Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Rancang Bangun Sistem Audit Mutu Internal Guna Optimalisasi Kinerja Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi Istianah Muslim; Maksum Rois Adin Saf; Rika Perdana Sari; Silvana Rasio Henim
Sistemasi: Jurnal Sistem Informasi Vol 10, No 2 (2021): Sistemasi: Jurnal Sistem Informasi
Publisher : Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.667 KB) | DOI: 10.32520/stmsi.v10i2.1374

Abstract

AbstrakSalah satu bentuk evaluasi pada Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) perguruan tinggi adalah pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI). AMI merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilakukan untuk mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar SPMI agar dapat menjaga dan meningkatkan budaya mutu di sebuah perguruan tinggi. Menyadari pentingnya peranan AMI, setiap perguruan tinggi harus mampu melaksanakan AMI dengan baik agar dokumentasi dan pelaksanaannya dapat dilakukan menyeluruh terhadap Standar SPMI yang telah ditetapkan. Namun demikian, keterbatasan sumber daya manusia, waktu dan biaya menjadi kendala dan tantangan dalam pelaksanaan AMI. Banyaknya indikator yang harus diaudit dengan kompleksitas tahapan dalam pelaksanaan serta dokumentasi hasil AMI yang membutuhkan ruang penyimpanan yang besar tetapi berpotensi hilang dan rusak menjadi hambatan dalam mewujudkannya. Mengatasi permasalahan tersebut, dirancang suatu sistem informasi berbasis website yang mampu mendigitalisasi sistem dan mengotomatisasi pelaksanaan AMI agar menjadi efektif dan efisien dengan menggunakan metode prototyping. Sistem ini dirancang dinamis agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan perguruan tinggi lainnya yang menggunakan model implementasi yang sama. Dengan diterapkannya sistem informasi ini dengan studi kasus Politeknik Caltex Riau (PCR), diperoleh hasil bahwa pelaksanaan AMI di PCR terbukti menjadi efektif dan efisien dari sisi waktu, pelaksanaan, otomatisasi pembuatan laporan yang dibutuhkan, pengukuran tingkat kedalaman indikator, dokumentasi dan visualisasi hasil AMI, pelaksanaan tindak lanjut hasil AMI serta konsistensi pelaksanaan AMI. Selain itu, sistem ini juga berhasil mengoptimalisasi kinerja SPMI di PCR melalui sistem e-SPMI yang telah dirancang dan diimplementasikan sebelumnya di PCR. Sistem informasi ini juga telah memenuhi seluruh aspek fungsional yang diharapkan dan memiliki tingkat kebergunaan yang sangat baik mencapai 87%.Kata kunci: audit mutu internal, metode prototyping, penjaminan mutu, sistem informasi, website.AbstractOne type of evaluation of the SPMI is the implementation of Internal Quality Audit (AMI). AMI is an annual routine activity conducted to evaluate the conformity of SPMI standards in order to improve the quality culture in a university. Recognizing the importance of the role of AMI, every university must be able to implement the AMI properly so that documentation and implementation can be done thoroughly against the SPMI standards that have been set. Nevertheless, the limitations of human resources, time and cost become obstacles and challenges in the implementation of AMIs. The number of indicators that must be audited with the complexity of stages in the implementation and documentation of AMI results that require large storage space but potentially lost and damaged becomes an obstacle in making it happen. To solve these problems, a website-based information system is designed that is able to digitize the system and automate the implementation of AMIs in order to be effective and efficient using prototyping method. With the implementation of this information system with the case study of Politeknik Caltex Riau (PCR), it was obtained that the implementation of AMI in PCR proved to be effective and efficient in terms of time, implementation, automation of the required data, measurement of the depth of indicators, documentation and visualization of AMI results, implementation of follow-up of AMI results and consistency of AMI implementation. In addition, the system also managed to optimize spmi performance in PCR through e-SPMI system that has been designed and implemented previously in PCR. This information system has also fulfilled all expected functional aspects and has an excellent usability rate of up to 87%.Keywords: internal quality audit, prototyping method, quality insurance, information system, website
Implementasi Network Monitoring Dengan Ntop Pada Jaringan DualStack Restu Riani; Muhammad Arif Fadhly Ridha; Rika Perdana Sari
Techno.Com Vol 17, No 4 (2018): November 2018
Publisher : LPPM Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.322 KB) | DOI: 10.33633/tc.v17i4.1964

