Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Dentino: Jurnal Kedokteran Gigi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, KETERSEDIAAN FASILITAS, DAN DORONGAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP TINDAKAN MASYARAKAT UNTUK MENAMBAL GIGI Nanda Heta, Fransisca Viesta; Adhani, Rosihan; Yuniarrahmah, Emma
Dentino Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : FKG Unlam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Background: Caries which receives no immediate treatment by filling will lead to more severe damage on teeth; the cavity will expand and eventually reach pulp. As prevention, filling is used as standard attempt to restore oral cavity normal function. Individual behavior to seek for dental treatment (filling) is affected by three factors: knowledge, facilities availability, and health services staffs’ motivation. Purpose: The purpose of this study is to assess the association of knowledge level, facilities availability and health services staffs’ motivation with public’s behavior to have their teeth filled in Puskesmas Pemurus Dalam, Puskesmas Karang Mekar, Puskesmas Banjar Indah, Puskesmas Sungai Jingah, and Puskesmas S. Parman. Methods: This study was analytic survey using cross-sectional approach. Samples were chosen by consecutive sampling amounting to 100 patients. Data was obtained by handing out questionnaires to patients. Result: Data was analyzed using chi square test which presented the value of X2=5,351; p=0,023 for knowledge level, X2=2,693; p=0,101 for facilities availability, and X2=0,676; p=0,174 for health services staff’s motivation of teeth filling. Conclusion: In conclusion, there was a significant association between knowledge level with teeth filling behavior and there was none between facilities availability and health services staff’s motivation with teeth filling behavior. ABSTRAK Latar Belakang: Karies gigi yang tidak segera dilakukan perawatan dengan tambalan akan berlanjut menghancurkan gigi, lubang gigi akan membesar dan karies akan sampai pulpa. Sebagai upaya penanggulangan karies agar tidak meluas adalah melakukan penambalan pada gigi untuk mengembalikan fungsi rongga mulut. Terbentuknya perilaku individu untuk mencari pengobatan gigi (tambal gigi) dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu pengetahuan, ketersediaan fasilitas, dan dorongan petugas kesehatan. Tujuan: Tujuanpenelitian ini adalah mengetahui hubungan dari tingkat pengetahuan, ketersediaan fasilitas, dan dorongan petugas kesehatan terhadap tindakan masyarakat untuk menambal gigi di Puskesmas Pemurus Dalam, Puskesmas Karang Mekar, Puskesmas Banjar Indah, Puskesmas Sungai Jingah, dan Puskesmas S. Parman. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel diambil dengan metode consecutive sampling sebanyak 100 orang pasien. Pengambilan data diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada pasien. Hasil: Data dianalisis menggunakan uji chi square dan di peroleh nilai X2=5,351; p=0,023 untuk hubungan tingkat pengetahuan, nilai X2=2,693; p=0,101 untuk hubungan ketersediaan fasilitas, dan nilai X2=0,676; p=0,174 untuk hubungan dorongan petugas kesehatan terhadap tindakan menambal gigi. Kesimpulan: Kesimpulannya terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan terhadap tindakan menambal gigi dan tidak ada hubungan bermakna antara ketersediaan fasilitas dan dorongan petugas kesehatan terhadap tindakan menambal gigi.
EFEKTIVITAS KOMBINASI DEMONSTRASI AUDIOVISUAL KEPADA IBU TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK ANAK Perbandingan dengan Metode Demonstrasi Tunggal pada Murid Taman Kanak – Kanak Br Siahaan, Maria Angelina Tiurma; Adhani, Rosihan; Yuniarrahmah, Emma
Dentino Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : FKG Unlam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Background: Caries prevalence in Indonesia according to age groups is described as 60% for 3 years old group, 85% for 4 years old group, and 86,4% for 5 years old group, portraying the high caries prevalence in pre-school children. The etiology of caries is plaque. Plaque can be removed by brushing teeth. Brushing teeth is a habit that can be taught in early childhood because children’s cognitive and motor skills are still developing. In development phase, children need parental participation, especially maternal one, as guidance in maintaining dental health. Purpose: The aim of this study was to assess the effectiveness of audiovisual demonstration method given to mothers on their children’s plaque index reduction. Methods: This study used quasi experimental method with randomized pretest-posttest control group design. Samples of this study were mothers and their children aged 5-6 years in TK Aisyiyah and Mawaddah Banjarmasin. Samples were divided into two groups, audiovisual demonstration group as treatment group and demonstration group as control group. Study was performed by examining children’s plaque index before and after demonstration to their mothers in both treatment group and control group. Result: The result showed there was a different plaque index reduction before and after demonstration with t value=9.990 and significance value of 0,001 and a different plaque index reduction between treatment group and control group with t value=7.156 and significance value of 0,001. Conclusion: In conclusion, combined audiovisual demonstration was more effective given to mothers compared to demonstration only in reducing children’s plaque index. ABSTRAK Latar Belakang: Prevalensi karies gigi di Indonesia menurut kelompok usianya adalah usia 3 tahun 60%, usia 4 tahun 85% dan usia 5 tahun 86,4%, hal ini menunjukan bahwa prevalensi karies anak usia pra sekolah masih cukup tinggi. Penyebab terjadinya karies adalah plak. Plak dapat dibersihkan dengan cara menyikat gigi. Menyikat gigi sebagai salah satu kebiasaan dapat diajarkan pada awal masa kanak – kanak karena kemampuan kognitif dan motorik anak mengalami perkembangan. Dalam masa perkembangan anak perlu peran serta dari orangtua terutama ibu sebagai pendamping dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari metode demonstrasi audiovisual yang diberikan kepada ibu terhadap penurunan indeks plak anak. Metode: Rancangan penelitian ini adalah quasi experimental. Sampel penelitian ini adalah ibu dan anak - anak usia 5-6 tahun di TK Aisyiyah dan Mawaddah Banjarmasin. Sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok demonstrasi audiovisual sebagai kelompok perlakuan dan kelompok demonstrasi tunggal sebagai kontrol. Pengambilan data dilakukan secara randomized pretest-posttest control group design. Prosedur penelitian dilakukan dengan pemeriksaan indeks plak anak sebelum dan sesudah penyuluhan kepada ibu pada kelompok perlakuan dan kontrol. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya perbedaan penurunan indeks plak sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan dengan nilai t= 9.990 dengan nilai signifikansi p=0,001 dan ada perbedaan penurunan indeks plak antar kelompok perlakuan dan kontrol dengan nilai t=7.156 dengan nilai signifikansi p=0,001. Kesimpulan: Metode kombinasi demonstrasi audiovisual lebih efektif dibandingkan metode demonstrasi tunggal diberikan kepada ibu dalam menurunkan indeks plak anak.