiatan diawali dengan survei lokasi, pemberian vitamin pada kambing perah, penyuluhan, pengisian kuesioner, pengolahan hasil kuesioner. Pada tahap akhir, dilakukan timbal balik (feedback) pada peternak atas hasil yang didapatkan dari pengobatan dan kuesioner. Hasil menunjukkan bahwa tangka pengetahuan peternak terhadap penyakit hewan dan cara pencegahannya sudah cukup baik. Kasus yang banyak berkembang di daerahpeternakan tersebut adalh Scabies, mastitis dan Bloat dengan gejala umum berkurangnya nafsu makan dan demam. Peternak biasanya memberikan pertolongan pertama dengan memberikan air asam dan obat cacing. Berdasarkan hasil tersebut, dapat bahwa peternak telah memiliki tingkatpengetahuan penyakit yang baik tetapi belum memiliki pengetahuan untuk penangann penyakit secara memadai. 
SKRINING THALASSEMIA BETA MINOR PADA SISWA SMA DI JATINANGOR alyumnah, putri; Ghozali, Mohammad; Dalimoenthe, Nadjwa Zamalek
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 1, No 3 (2016): Volume 1 Nomor 3 Maret 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.88 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v1i3.10358

Abstract

Jenis Thalassemia yang paling banyak ditemukan adalah Thalassemia beta. Tercatat 10% penduduk Indonesia merupakan pembawa gen Thalassemia beta. Thalassemia beta minor sulit dideteksi karena bersifat asimtomatik sehingga peranan skrining sebagai deteksi dini sangat diperlukan. Sampai dengan saat ini di Indonesia belum dilakukan program skrining rutin Thalassemia.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui frekuensi Thalassemia beta minor pada siswa- siswi SMA di Jatinangor. Metode Penelitan deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengambilan data cross sectional telah dilakukan sejak bulan September sampai dengan Oktober 2015. Subyek penelitian terdiri dari siswa-siswi di 5 SMA kelas 10 dan 11 yang terregistrasi di Jatinangor. Hasil Dari seluruh siswa-siswi kelas 10 dan 11 SMA di Jatinangor, hanya ada 292 yang hadir saat penyuluhan, dan hanya 130 orang di antaranya yang bersedia mengikuti penelitian. Pada penelitian ini ditemukan 12 (9,3%) orang sebagai thalassemia beta minor. Pembahasan pada penelitian ini ditemukan 12 (9,3%) orang sebagai thalassemia beta minor. Pada penelitian lain di Banyumas didapatkan 8%.Kata kunci: Skrining,Thalassemia,Thalassemia beta minor
24-Hour Proteinuria Weakly Correlated with Estimated Glomerular Filtration Rate in Lupus Nephritis Patients Praptama, Suhendra; Aini, Yulia Hayatul; Ghozali, Mohammad; Hamijoyo, Laniyati
Indonesian Journal of Rheumatology Vol 8, No 2 (2016)
Publisher : Indonesian Rheumatology Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.775 KB)

Abstract

Background: Lupus Nephritis (LN) is still the most frequent complication in Systemic Lupus Erythematous (SLE) patients which causing the major and significance morbidity and mortality. Proteinuria and Glomerular Filtration Rate (GFR) serves as objective and routine examinations to assessrenal function. 24-hour proteinuria still regarded as gold standard to quantify amount protein in urine. Estimated GFR (eGFR) is preferably used due its convenient. On the hand, estimated GFR (eGFR) is preferably used due its convenient. However, both of them should be measured in order to determine renal progression and prognosis. Only few studies have been conducted to find out the correlation between 24-hour proteinuria and eGFR in lupus nephritis patients as both of them serve as potential marker in progression of renal involvement. Thisstudy addressed to find out correlation between 24-hour proteinuria and eGFR in lupus nephritis patients.Method: Analytic-correlation study with cross-sectional approach at Dr. Hasan Sadikin Hospital, Bandung was done. Secondary data was used and paralleled with previous study entitled “Correlation of Random Urine Protein Creatinine (P-C) Ratio with 24-Hour Protein Urinein Lupus Nephritis Patients” carried out from October to December 2014.Correlation coefficient was analyzed by Spearmans’ correlation test.Results: Forty five samples were obtained based on inclusion criteria. Spearmans’ correlation test revealed non significant and very weak correlation between 24-hour proteinuria and eGFR (r=-0.095) with p>0.05.Conclusion: The 24-hour proteinuria and eGFR are weakly correlated. Despite the weak  correlation, these examinationsshould be considered as important markers to monitor prognosis of renal involvement in lupus nephritis patients Keywords: Estimated glomerular filtration rate (eGFR),Lupus Nephritis (LN), Proteinuria, Systemic Lupus Erythematosus (SLE).
Overview of Anemia among Systemic Lupus Erythematosus Patients in Reproductive Age Women based on Reticulocyte Hemoglobin Equivalent (RET-He) Level and Reticulocyte Count Modjaningrat, Ismiana Fatimah; Oehadian, Amaylia; Ghozali, Mohammad; Hamijoyo, Laniyati
Indonesian Journal of Rheumatology Vol 9, No 2 (2017)
Publisher : Indonesian Rheumatology Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.978 KB)