Abstract

Untukbisa terhubung ke internet, maka dibutuhkan komponen penting dalam jaringan komputer yaitu Internet Protocol (IP). Seiring dengan perkembangan teknologi, IP terbagi menjadi 2 yaitu Ipv4 dan Ipv6. Pada masa sekarang bisa menggunakan dua jenis IP sekaligus yang biasa disebut dengan Dual Stack. Dengan banyaknya pengguna internet, hal ini dapat membuat internet menjadi lambat. Dengan adanya permasalahan tersebut, administrator perlu mengetahui penyebab dari lambatnya internet dengan melakukan monitoring. Untuk melakukan monitoring diperlukan sebuah perangkat lunak (software), dimana pada penelitian ini menggunakan software Ntop. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dilakukan implementasi monitoring network menggunakan Ntop yang dibantu dengan perangkat Mikrotik dan Cisco. Dari hasil pengujian terhadap penggunaan internet dengan jaringan dual stack pada Cisco didapat nilai rata-rata throughput pada jaringan Ipv4 70.54 kbps dan Ipv6 51.83 kbps serta traffic pada jaringan Ipv4 49.84 MB dan Ipv6 164.73 MB, pada Mikrotik, rata-rata throughput pada jaringan Ipv4 9.85 kbps dan Ipv6 6.99 kbps serta traffic pada jaringan Ipv4 10.10 MB dan Ipv6 19.61 MB. Dengan Cisco Ntop dapat mendeteksi semua halaman yang diakses client dibandingkan Mikrotik. Hasil menunjukkan bahwa perangkat Cisco lebih baik dari perangkat Mikrotik dalam monitoring jaringan dual stack.Untukbisa terhubung ke internet, maka dibutuhkan komponen penting dalam jaringan komputer yaitu Internet Protocol (IP). Seiring dengan perkembangan teknologi, IP terbagi menjadi 2 yaitu Ipv4 dan Ipv6. Pada masa sekarang bisa menggunakan dua jenis IP sekaligus yang biasa disebut dengan Dual Stack. Dengan banyaknya pengguna internet, hal ini dapat membuat internet menjadi lambat. Dengan adanya permasalahan tersebut, administrator perlu mengetahui penyebab dari lambatnya internet dengan melakukan monitoring. Untuk melakukan monitoring diperlukan sebuah perangkat lunak (software), dimana pada penelitian ini menggunakan software Ntop. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dilakukan implementasi monitoring network menggunakan Ntop yang dibantu dengan perangkat Mikrotik dan Cisco. Dari hasil pengujian terhadap penggunaan internet dengan jaringan dual stack pada Cisco didapat nilai rata-rata throughput pada jaringan Ipv4 70.54 kbps dan Ipv6 51.83 kbps serta traffic pada jaringan Ipv4 49.84 MB dan Ipv6 164.73 MB, pada Mikrotik, rata-rata throughput pada jaringan Ipv4 9.85 kbps dan Ipv6 6.99 kbps serta traffic pada jaringan Ipv4 10.10 MB dan Ipv6 19.61 MB. Dengan Cisco Ntop dapat mendeteksi semua halaman yang diakses client dibandingkan Mikrotik. Hasil menunjukkan bahwa perangkat Cisco lebih baik dari perangkat Mikrotik dalam monitoring jaringan dual stack
Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Stroke Hemoragik dan Iskemik Menggunakan Metode Dempster Shafer Jansen Kanggeraldo; Rika Perdana Sari; Muhammad Ihsan Zul
Jurnal RESTI (Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi) Vol 2 No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.858 KB) | DOI: 10.29207/resti.v2i2.268

