Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : sudo Jurnal Teknik Informatika

Analisis Perubahan Suhu Permukaan Daratan di Kabupaten Seram Bagian Barat Menggunakan Platform Berbasis Cloud Google Earth Engine Philia Christi Latue; Heinrich Rakuasa; Glendy Somae; Abdul Muin
sudo Jurnal Teknik Informatika Vol. 2 No. 2 (2023): Edisi Juni
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/sudo.v2i2.261

Abstract

Pemantauan suhu permukaan daratan dengan di Kabupaten Seram Bagian Barat menggunakan teknologi geospasial berbasis cloud computing Google Earth Engine dapat membantu dalam memahami perubahan iklim dan cuaca, serta memberikan informasi penting bagi para akademisi, masyarakat, pemerintah, dan organisasi non-pemerintah dalam mengambil keputusan terkait mitigasi perubahan iklim dan penanganan bencana alam. Penelitian ini menggunakan data citra Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) Terra Land Surface Temperature and Emissivity 8-Day Global yang dianalisis di Google Earth Engine. Hasil penelitian menujukan bahwa nilai nilai suhu permukaan daratan di Kabupaten Seram Bagian Barat pada tahun 2012 yaitu 21,15ᵒ - 32,88 ᵒC dan mengalami kenaikan ditahun 2022 menjadi 12,73 ᵒ - 40,43ᵒC. Suhu permukaan daratan di Kabupaten Seram Bagian Barat mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hasil penelitin ini sangat bermanfaat untuk pemantauan kualitas udara, pemantauan resiko kebakaran hutan, pada bidang pertanian dan lingkungan serta pada bidang kebencanan. 
Analisis Kerapatan Vegetasi Kota Ambon Menggunakan Data Citra Satelit Sentinel-2 dengan Metode MSARVI Berbasis Machine Learning pada Google Earth Engine Philia Christi Latue; Heinrich Rakuasa; Daniel Anthoni Sihasale
sudo Jurnal Teknik Informatika Vol. 2 No. 2 (2023): Edisi Juni
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/sudo.v2i2.270

Abstract

Pertumbuhan kota Ambon yang pesat serta dapat mempengaruhi penurunan Indeks kerapatan vegetasi di Kota Ambon. Penelitian ini bertujuan untuk mengnalisis kerapatan vegetasi Kota Ambon menggunakan data citra satelit sentinel-2  dengan metode MSARVI berbasis machine learning pada google earth engine. Penelitian ini menggunakan data Citra Satelit Sentinel-2 yang dianalisis menggunakan Google Earth Engine dengan metode Modified Soil-Adjusted Vegetation Index. Hasil analisis kerapatan vegetasi menggunakan metode Metode MSARVI (Modified Soil-Adjusted Vegetation Index) menunjukan bahwa daerah yang memiliki kerapatan vegetasi tinggi memiliki luas sebesar 32.856,03 ha atau 85%, daerah yang memiliki kerapatan vegetasi sedang memiliki luas sebesar 3.508,67 ha atau 9,11 % dan daerah yang memiliki kerapatan vegetasi rendah memiliki luas sebesar 2.169,64 ha atau 5,63 %. Nilai kerapatan vegetasi di Kota Ambon pada tahun 2023 yaitu nilai terendah -0,481341 dan nilai tertinggi 0,978457. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk monitoring perubahan lingkungan, mengidentifikasi area dengan kualitas lingkungan yang buruk, mengukur dampak perubahan iklim dan menyediakan informasi bagi pengambil keputusan.
Pola Perubahan Suhu Permukaan Daratan di Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate Tahun 2013 dan 2023 Menggunakan Google Earth Engine Heinrich Rakuasa; Stewart Pertuack
sudo Jurnal Teknik Informatika Vol. 2 No. 2 (2023): Edisi Juni
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/sudo.v2i2.271

Abstract

Suhu permukaan daratan di Kecamatan Ternate Tengah mengalami peningkatan dari tahun 2013-2023, salah satu faktor penyebabnya yaitu terjadinya perkembangan lahan terbangun yang semakin meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini menggunakan data citra Landsat 8 Collection 1 Tier 2 TOA Reflectance pada google earth engine. Untuk menganalisis suhu permukaan daratan (LST) pada citra Landsat 8 menggunakan Google Earth Engine (GEE) berbasis cloud computing dengan menggunakan formula "Single Channel Algorithm" atau "Split-Window Algorithm". Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai suhu permukaan daratan tertinggi di tahun 2013 yaitu 24,41ᵒ C dan mengalami peningkatan di tahun 2023 menjadi 28,63ᵒ C. Hasil peneltian diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi Pemerintah setempat dalam merencanakan dan mengambil keputusan dalam berbagai sector diantaranya pengembangan sektor pertanian, pengelolaan sumber daya air, dan penanggulangan bencana.