Abstract

Background: Anemia is a common manifestation found among patients with Systemic Lupus Erythematosus (SLE). It may be caused by iron-deficiency, autoimmune hemolytic, and chronic inflammation. Each anemia has different therapy approachments. Without adequatemanagement, anemia may lead to poor prognosis. By identifying the etiology of anemia, appropriate management could be conducted. Reticulocyte Hemoglobin Equivalent (RET-He) and reticulocyte count test may distinguish anemia based on its etiology. This study aimed to give scientific portrayed of the proportion of anemia based on its etiology among patients with SLE using RET-He and reticulocyte count.Method: This study involved women diagnosed with SLE underwent outpatient treatment in Rheumatology Clinic, Dr. Hasan Sadikin General Hospital during SeptemberOctober 2016. Data were collected from blood exam using 35-parameters hematology Sysmex by calculating levels of hemoglobin, RET-He, and reticulocyte count.Results: Seventy four female patients were volunteered as subject in this study with median of age was 29.5 (16-70) years old. Thirty four (46%) of 74 subjects weresuffering from anemia and 12 (35%) of them were between 25-34 years old. Proportion of iron-deficiency anemia, autoimmune hemolytic anemia, and chronic inflammatory anemia were 14 ( 41%), 13 (38%), and 7 (21%), respectively.Conclusion: Based on hemoglobin, RET-He, and reticulocyte count, iron-deficiency anemia is the most common anemia among patients with SLE in repoductive age.Keyword: Age, Anemia, Reticulocyte, RET-He, Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
PENERAPAN SISTEM EKONOMI SYARI’AH DI NEGARA MINORITAS MUSLIM jayanti, kurnia firmanda; Ghozali, Mohammad
EQUILIBRIUM Vol 6, No 1 (2018): EQUILIBRIUM
Publisher : Prodi Ekonomi Syariah Pascasarjana IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/equilibrium.v6i1.3555

Abstract

Kemunduran Umat Islam pada sekitar abad ke-17 sampai abad ke-19, telah membuat Islam menjadi goyah dan tidak kokoh, yang menyebabkan juga konsep-konsep yang didalamnya juga mengalami kegoyahan. Hingga muncullah suatu sistem yang ingin menggantikan sistem ekonomi Islam yakni sistem ekonomi Kapitalis dan sistem ekonomi Sosialis. Kedua sistem ini selalu berlomba-lomba agar bias mendapatkan porsi yang lebih besar dan lebih layak dihadapan umat manusia. Pencarian para ilmuwan terhadap sistem ekonomi yang terbaik terus dilakukan, hingga pada akhirnya para ilmuwan mulai melirik sistem ekonomi Islam yang telah diterapkan sejak zaman Rasulullah. Hal ini disebabkan karena sistem ekonomi kapitalis dan ekonomi sosialis telah melenceng dari tujuannya semula untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. Sistem ekonomi Islam diciptakan oleh para Muslimin bukan hanya saja diperuntukkan bagi kaum muslim tapi juga bagi seluruh umat manusia. Yang dapat dibuktikan dengan adanya beberapa karakteristik dalam sistem ekonomi Islam yang ersifat universal. Hingga tidak sedikit dari Negara minoritas Muslim yang telah mengadopsi sistem ekonomi Islam ini untuk dijadikan salah satu sistem perekonomian untuk meningkatkan kesejahteraan negaranya. Dan setiap Negara diperbolehkan untuk menganut salah satu dari sistem yang telah disebutkan sesuai dengan paham ideologinya. Semisal, Negara yang berideologi komunisme, maka akan menerapkan sistem ekonomi sosialis.dan jika Negara tersebut menganut paham kapitalisme, maka akan menerapkan sistem ekonomi kapitalis. Dan apabila suatu Negara menggabungkan kedua sistem ekonomi tersebut, maka bisa dikatakan, bahwa Negara tersebut menganut sistem ekonomi campuran. Dan jika suatu Negara menganut yang berdasarkan syariah Islam, maka sistem yang diterapkan adalah sistem ekonomi Islam. Namun, di negara minoritas muslim yang telah tersebarluaskan sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis merasa tidak leluasa dalam menjalankan aktifitas yang berbasis syariah atau islami, khususnya dalam bidang ekonomi. Pada saat kaum Muslimin melakukan suatu gerakan kemajuan dianggap sebagai tindakan menentang sistem yang ada dan criminal sehingga mereka menjadi termarjinalkan. Kata Kunci: Lemahnya Islam, Ekonomi Kapitalis, Ekonomi Sosialis, Islam Minoritas
ANALISIS SISTEM LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN LEMBAGA KEUANGAN KONVENSIONAL Syauqoti, Roifatus; Ghozali, Mohammad
IQTISHODUNA IQTISHODUNA (Vol 14, No. 1, 2018)
Publisher : Fakultas Ekonomi, UIN Maliki Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.691 KB) | DOI: 10.18860/iq.v0i0.4820

