Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK)

ANALISIS NILAI EFEKTIVITAS UNIT HIGH PRESSURE BOILER KAPASITAS 50 TON/JAMPADA SECTION POWER PLANT DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DI PT. SOCIMAS, KIM I MEDAN Aulia Maya Fahira Lubis; Tri Hernawati; Shofwan Andri
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.735 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur efektifitas boiler dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) yang didasarkan dengan faktor availability, performance efficiency dan quality rate. Serta menemukan faktor penyebab yang berpengaruh dominan pada rendahnya nilai OEE. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai rata-rata dari OEE pada tahun 2022 unit Circulating Fluidized Bed High Pressure Boiler adalah sebesar 74,61%, apabila dibandingkan dengan standar JPIM (Japan Institute of Plants Maintenance) merupakan termasuk kelas perusahaan standar. Diterima jika hanya berada dalam proses perbaikan. Kerugian ekonomi, rendah daya saing. Hal ini dikarenakan terdapat Overhaul yang menyebabkan fluktuatif pada nilai OEE terpaut sangat jauh. Jika dilakukan analisa terhadap nilai OEE selama periode 2022 maka yang tertinggi adalah pada bulan Mei yaitu masing-masing sebesar 89,94%, apabila dibandingkan dengan JIPM (Japan Institute of Plants Maintenance), maka termasuk kelas perusahaan bagus, masuk kategori efek kelas dunia, baik daya saing. Apabila nilai OEE dapat dipertahankan atau ditingkatkan untuk menjaga efektifitas dari Boiler itu sendiri serta terus melakukan perbaikan terhadap sistem pemeliharaan mesin.Breakdown Time Losses dan Reduced Speed Losses adalah faktor Six Big Losses yang paling berkontribusi tinggi terhadap rendahnya nilai OEE pada unit Circulating Fluidized Bed High Pressure Boiler pada tahun 2022 yaitu masing-masing sebesar 25,15% dan 24,99% dengan faktor yang memengaruhinya yaitu kelalaian manusia, kerusakan mesin akibat umur pemakaian, suhu dan tekanan tinggi, kualitas air umpan dan kualitas bahan bakar batubara.