Abstract

Stroke is a disease that associated with bloodstreams to the brain. Usually, stroke is caused by the presence of broken blood vessels or obstructed by a blood clot. According to basic health research data by Health Research and Development Agency of Indonesia Ministry of Health (2013), stroke has become one of the deadliest diseases in Indonesia. One effort made to prevent stroke is to create a system that can diagnose stroke. Based on Indraswari's (2015) research, it was found out that stroke can be diagnosed by risk factor criterion. However, to get the data, the patient must check to the hospital or laboratory first To overcome these problems, the authors create an expert system that can diagnose stroke without having to consult directly with the doctor. This expert system adopts the expertise of a neurologist. The result of this system diagnosis’ is the type of desease and the percentage of the probability value of stroke. After the black box testing, it was found that all system functionality has been met. Then, based on the white box testing results, the value of cyclomatic complexity after the optimization of the program code is 8, it shows the program code of Dempster Shafer method is simple program code without much risk. The level of expert system accuracy is 97% so that the system can be used as an alternative for patients to make a diagnosis of stroke
The application of system usability scale method to measure the usability of electronic learning system (e-learning) of politeknik caltex riau Rika Perdana Sari; Silvana Rasio Henim
ILKOM Jurnal Ilmiah Vol 13, No 3 (2021)
Publisher : Prodi Teknik Informatika FIK Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/ilkom.v13i3.920.266-271

Abstract

The COVID-19 disaster, which was felt globally in all countries including Indonesia, has in general changed the series of business process arrangements in almost all fields, including the field of education. One of the affected areas of education is the Caltex Riau Polytechnic (PCR) campus. The impact of this disaster has forced the academic community (lecturers and students) to carry out the online lecture process since the Odd semester of the 2020/2021 academic year. The online lecture process is facilitated by an electronic learning system (e-learning). Changes in the pattern of lectures, which previously were held face-to-face, then had to be conducted online using e-learning, gave rise to several usability problems. The usability measurement of e-learning PCR was carried out using the System Usability Scale (SUS) questionnaire, involving 196 participants. The results of the usability analysis of e-learning PCR obtained a score of 58.75. With the assessment criteria on the adjective, the rating is okay, the grade scale is D value, and the acceptable ranges are at a marginal low. This means that e-learning still needs improvement and evaluation of the utilization of the features/services provided, so that it can be used more efficiently, effectively, and satisfactorily for its users.
Pendekatan Metodologi Extreme Programming pada Aplikasi E-Commerce (Studi kasus Sistem Informasi Penjualan Alat-alat Telekomunikasi) Raisya Rahmi; Rika Perdana Sari; Rahmat Suhatman
Jurnal Komputer Terapan  Vol. 2 No. 2 (2016): Jurnal Komputer Terapan
Publisher : Politeknik Caltex Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.186 KB)