Abstract

For holding the banking system, Indonesia applied dual banking system based on institutional regulation Number 10, 1998. The existence of dual banking system was realized by monetary crisis on 1998, that caused bankrupt impact of conventional banking system for the high ratio of the debt interest. Dual banking system means that Indonesia applied both sharia and conventional banking system. For this matter we use qualitative method and analysis descriptive method, by describing and analyzing sharia financial foundation and conventional financial foundation system. both are same in money receiving technic, transfer mechanism, computer technology, and general terms to obtain the credit. Both sharia financial foundation and conventional financial foundation have more differences. The main different between them is in the profit gaining system obtain. Sharia bank applied profit sharing system which is oriented for blessed life here and the day after, in other case conventional bank applied interest system which is oriented for gaining profit as much as possible in this world. Moreover, sharia bank is watched by the sharia supervising council, in order to revive the pure sharia, not same as conventional bank.
KONSEP PENGELOLAAN KEUANGAN ISLAM MENURUT PEMIKIRAN ABU UBAID khoirunnisa, ria; Ghozali, Mohammad
Jurnal Ekonomi Islam Vol 9 No 2 (2018): JURNAL EKONOMI ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UHAMKA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The State compiles a variety of planning that aims to realize the prosperity evenly. In the concept of BaitulMaal, it is a balanced budget. The concept that emphasizes the balance between the budget accepted by the budget issued. Thus, Islam allows the debtor but does not recommend. In the management of State finances, the Messenger as the leader is always trying to implement policies aimed at kemashlahatan of the Muslims. Abu Ubaid in Al-Amwal, who explained that the distribution of wealth in a fair and equitable should be based on the principles of good fiscal justice and perfect as possible. One of the biggest sources of funding over the financing of all government spending gained at this time is through taxes. In Indonesia, it is the backbone of the tax revenue of the State. Therefore, in order for tax not incriminating peng in the community than the Government of Indonesia to make related the poll rules. The existence of such a regulation is expected to appropriate tax proportional voting so that no one is harmed. Therefore, the Government of Indonesia sought to maintain the principle of fairness in the poll tax, namely by improving tax laws if found weaknesses in it. However, improvements for the sake of improvement Government Indonesia has done is not bearing fruit, even saw unfairly. So from this, it takes an alternative rule that can manifest justice in society. This research uses a type of research literature (library research) with the theoretical approach. This research study using the method of analysis and critique of the study research. This research using primary and secondary data.  Methods of data analysis, using inductive techniques descriptive.  The results of this research is the essence of thought Abu Ubaid on managing the finances of the State. This can be substantiated after review paradigm revenue from public ownership and State As like, sadaqah, kharaj, fai, ursy and khumus zakat, Jizya, and others that are tied to the halal-haram defined by Sharia law. Keywords: Management Of Public Finances Of Abu Ubayd, Baitul Maal
PARADIGMA FILSAFAT EKONOMI SYARIAH SEBAGAI SUATU SOLUSI KEHIDUPAN MANUSIA Ghozali, Mohammad; Sari, Tryas Titi
DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum Vol 16 No 2 (2018): Diktum: Jurnal Syariah dan Hukum
Publisher : Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.658 KB) | DOI: 10.28988/diktum.v16i2.615

Abstract

    Abstrak:  Filsafat ekonomi Syariah atau ilmu ekonomi Islam sesungguhnya  telah muncul sejak adanya agama Islam, yaitu sejak zaman Rasulullah SAW. Tujuannya untuk membawa manusia kepada kebahagian di dunia dan akhirat dan mengangkat manusia sebagai khalifah yang diberi titipan oleh Allah untuk memanfaatkan apa yang ada di bumi dengan sebaik-baiknya. Sistem kapitalis maupun sosialis  tidak mampu menjawab permasalahan manusia karena menyisakan banyak problem kehidupan. Hal itu terbukti bahwa sistem ini tidak mampu memberikan kesejahteraan kepada manusia secara menyeluruh, tetapi hanya untuk kalangan tertentu saja. Faktor ini menjadi salah satu bukti bahwa ekonomi Islam lebih memiliki konsep yang tepat dan dapat memberikan kesejahteraan secara menyeluruh kepada manusia. Hal itu dapat dilihat dari operasionalisasi sistem ekonomi Islam sejak zaman Rasulullah SAW, yang telah memberikan dampak yang baik bagi masyarakat yang ada pada zaman tersebut. Pada perkembangan berikutnya, ketika sistem itu diturunkan ke generasi selanjutnya, terbukti dapat diaplikaskan dengan baik dan memberikan solusi bagi permasalahan yang ada. Maka dari itu filsafat ekonomi Islam memegang peranan penting dalam pembangunan perekonomian manusia untuk meraih cita-cita kebahagiaan.
PEMIKIRAN NIZAM AL-MULK (1018 M - 1092 M) ‎ DALAM EKONOMI ISLAM 'Athifa, Rofifa Dhia; Ghozali, Mohammad
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 18 No 1 (2018): Volume 18 Nomor 1 Tahun 2018
Publisher : Pusat Penelitian dan Pegabdian pada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.121 KB) | DOI: 10.32939/islamika.v18i1.233

Abstract

Nizam al-Mulk bukan hanya sekedar wazir yang telah membangkitkan keterpurukan Daulah Abbasiyah namun beliau juga telah membawa zamannya dengan sebutan golden age. Keberhasilan Nizam al-Mulk dalam membangkitkan keterpurukan Daulah Abbasiyah sangat mempengaruhi perkembangan Baghdad terutama pada bidang politik dan ekonomi Islam. Pemikiran Nizam al-Mulk terhadap politik dan ekonomi Islam dituangkan dalam karyanya “The Book The Book of Government or Rules for Kings (The Siyar al-Muluk or Siyasat-Nama of Nizam al-Mulk)” yang sekarang menjadi suatu pusat perhatian yang sangat besar. Makalah ini merupakan analisis deskripsi terhadap pemikiran Nizam al-Mulk khususnya pada pemikiran Ekonomi Islam. Yang bertujuan untuk menganalisa pemikiran Nizam al-Mulk terhadap ekonomi Islam.
Legal Analysis on the Fatwa of Sharia National Council on Rahn: Between Legal Philosophy and Its Implementation in Indonesian Sharia Pawnshop Fedro, Alfarid; Lahuri, Setiawan bin; Ghozali, Mohammad
Mazahib VOLUME 18, ISSUE 1, JUNE 2019
Publisher : IAIN Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1258.333 KB) | DOI: 10.21093/mj.v18i1.1365

Abstract

The function of Sharia Financial Institutions (SFI) is to provide the easiness for the needs of the community in sharia-compliant funding. One of them is Pegadaian Syariah (sharia pawnshop), which offers the pawning (rahn) contract as one of the sharia-compliant quick funding solutions. The National Sharia Council (NSC) realized the need to issue a fatwa on the guidelines on rahn as a form of response to the needs of the community in various SFI products. However, this fatwa contains biased meaning against the concept the rahn which is obscurely implemented between dain and qardh in some SFI contracts. Therefore, this study tries to analyze the DSN Fatwa NO. 25/DSN-MUI/III/ 2000 and DSN Fatwa NO. 26/DSN-MUI/III/2000 concerning rahn between legal philosophy and its implementation in sharia pawnshops from the perspective of Fiqh Muamalah. The result of this study emphasizes that it is necessary to include in this fatwa a legal philosophy underlying reason for pawning (rahn) decision, whether it is debt (dain) caused by buying-selling/trading (bai') or due to money loan debt (qardh). This basis will explain the sharia-compliant boundaries of the implementation of the rahn contract in SFI, especially in sharia pawnshops which still makes qardh the basis for the realization of rahn implementation.Keywords: sharia pawnshops, rahn, qardh, DSN Fatwa NO. 25/DSN-MUI/III /2002 and DSN Fatwa NO. 26/DSN-MUI/III/2002.