Abstract

Metode pengembangan perangkat lunak yang berkembang saat ini beralih kepada metode yang lebih sederhana, yaitu dikenal dengan Agile. Agile merupakan metode pemodelan perangkat lunak yang mengutamakan fleksibilitas terhadap perubahan-perubahan yang terjadi selama proses pembangunan perangkat lunak. Bahkan perubahan dapat dilakukan pada saat fase terakhir.Extreme Programming atau XP merupakan salah satu metode Agile yang berbeda dari metode Agile yang lain. XP tidak memiliki dokumentasi formal selama proses pembangunannya. Tahapan-tahapan yang harus dilalui dengan XP yaitu, tahapan eksplorasi, perencanaan, iterasi pengembangan sistem, dan tahap produksi akhir. Pada tugas akhir ini XP digunakan untuk membangun aplikasi e-Commerce dengan studi kasus Sistem Informasi Penjualan Alat-alat Telekomunikasi dengan prinsip Business to Customer (B2C). E-Commerce adalah sistem penjualan berbasis online yang diperuntukan bagi penjual yang ingin mengembangkan kegiatan jual beli perusahaan mereka. Penjual yang menjual langsung barang dagangan kepada customer merupakan prinsip B2C yang digunakan pada pembangunan e-Commerce ini.Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa dokumentasi perancangan sistem hanya dilakukan pada tahap awal pembangunan yaitu tahap eksplorasi dan tahap perencanaan. Kemudian apabila terjadi perubahan pada saat pembuatan aplikasi, perancangan sistem tidak akan diubah, hanya sistem yang sedang dibangun saja yang berubah. Dapat dikatakan bahwa bahwa XP tidak memiliki dokumentasi formal yang dapat digunakan sebagai alat ukur bahwa aplikasi sudah selesai dibangun, namun aplikasi dikatakan selesai apabila klien tidak membutuhkan penambahan requirements pada aplikasi.Penambahan atau perubahan requirement ini tidak dibatasi, sehingga apapun keinginan klien akan dipenuhi. Hal ini membuat developer harus bisa mengatasi permintaan klien, yang tidak jarang developer menemukan kesulitan untuk mengatasi permintaan tersebut. Kesulitan ini dapat berupa kode program yang sulit untuk di temukan untuk mengembangkan sistem, dan perubahan data pada tabel database yang mengharuskan developer membangun ulang tabel pada database.
Implementasi Concept Art Dalam Pembuatan Objek 3D Pada Permainan Edukasi Virtual Safari Fadhlul Hadi; Meilany Dewi; Rika Perdana Sari
Jurnal Komputer Terapan  Vol. 3 No. 2 (2017): Jurnal Komputer Terapan November 2017
Publisher : Politeknik Caltex Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.805 KB)

Abstract

Game memiliki tiga tahapan, yakni tahapan pra produksi, produksi dan pasca produksi. Tahap pra produksi merupakan tahap dimana ide dan konsep direncanakan. Ide tiap orang dapat disamakan melalui suatu diskusi, hanya saja perspektif tiap orang dalam menggambarkan ide yang sama tersebut berbeda-beda. Oleh karena itu, concept art dibutuhkan untuk mengatasi perbedaan perspektif yang menyebabkan kesalahpahaman diproses pembuatan game nantinya. Concept art adalah bentuk ilustrasi, yang bertujuan untuk menyampaikan representasi dari desain, ide atau perasaan untuk digunakan dalam suatu game. Dengan mengimplementasikan concept art, diharapkan agar objek 3D yang sudah dibuat dapat digunakan oleh pembuat game pada proses pembuatan permainan selanjutnya. Salah satu contoh representasinya adalah mengimplementasikan concept art dalam pembuatan objek 3D pada permainan Edukasi Virtual Safari. Pengujian yang dilakukan menggunakan metode observasi mendapatkan hasil yang menunjukkan bahwa concept art dan objek 3D untuk permainan edukasi virtual safari sudah sesuai dengan perencanaannya berdasarkan pengamatan dari ahli di bidang Concept art dan objek 3D.
Rancang Bangun Kontrol Temperatur dan Cahaya Ruangan Menggunakan Raspberry PI Hary Firdian; Ardianto Wibowo; Rika Perdana Sari
Jurnal Komputer Terapan  Vol. 4 No. 2 (2018): Jurnal Komputer Terapan November 2018
Publisher : Politeknik Caltex Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.552 KB)

Abstract

The human body will always try to maintain a normal state with a perfect body system so that it can adjust to changes that occur outside the body. But the ability to adjust itself to the outside temperature is if the change in outside body temperature does not exceed 20% for heat conditions and 35% for cold conditions from the normal state of the body (Tjitro, 2004). The temperature that is considered normal for Indonesians is between 240 C to 260 C. Because heat is easier to affect body temperature, humans often look for cooler places. To overcome this problem an application is needed to facilitate controlling the temperature in the room. In this project the application with the help of Raspberry Pi and sensors to keep the room temperature stable.
Sistem Computer Based Test Try Out Uji Kompetensi Ners Berbasis Website Menggunakan Metode Prototyping (Studi Kasus: Fakultas Ilmu KeperawatanUniversitas Riau) Randy Sepriyanda; Rika Perdana Sari; Yuli Fitrisia
Jurnal Komputer Terapan  Vol. 5 No. 2 (2019): Jurnal Komputer Terapan November 2019
Publisher : Politeknik Caltex Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.038 KB) | DOI: 10.35143/jkt.v5i2.3337

Abstract

Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI) yaitu merupakan suatu proses untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap, sesuai dengan standar profesi guna memberikan jaminan bahwa perawat mampu melaksanakan peran profesinya secara aman dan efektif di masyarakat. Uji kompetensi ners Indonesia menggunakan komputer (Computer Based Test/CBT). Sebelum melaksanakan UKNI yang akan dilaksanakan nasional di perguruan tinggi program studi keperawatan, mahasiswa terlebih dahulu melakukan try out uji kompetensi ners sebagai langkah untuk mempersiapkan diri. Hal ini juga terjadi di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Riau (FKp-UR). Selama ini kegiatan try out dilaksanakan secara konvensional yaitu menggunakan kertas sebagai media dalam melaksanakannya, sehingga menyebabkan mahasiswa menjadi tidak terbiasa dalam melaksanakan UKNI berbasis CBT. Berdasarkan permasalahan tersebut dibangun sebuah sistem CBT try out di FKp-UR, diharapkan dengan dibangunnya sistem tersebut, mahasiswa mampu membiasakan diri dalam menggunakan CBT pada saat melaksanakan UKNI. Hasil dari penelitian diketahui bahwa pada tahap pembangunan sistem menggunakan metode prototyping sebanyak empat kali putaran, sehingga kebutuhan dari user terhadap sistem dapat terpenuhi dengan maksimal. Kata kunci: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Riau ,Try Out, Uji Kompetensi Ners Indonesia, Computer Based Test (CBT), user acceptence test, performance efficiency, usabilty, security.
Evaluasi User Experience Sistem Informasi Akademik Mahasiswa pada Perguruan Tinggi Menggunakan User Experience Questionnaire Silvana Rasio Henim; Rika Perdana Sari
Jurnal Komputer Terapan  Vol. 6 No. 1 (2020): Jurnal Komputer Terapan
Publisher : Politeknik Caltex Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.013 KB) | DOI: 10.35143/jkt.v6i1.3582

Abstract

User experience describes the experience gained by users when using software products. Focus on the needs and emotions of users when using a product is one of the keys to the success of a software. As a software product, Student Academic Information Systems have an important role to improve services to students in Higher Education. Measurement of user experience aims to determine the experience gained by users when using the Student Academic Information System. Measurements were made using the User Experience Questionnaire (UEQ) on 179 active student of a higher education institution in Pekanbaru. The results obtained for each aspect of UEQ are 1.395 attractiveness, 1.586 clarity, 1.380 efficiency, 1.392 accuracy, 1,347 stimulation and 0.847 novelty. The lowest value is in the novelty aspect. The novelty aspect needs to be a concern because users feel the monotonous and usual novelty so that it has a negative impression value. The results of this study can be used as recommendations for designing a new Student Academic Information System user experience.
Course Scheduling System Using Genetic Algorithm Harry Rahmat Gazali; Satria Perdana Arifin; Rika Perdana Sari
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2011: SNTIKI 3
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1776.412 KB)

Abstract

Scheduling of courses in an university is not easy to solve. Beside viewing from the amount courses, we also need to view from lecturers perspective, namely possibilities of the lecturer that will teach more than one course. Because there is a possibility that the number of courses and the number of lecturers are not comparable. Moreover, classroom availability to manage teaching-learning activity should also be considered. Scheduling of courses at Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lancang Kuning still done manually, so that it requires a relatively long time in scheduling the courses and human errors often occurs in form of conflict on lecturer’s teaching schedule, classrooms usage, and the courses schedule of each classes. Therefore, a solution is needed to solve the existing scheduling problems. The method used is a Genetic Algorithm which is a computational approach to solve modeled problems by the biological evolution process. However, the use of Genetic Algorithm is still causing a conflict on the lecturers (1,70 %), usage of the classrooms (19,03 %) and the schedule of each classes (5,96 %), so these results can not be used for a real scheduling and still need researches and further development by trying different methods such as selection, crossover and mutation. Key words: Scheduling of courses, Genetic Algorithm